Memang Benar Herbal, Tapi Efek Ganja Tetap Beracun

Pemakaian ganja tanpa pengawasan dari dokter, dalam hal ini digunakan hanya untuk mencapai kesenangan, hanya akan memunculkan dampak negatif pada berbagai macam organ dalam tubuh dan juga pada kesehatan penggunanya secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa efek yang ditimbulkan oleh ganja bagi tubuh:
Dipublish tanggal: Sep 10, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Tinjau pada Mar 31, 2020 Waktu baca: 4 menit
Memang Benar Herbal, Tapi Efek Ganja Tetap Beracun

Mendengar kata “ganja” hal yang mungkin muncul di pikiran setiap orang adalah narkotika dan tumbuhan yang berbahaya bagi kesehatan. Efek yang ditimbulkan setelah penggunaan ganja memiliki dampak yang sangat luas bagi tubuh. 

Sebagian orang mungkin pernah mencoba tumbuhan yang satu ini karena penasaran akan sensasi yang berikan oleh ganja. Akan tetapi, ganja memunculkan efek yang dapat memengaruhi kesehatan tubuh dan pikiran apabila dikonsumsi secara berulang-ulang dala waktu yang cukup lama. 

Ganja atau dikenal sebagai marijuana merupakan obat-obatan herbal yang terdiri dari daun, bunga, dan tunas tanaman Cannabis sativa. 

Ganja seringkali digunakan dengan cara dihisap seperti rokok pipa atau rokok “lintingan’. Namun, selain digunakan sebagai obat, terdapat manfaat lain dari ganja yang mungkin masih belum banyak diketahui oleh masyarakat. 

Ganja ternyata dapat dijadikan bahan makanan atau diseduh menjadi teh. Pada beberapa daerah di Indonesia, ganja digunakan sebagai bumbu tambahan pada makanan tradisional mereka. 

Sebagian orang mengonsumsi tumbuhan herbal ini untuk mendapatkan rasa santai atau rasa bahagian (high). Namun, ganja yang dikonsumsi dalam kurun waktu yang lama dengan dosis yang juga berlebihan, akan memberikan efek yang berakibat negatif bagi kesehatan. 

Efek ganja bagi tubuh

Karena dapat digunakan untuk menangani kondisi tertentu di bawah pengawasan medis, ganja termasuk ke dalam kategori herbal. Meskipun bermanfaat bagi beberapa kondisi, penggunaan ganja sebagai obat masih belum dilegalkan secara hukum oleh pemerintah. 

Pemakaian ganja tanpa pengawasan dari dokter, dalam hal ini digunakan hanya untuk mencapai kesenangan, hanya akan memunculkan dampak negatif pada berbagai macam organ dalam tubuh dan juga pada kesehatan penggunanya secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa efek yang ditimbulkan oleh ganja bagi tubuh: 

1. Paru-paru 

Meskipun sama-sama mengandung tar, tetapi penelitian menunjukkan bahwa kandungan tar yang ada pada ganja hampir tiga kali lipat lebih tinggi daripada kandungan tar yang terdapat pada tembakau. 

Selain itu, asap dari ganja juga diduga memiliki kandungan yang dapat menyebabkan kanker 70% lebih banyak dari asap rokok tembakau. Oleh karena itu, risiko terkena kanker paru-paru lebih besar saat mengonsumsi ganja, terlebih jika digunakan dalam waktu yang lama. 

Risiko penyakit paru-paru akan semakin meningkat jika Anda merokok dengan campuran ganja dan tembakau. 

2. Otak 

Penggunaan ganja dalam waktu yang cukup lama dapat menimbulkan gangguan pada kemampuan berpikir, kehilangan memori, dan menghambat fungsi otak. Penelitian yang dilakukan menggunakan pemindaian MRI otak menunjukkan bahwa di bagian tertentu otak pengguna ganja mengalami perubahan struktur yang memengaruhi proses kerja otak. 

3. Kesehatan mental 

Risiko kambuhnya gejala psikotik (psikosis) pada penderita skizofrenia akan semakin meningkat atau memburuk apabila penderita mengonsumsi ganja. 

Selain itu, penggunaan ganja juga membuat pengguna mengalami halusinasi (melihat hal yang tidak benar-benar ada), delusi (percaya dan meyakini hal-hal yang tidak benar), rasa cemas, dan terkena serangan panik

Gejala putus obat, seperti insomnia, perubahan mood dan penurunan nafsu makan juga dapat terjadi akibat konsumsi ganja dalam jangka waktu yang lama. 

Risiko ketergantungan dan terkena psikosis juga akan semakin tinggi apabila penggunaan ganja dimulai saat usia remaja, atau memiliki riwayat penyakit mental dalam keluarga. 

4. Sistem peredaran darah 

Detak jantung akan bertambah 20-50 denyut per menit beberapa waktu setelah Anda mengisap ganja dan tetap akan berlangsung selama 3 jam kemudian. Pada penderita penyakit jantung, kondisi ini hanya akan meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung

Penggunaan ganja juga dapat membuat tekanan darah naik dalam jangka pendek, risiko pendarahan, dan pelebaran pembuluh darah yang akan membuat menjadi merah. 

5. Sistem pencernaan 

Mulut dan tenggorokan akan merasakan sensasi terbakar (rasa perih) atau rasa menyengat saat Anda mengisap ganja. Jika dikonsumsi secara oral, ganja akan menimbulkan rasa mual dan muntah

Namun, jika diberikan pada pasien kanker yang sedang menjalani kemoterapi, ganja malah akan mengatasi gejala mual dan muntah. 

6. Sistem kekebalan tubuh 

Sistem kekebalan tubuh pun akan melemah apabila mengonsumsi tumbuhan herbal ini. Selain itu,penelitian juga menunjukkan bahwa penggunaan ganja berkaitan dengan meningkatnya risiko pengguna terkena penyakit yang dapat membuat kekebalan tubuh melemah, seperti HIV/AIDS

Akibatnya, tubuh yang lemah tidak mampu melawan infeksi yang menyerang.

7. Kehamilan dan menyusui 

Perkembangan janin akan terhambat dan pertumbuhan janin akan terlambat sehingga mengakibatkan kecacatan dan gangguan pada janin serta leukimia apabila seorang ibu hamil mengonsumsi ganja pada masa kehamilan. 

Risiko bayi terlahir prematur juga akan semakin meningkat apabila mengisap campuran ganja dan tembakau. Selain itu, pertumbuhan bayi akan terhambat jika sang ibu mengonsumsi ganja saat menyusui karena zat kimia yang disebut tetrahydrocannabinol (THC) masuk ke dalam ASI. 

Selain membawa dampak negatif bagi kesehatan, efek ganja juga dapat membuat seseorang berurusan dengan hukum. 

Di Indonesia, berdasarkan UU Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotikam ganja termasuk dalam narkotika golongan I, yang apabila ditanam, dipelihara, dimiliki atau disimpan, dapat dikenai sanksi pidana penjara paling lama 12 tahun dan denda paling banyak Rp 8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah).

 Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter apabila Anda memiliki gangguan kesehatan yang berkaitan dengan narkoba, termasuk akibat efek ganja. 


15 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Turbert D, et al. (2014). Does marijuana help treat glaucoma? (http://www.geteyesmart.org/eyesmart/living/medical-marijuana-glaucoma-treament.cfm)
Ries RK, et al. (2014). The ASAM principles of addiction medicine (5th ed.). FWW.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app