Natrium Diklofenak: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 3 menit

Natrium diklofenak adalah obat antinflamasi non-steroid (OAINS/NSAID) yang digunakan untuk mengobati peradangan dan rasa sakit atau nyeri, terutama sakit yang berhubungan dengan nyeri sendi atau arthritis.

Pengertian

Natrium diklofenak adalah obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) yang terutama digunakan untuk membantu mengobati gejala radang sendi atau arthritis walaupun juga bisa untuk mengobati rasa sakit lainnya misalnya sakit gigi.

Obat natrium diklofenak dan golongan NSAID lainnya juga dapat membantu mengurangi pembengkakan dan peradangan yang disebabkan oleh penyakit tertentu sehingga membantu memberikan kenyamanan. Namun, obat NSAID tidak langsung menyembuhkan arthritis atau penyakit serupa karena ini hanya menghilangkan rasa sakit. Anda hanya dapat menggunakan obat ini dengan resep yang valid dari dokter. Karena penggunaan dan dosis natrium diklofenak akan tergantung pada kondisi pasien, interaksi terhadap obat-obatan tertentu  dan penyakit lian yang mungkin akan berpengaruh.

Indikasi Natrium Diklofenak

Natrium diklofenak dijual dengan merek dagang Voltaren, Voltaren-XR, Voltadex, dan lain-lain. Obat-obat ini digunakan untuk membantu meringankan rasa sakit akibat rheumatoid arthritis (rematik), osteoarthritis (Pengapuran sendi), nyeri, peradangan, pembengkakan, kekakuan dan nyeri sendi. Dalam beberapa kasus, obat ini akan digunakan sebagai bagian dari rejimen pengobatan untuk ankylosing spondylitis, kram menstruasi atau serangan migrain akut.

Diklofenak memiliki dua bentuk obat sesuai dengan kombinasi garam atau ionnya; Kalium Diklofenak dan Natrium Diklofenak. Di masayarakat Indonesia khususnya di daerah saya, banyak yang menggunakan obat kalium diklofenak sebagai obat sakit gigi dengan merek yang terkenal yaitu Cataflam.

Natrium diklofenak tersedia dalam bentuk tablet salut enterik, tablet sustained release, kapsul, serbuk atau larutan. Ada juga sediaan emulgel yang bisa diaplikasikan atau dioleskan langsung ke tempat yang sakit.

Dosis dan petunjuk penggunaan akan bervariasi berdasarkan pada kondisi yang akan diobati. Jangan menggunakan obat natrium diklofenak melebihi dari yang diinstruksikan karena hal ini dapat menyebabkan peningkatan risiko efek samping. Jika Anda menggunakan obat ini untuk mengobati arthritis, maka biasanya akan diminum sekali sehari sampai dua minggu atau sampai mulai merasa lebih baik (rasa sakit hilang).

Kontraindikasi

Natrium diklofenak tidak boleh digunakan oleh orang dengan kondisi berikut:

Dosis Natrium Diklofenak

Obat Natrium diklofenak tersedia dalam kemasan 25, 50, dan 75 mg tablet. Mengenai dosis natrium diklofenak pada orang dewasa akan disesuikan dengan jenis penyakit yang akan diobati sebagai berikut:

  • Pengobatan osteoarthritis: 100-150 mg per hari dalam dosis terbagi.
  • Pengobatan Rheumatoid arthritis: 150-200 mg per hari dalam dosis terbagi.
  • Pengobatan Ankylosing spondylitis: 100-125 mg natrium diklofenak per hari, yang akan diberikan dalam dosis 25 mg jiks diperlukan. Dosis untuk kondisi ini sering diberikan sebelum pasien tidur.

Natrium diklofenak dapat menyebabkan peningkatan enzim hati yang bisa berbahaya bagi seseorang yang hati atau livernya lemah. Bicaralah dengan dokter mengenai risiko ini untuk menentukan apakah itu aman atau tidak digunakan untuknya.

Efek Samping Natrium Diklofenak

Efek samping natrium diklofenak yang umum terjadi antara lain mulas, sembelit, diare, perdarahan yang tidak dapat dijelaskan, gastritis atau tukak pada usus, perut kembung, mual, muntah, sakit perut, pusing, sakit kepala, gatal, telinga berdenging atau ruam pada kulit.

Efek samping tersebut terjadi pada hingga 10 persen pengguna. Efek samping sodium diklofenak yang lebih berat termasuk demam, infeksi, gagal jantung kongestif, hipertensi, ecchymosis, esofagitis, depresi, asma, penglihatan kabur, alopecia, atau sistitis. Informasikan kepada dokter segera jika ini mulai terjadi saat Anda menggunakan obat ini.

Informasi Keamanan

Obat golongan NSAID termasuk sodium diklofenak ini tidak boleh digunakan selama kehamilan atau saat menyusui. Obat-obat ini dapat ditransfer ke janin atau bayi yang dapat menyebabkan ketergantungan serta cacat lahir potensial. Bicarakan dengan dokter setiap ada keluhan medis ketika sedang hamil.

Baca juga: Obat Penyebab Keguguran

Ketika Anda minum obat natrium diklofenak, jangan minum obat NSAID lainnya termasuk naproxen, ibuprofen, indometasin, meloxicam atau lainnya. Hindari juga penggunaan aspirin. Selain meningkatkan risiko memar atau perdarahan, obat ini dapat menyebabkan overdosis karena cara kerja yang sama.

Obat ini mungkin akan membuat Anda lebih sensitif terhadap matahari. Hindari paparan sinar matahari yang terlalu lama, atau langsung. Gunakan tabir surya dan memakai pakaian pelindung saat di luar ruangan.

Penggunaan natrium diklofenak pada usia lanjut mungkin lebih sensitif terhadap efek samping dari obat ini, terutama pada lambung, masalah ginjal, dan memburuknya masalah jantung.


6 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Diclofenac Use During Pregnancy - Drugs.com (https://www.drugs.com/pregnancy/diclofenac.html)
Diclofenac Sodium 50mg Gastro-Resistant Tablets - Patient Information Leaflet (PIL) - (emc) (https://www.medicines.org.uk/emc/product/2660/pil)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app