ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
Ditulis oleh
ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
DR.VINA SETIAWAN
Ditinjau oleh
DR.VINA SETIAWAN

Ternyata, Begini Menu Sehat Penangkal Penyakit Versi Ahli Kanker

Dipublish tanggal: Feb 3, 2020 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Feb 19, 2020 Waktu baca: 3 menit
Ternyata, Begini Menu Sehat Penangkal Penyakit Versi Ahli Kanker

Sehat atau tidaknya tubuh Anda tergantung dari apa yang Anda makan setiap hari. Jika asupannya bernutrisi lengkap, maka dijamin tubuh Anda juga akan sehat, fit, dan jarang sakit. Namun, saking banyaknya jenis makanan yang ada, Anda mungkin masih bingung saat harus menyiapkan menu makanan sehat untuk diri sendiri dan keluarga hari ini. Psstt.. Seorang ahli kanker punya rahasia menu makanan penangkal penyakit yang wajib Anda simak.

Contoh menu makanan untuk menangkal penyakit

Dr. William Li, seorang dokter penyakit dalam sekaligus peneliti kanker dari Harvard, telah mendedikasikan hidupnya untuk menumpas kesenjangan antara perawatan medis dan nutrisi selama 20 tahun. Dari sekian banyak penelitian yang sudah dilakukan, ia menemukan setidaknya ada 200 makanan yang benar-benar berperan penting untuk menjaga 5 sistem pertahanan tubuh terhadap penyakit, mulai dari kanker, diabetes, hingga demensia

Tidak sembarang makanan bisa menjaga sistem pencernaan sekaligus meregenerasi sel-sel sehat dalam tubuh. Secara khusus, Dr. Li membeberkan rahasia menu makanan penangkal penyakit yang ia konsumsi sehari-hari seperti berikut ini:

1. Sarapan

Mengawali hari dengan sarapan tidak melulu harus dengan makanan berat seperti nasi goreng plus telur mata sapi. Sesederhana secangkir kopi atau teh hijau pun sudah bisa menjadi sarapan sehat paket komplit, seperti yang dilakukan Dr. Li.

Sarapan pagi dengan kopi dan teh hijau dapat membantu mengaktifkan kelima sistem pertahanan dalam tubuh sekaligus, sehingga tubuh jadi fit maksimal. Ditambah lagi dengan kandungan antioksidan pada teh hijau yang berfungsi sebagai penangkal penyakit.

Sebagai pelengkap, sediakan juga semangkuk oatmeal dengan topping buah-buahan seperti mangga atau buah beri. Penelitian dari U.S. Department of Agriculture mengungkapkan bahwa buah beri menempati urutan teratas sebagai daftar buah-buahan kaya antosianin, suatu antioksidan yang mampu menetralisir radikal bebas penyebab penyakit. Buah cranberry secara khusus dapat membantu menangkal infeksi saluran kemih.

Baca Juga: Kesalahan Makan Oatmeal yang Membuat Diet Gagal

2. Makan siang

Untuk menangkal penyakit, Dr. Li menyarankan untuk memenuhi menu makan siang Anda dengan sayuran hijau seperti bayam, kale, brokoli, hingga buah alpukat. Konsumsi berbagai jenis sayur dan buah dapat menurunkan risiko terkena masalah gigi dan mulut, kanker esofagus, kanker perut, hingga kanker usus dan anus.

Makan siang juga menjadi waktu yang tepat untuk mengisi kembali tenaga yang mulai berkurang. Lengkapi menu makan siang Anda dengan kacang-kacangan seperti lentil hingga kacang hitam yang kaya protein, serat, zat besi, dan vitamin serta mineral lainnya.

Campurkan sayuran hijau dan kacang-kacangan ke dalam satu mangkuk, lalu tambahkan minyak zaitun EVOO (extra virgin olive oil), cuka balsamic, hingga perasan jeruk lemon. Perpaduan rasa asam, gurih, dan segar dijamin mampu bikin mata melek dan bertenaga di jam-jam ngantuk.

3. Camilan

Tidak sedikit orang yang menghindari ngemil dengan alasan takut gemuk. Padahal, makan camilan justru perlu ditambahkan ke dalam menu makanan Anda setiap hari. 

Perlu dicatat bahwa risiko gemuk atau tidaknya Anda saat ngemil tergantung dari jenis makanan apa yang dipilih sebagai camilan. Kalau ingin yang lebih sehat, tanpa bikin gemuk, dan ampuh menangkal penyakit, pilihlah kacang-kacangan.

Kacang kenari, misalnya, mengandung kaya omega-3 yang mampu meningkatkan kinerja otak dan sistem imun tubuh. Jenis kacang yang satu ini juga merupakan sumber vitamin B dan magnesium yang baik bagi tubuh.

Bagi Anda pecinta cokelat, boleh-boleh saja lanjut makan cokelat. Namun, sebaiknya pilih cokelat hitam (dark chocolate) yang mengandung lebih dari 70% kakao.

Walau rasanya pahit, cokelat hitam mengandung antioksidan yang mampu melawan radikal bebas, menjaga tekanan darah tetap stabil, hingga melancarkan aliran darah ke otak dan jantung.

Baca Selengkapnya: Manfaat Mengonsumsi Cokelat Hitam (Dark Chocolate)

4. Makan malam

Untuk makan malam, Anda dapat mengonsumsi ikan yang dipadupadankan dengan pasta favorit. Menurut Dr. Li, ikan merupakan salah satu makanan penangkal penyakit yang juga mengandung kaya omega-3, bermanfaat untuk menurunkan kadar lemak darah dan mencegah penyakit jantung.

Baca Juga: Kapan Jam Terakhir Sebaiknya Seseorang Boleh Makan Malam?

Tomat yang digunakan untuk membuat saus pasta mengandung likopen, antioksidan yang mampu melindungi tubuh dari kanker. Ditambah lagi dengan irisan bawang putih dengan sifat antiradangnya, maka sepiring pasta ikan sudah bisa menjadi makanan andalan untuk membasmi penyakit dalam tubuh.

Dr. Li percaya bahwa asupan karbohidrat sangat penting untuk melawan penyakit. Namun, tetap tidak boleh berlebihan. Alih-alih nasi, pilihlah biji-bijian utuh, buah-buahan, kacang-kacangan, atau roti gandum sebagai sumber karbohidrat yang lebih baik.

Terinspirasi dengan menu makanan sehat penangkal penyakit ala Dr. Li? Yuk, buat mulai hari ini!


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
WHO. Diet, Nutrition and the Prevention of Chronic Diseases. Report of the Joint WHO/FAO Expert Consultation. (https://www.who.int/dietphysicalactivity/publications/trs916/summary/en/).
WebMD. 10 Amazing Disease Fighting Foods. (https://www.webmd.com/food-recipes/features/10-amazing-disease-fighting-foods#1). 28 Juli 2006.
Health. Here's What a Harvard Cancer Doctor Eats Daily to Prevent Disease. (https://www.health.com/syndication/heres-what-a-harvard-cancer-doctor-eats-daily-to-prevent-disease). 14 Januari 2020.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app