Manfaat Tidur Tanpa Celana Dalam Untuk Pria dan Wanita

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 5 menit
Manfaat Tidur Tanpa Celana Dalam Untuk Pria dan Wanita

Sebanyak 30% dari masa hidup seseorang dihabiskan untuk tidur. Fakta ini tentu menegaskan betapa pentingnya aktivitas tidur dalam kehidupan manusia. Namun setiap orang ternyata tak hanya butuh tidur yang cukup, ia sebaiknya juga perlu tahu apa saja manfaat tidur tanpa celana dalam untuk pria dan wanita.

Tidur tanpa celana dalam mungkin sedikit mengejutkan bagi sebagian orang. Style tidur seperti ini memang cukup asing bagi mereka yang selalu berpiyama lengkap ketika naik ranjang. Tapi agar pengetahuan Anda bertambah, mari kita cermati apa saja sih manfaat tidur tanpa celana dalam untuk pria dan wanita.

Ragam Manfaat Tidur Tanpa Celana Dalam

Tidak hanya berhubungan dengan kenyamanan, tidak mengenakan celana dalam saat tidur ternyata banyak manfaatnya untuk kesehatan, berikut penjelasannya:

Meningkatkan Kualitas Sperma Pria

Menurut riset, testikel harus berada pada suhu yang stabil, yaitu di bawah 36,67’ C, agar dapat memproduksi sperma berkualitas. Bila suhu lebih tinggi dari temperatur yang disebutkan, maka kualitas sperma akan rusak.

Celana dalam yang ketat akan meningkatkan suhu pada area vital pria dan tentu saja ini tidak baik jika dibiarkan lama-lama. Bukankah tidur malam tidak cukup 1-2 jam? Di samping itu, celana dalam yang ketat bisa menghambat aliran darah ke derah vital.

Dengan demkian, manfaat tidur tanpa celana tentu sangat baik untuk pria, khususnya bagi mereka yang bermasalah dengan kesuburannya.

Tidur tanpa celana dalam juga dapat menurunkan suhu kelenjar prostat sehingga aliran darah ke penis lebih lancar. Hal ini berguna untuk mencegah disfungsi ereksi. Jangan lewatkan juga bahasan kami tentang: 10 Makanan Tebaik untuk Kesuburan

Meningkatkan Kualitas Tidur

Menurut serangkaian studi, terlelap sambil mengenakan pakaian dapat mengganggu kenyenyakan tidur. Kondisi ini mungkin dikarenakan bahan pakaian yang tidak memiliki kemampuan beradaptasi dengan perubahan suhu tubuh. Hal semacam ini tentu tak perlu terjadi kalau Anda memutuskan untuk tidur tanpa celana dalam.

Bagian yang biasanya terkekang oleh pakaian tersebut menjadi bebas, suhu menjadi lebih dingin, dan tentu saja tidur akan nyenyak. Jika sudah begini, maka ketika bangun tidur akan lebih bugar rasanya.

Mencegah Insomnia

Suhu tubuh manusia biasanya mencapai puncak pada pukul 11 malam hingga jam 4 pagi. Oleh sebab itu, biasanya kita akan lebih sulit tidur pulas di jam-jam ini akibat kepanasan. Namun, hal ini tidak akan terjadi pada mereka yang tidur tanpa mengenakan pakaian dalam.

Tidur tanpa celana dalam bisa menambah kesejukan, sehingga membuat seseorang bisa terlelap lebih cepat dan tahan lama.

Jangan remehkan masalah kurang tidur, karena ada banyak bahaya karenanya. Seperti yang dijelaskan di sini: 10 Akibat Kurang Tidur yang Merugikan Kesehatan

Lebih Segar dan Berenergi ketika Bangun

Karena tidur menjadi lebih nyenyak dan berkualitas, maka keesokan harinya, kita akan merasa lebih segar dan bersemangat. Dengan demikian, aktifitas harian seperti bekerja ataupun bersekolah akan dilalui dengan performa terbaik.

Menurunkan Berat Badan

Mungkin hal ini akan sulit dipercaya, namun berdasarkan informasi dari Journal of Diabetes menyebutkan, kondisi tidur tanpa celana dalam (sejuk) dapat mengaktifkan lemak yang berfungsi untuk menghangatkan badan. Dan bila lemak berada dalam keadaan aktif, maka otomatis itu akan memengaruhi berat badan.

Selain itu, tidur tanpa celana dalam juga dapat menurunkan kadar hormon kortisol, mempertahankan energi, dan mengontrol rasa lapar. Alhasil saat bangun, kita takkan mudah merasa lapar.

Menurunkan Tekanan Darah

Kalau Anda tidur tanpa busana bersama pasangan, maka kontak fisik yang terjadi dapat meningkatkan produksi hormon oksitosin. Hormon ini tak hanya mampu mengurangi kadar stres, tapi juga meningkatkan rasa percaya diri dan libido seseorang. Naiknya kadar oksitosin dalam tubuh juga dapat menurunkan tekanan darah, mendongkrak sistem imun, dan mengurangi stres.

Meningkatkan Keintiman dengan Pasangan

Dengan demikian, manfaat tidur tanpa celana dalam juga bisa meningkatkan keintiman dengan pasangan karena Anda berdua akan tergoda untuk saling menyentuh satu sama lain. Dan semakin sering menyentuh, maka semakin intim bukan?

Mencegah Penuaan Dini

Menurut pakar naturopati, Natasha Turner, tidur dalam keadaan terlalu hangat dapat mengganggu produksi hormon melatonin dan pertumbuhan. Padahal keduanya sangat penting untuk mencegah penuaan dini. Alasan ini seharusnya cukup kuat untuk membuat Anda mulai membiasakan diri tidur tanpa pakaian dalam.

Meredakan Sakit

Tidur tanpa busana juga dapat meredakan ketegangan yang dirasakan sistem saraf perut viseral. Akibatnya, sirkulasi darah tak hanya jadi lebih lancar, namun resiko diare akut, sakit punggung, dan konstipasi dapat dicegah karenanya.

Merangsang Kelenjar Minyak dan Keringat

Telanjang dapat membantu tubuh menyerap lebih banyak nutrisi saat bermetabolisme. Hal ini dikarenakan tidur tanpa busana dalam tak cuma merangsang performa kelenjar minyak, namun juga kelenjar keringat.

Mencegah Gatal

Manfaat tidur tanpa celana dalam untuk pria dan wanita mungkin akan paling terasa menguntungkannya ketika seseorang sebelumnya merasakan gatal pada organ kemaluannya. Rasa gatal yang rata-rata disebabkan oleh bakteri ini dapat berdampak negatif kalau terus-menerus digaruk. Oleh sebab itu, jangan ragu melepas celana dalam sebelum tidur agar kondisi organ keintiman tidak lembab sehingga bakteri, virus, dan jamur sulit bertahan hidup.

Menurunkan Resiko Infeksi Saluran Kencing

Infeksi saluran kencing biasanya disebabkan oleh bakteri yang bersarang di organ kemaluan. Bakteri yang suka dengan lingkungan lembab dan kotor ini dapat masuk saluran kencing dengan mudah sehingga memicu infeksi.

Tahukah Anda apa saja ciri-ciri infeksi saluran kencing? Cari tahu di sini: 12 Gejala Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Mengurangi Bau tak Sedap

Para wanita yang kerap terganggu dengan aroma tak sedap pada vaginanya dapat mencoba tidur tanpa celana dalam. Daerah V yang tertutup rapat dan lembab akan berpotensi menimbulkan bau yang tak sedap. Hal ini disebabkan oleh keringat yang berlabihan, pertumbuhan bakteri, dan sirkulasi udara yang buruk.

Mencegah infeksi BV

BV (Bacterial vaginosis) adalah sejenis infeksi yang disebabkan oleh ketidakseimbangan jumlah bakteri jahat dan baik di area kemaluan wanita. Gangguan medis ini dapat dihindari dengan tidur tanpa celana dalam.

Mencegah Infeksi Jamur

Kondisi lembab di organ kewanitaan dapat menimbulkan infeksi akibat jamur. Untuk mencegahnya, Anda disarankan mengganti celana dalam setiap 8 jam sekali, atau tidur tanpa pakaian dalam.

Mempermudah Hidup

Kini Anda tak perlu lagi bingung membeli piyama baru. Hidup jadi lebih mudah dan hemat karena pakaian yang harus dicuci juga lebih sedikit. Ketika bangun pagi, Anda yang selalu buru-buru juga bisa menghemat waktu. Begitu bangun, Anda tinggal langsung mandi tanpa perlu melepas piyama dan pakaian dalam lagi.

Membiarkan Kulit Bernafas

Manfaat tidur tanpa celana dalam untuk pria dan wanita yang terakhir adalah membuka peluang bagi kulit untuk ‘bernafas’ sehingga resiko penyakit kulit dapat berkurang. Seperti kita ketahui bahwa daerah segitiga yang sering tertutup pakaian dalam itu rentan terkena masalah kulit, seperti gatal, jamur, iritasi, dan lain-lain. Ingin tahu lebih lanjut Anda bisa menyimak pembahasan tentang masalah kulit di selangkangan.


19 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
West K. (2018). Naked and unashamed: Investigations and applications of the effects of naturist activities on body image, self-esteem, and life satisfaction. DOI: (https://doi.org/10.1007/s10902-017-9846-1)
Uvnäs-Moberg K, et al. (2015). Self-soothing behaviors with particular reference to oxytocin release induced by non-noxious sensory stimulation. DOI: (https://doi.org/10.3389/fpsyg.2014.01529)
Tsuno N, et al. (2005). Sleep and depression. DOI: (http://psycnet.apa.org/doi/10.4088/JCP.v66n1008)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app