HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. SCIENTIA INUKIRANA
Ditinjau oleh
DR. SCIENTIA INUKIRANA

Hiperemesis Gravidarum - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mar 14, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Apr 3, 2019 Waktu baca: 4 menit

Buat calon ibu yang sedang hamil muda, pasti ga asing dong dengan rasa mual di pagi hari atau yang dikenal dengan istilah morning sickness? Ya morning sickness adalah kondisi yang normal dialami oleh ibu hamil. 

80% wanita yang sedang hamil khusunya di trimester pertama akan mengalami morning sickness, Namun jika rasa mual dan muntah tersebut sangat intens dan sampai menyebabkan dehidrasi? Apakah hal ini masih merupakan tanda kehamilan yang wajar?

muntah berlebihan pada kehamilan dikenal dengan istilah Hiperemesis gravidarum. Hiperemesis gravidarum adalah sebuah kondisi yang ditandai dengan gejala mual yang parah, muntah-muntah, kehilangan berat badan dan gangguan elektrolit di dalam tubuh. 

Gejala yang sedang bisa ditangani dengan perubahan pola makan, namun bila sudah parah si ibu harus menjalani perawatan di rumah sakit, untuk mendapatkan cairan dan nutrisi melalui infus.

Saat ibu hamil mengalami Emesis Gravidarum, dia akan muntah dengan frekuensi yang sangat sering, bahkan terus menerus. Pada kondisi muntah berlebihan yang memicu terjadinya dehidrasi dan penurunan berat badan dinamakan Hiperemesis Gravidarum. Kondisi  ini bisa berlangsung sepanjang kehamilan, bahkan hingga bayi lahir.  

5 Fakta tentang Hiperemesis Gravidarum

  • Emesis gravidarum bukanlah gejala morning sickness yang parah, karena morning sickness merupakan hal yang normal pada ibu hamil, sedangkan hiperemesis gravidarum merupakan kelainan pada masa kehamilan
  • Hanya 3% dari total ibu hamil di seluruh dunia yang mengalami hal ini
  • Emesis Gravidarum tidak disebabkan oleh pola hidup yang salah, melainkan disebabkan oleh regulasi hormone Human Chorion Gonadotropin (HCG) yang berlebihan atau penurunan hormon Tiroid Stimulating Hormon di otak
  • Emesis Gravidarum dapat ditangani dengan pengobatan
  • Walaupun kemungkinan terjadi dehidrasi pada ibu hamil saat mengalami Emesis Gravidarum, namun tidak perlu dikhawatirkan jika hal ini berdampak kepada bayi.  Namun untuk gejala dehidrasi yang berlangsung lebih dari 1 minggu, tetap harus mendapatkan perawatan dari tenaga medis profesional   

Tingkatan hiperemesis gravidarum

Ada 3 tingkatan pada hiperemesis gravidarum, yaitu:

  • Hiperemesis Gravidarum Tingkat 1: Hiperemesis gravidarum dengan gejala mual dan muntah paling ringan dibandingkan dengan 2 tingkat di atasnya. 
  • Hiperemesis Gravidarum Tingkat 2: umumnya terjadi saat gejalanya tak kunjung usai.
  • Hiperemesis Gravidarum tingkat 3:  Pada tahap ini, kondisi hiperemsis gravidarum sudah sangat parah. Penderita mengalami gejala komplikasi yang membuatnya merasa tidak nyaman. Sehingga tak jarang penderita harus menjalani rawat inap di rumah sakit.

Penyebab hiperemesis gravidarum

Penyebab utama terjadinya hyperemesis gravidarum masih belum diketahui secara pasti. Ada wanita hamil yang mengalaminya dan ada juga yang tidak, padahal perubahan fisiologis selama kehamilan adalah sama. 

Faktor utama penyebab timbulnya hiperemesis gravidarum diduga berkaitan dengan perubahan hormon selama kehamilan. Dimana terjadi kenaikan hormon Human Chorionic Gonadotropin (HCG) yang dihasilkan oleh plasenta selama kehamilan. 

Selain itu dapat juga dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron. Adanya gangguan fungsi hati, gerak peristaltik dari sistem pencernaan, dan infeksi juga dapat menyebabkan terjadinya hiperemesis gravidarum.  

Faktor resiko terjadinya hiperemesis gravidarum

  • Riwayat kehamilan sebelumnya dengan hyperemesis gravidarum 
  • Riwayat keluarga Baik orang tua atau saudara kandung perempuan yang pernah mengalami hiperemesis gravidarum selama kehamilan akan turut mempengaruhi. 
  • Berat badan berlebih 
  • Adanya penyakit trofoblas atau penyakit lain dalam rahim 
  • Mengandung bayi kembar. Semakin banyak bayi kembar yang dikandung (kembar 2,3, atau lebih) maka semakin besar resikonya
  • Kehamilan pertama. Diduga karena belum “terbiasa” dengan janin, dan kemungkinannya akan berkurang pada saat kehamilan ke-2, 3, dan seterusnya 

Penanganan hiperemesis gravidarum

Pencegahan

Pencegahan terhadap hiperemesis gravidarum diperlukan dengan jalan memberikan  penerapan tentang kehamiloan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologi. Hal itu dapat dilakukan dengan cara :

  • Memberikan keyakinan bahwa mual dan muntah merupakan gejala yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan berumur 4 bulan
  • Ibu dianjurkan untuk mengubah pola makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil tetapi sering
  • Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat
  • Hindari makan yang berminyak dan berbau lemak
  • Makan makanan dan minuman yang disajikan jangan terlalu panas ataupun terlalu dingin
  • Usahakan defekasi teratur

Terapi obat-obatan

Apabila dengan cara di atas keluhan dan gejala tidak berkurang diperlukan pengobatan.

  • Tidak memberikan obat yang teratogen (bersifat berbahaya terhadap bayi)
  • Sedative yang sering diberikan adalah Phenobarbital
  • Vitamin yang dianjurkan adalah vitamin B1 dan B6
  • Anthistamin seperti dramamin, avomin
  • Pada keadaan berat, antiemetik seperti disiklomin hidrokhloride atau khlorpromasin

Hiperemesis gravidarum tingkat 2 dan 3 harus dirawat inap di rumah sakit  

Setiap ibu hamil sangat umum mengalami morning sickness. Namun gejala morning sickness berlebihan, mual dan muntah berkepanjangan bisa jadi pertanda ibu mengalami hiperemesis gravidarum. Kondisi ini bisa dicegah sebelum semakin parah. 

Beberapa cara pencegahan hiperemesis gravidarum yakni dengan berkonsultasi pada dokter saat merasakan gejala tak normal, mencoba menanyakan pada keluarga apakah ada orang yang pernah mengalami riwayat sama dan meminta saran.


22 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Cathy Cassata , Hyperemesis Gravidarum (https://www.everydayhealth.com/hyperemesis-gravidarum/guide/).
MedlinePlus, Hyperemesis Gravidarum (https://medlineplus.gov/ency/article/001499.htm).

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app