Bahaya dan Cara Mengurangi Hormon Kortisol yang Berlebih dalam Tubuh

Dipublish tanggal: Jul 4, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Okt 11, 2019 Waktu baca: 3 menit
Bahaya dan Cara Mengurangi Hormon Kortisol yang Berlebih dalam Tubuh

Saat Anda mengalami stress, hormon kortisol akan meningkat sehingga kortisol disebut juga dengan hormon stres. Hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal ini akan mengatur tekanan darah dan sistem kekebalan tubuh saat kondisi fisik dan emosional sedang tidak stabil. Hormon kortisol juga berguna untuk membentuk cadangan energi dan meningkatkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi.

Tetapi jumlah hormon kortisol dapat menetap dalam waktu yang cukup lama justru memberi dampak buruk bagi tubuh Anda karena peningkatan hormon ini dalam waktu yang lama dapat mengganggu berbagai fungsi tubuh.

Bahaya hormon kortisol yang berlebih dalam tubuh

Jumlah kortisol yang tinggi dapat menyebabkan sejumlah gejala pada tubuh dan bervariasi tergantung pada penyebab peningkatan kadar kortisol Anda. Beberapa tanda atau gejala jika kadar kortisol terlalu tinggi pada tubuh antara lain munculnya jerawat, mudah memar, penyembuhan luka yang lama, lemah otot, kelelahan, sulit berkonsentrasi, tekanan darah tinggi, dan sakit kepala.

1. Kenaikan gula darah

Hormon kortisol berguna untuk membentuk cadangan energi dan membentuk glukosa. Tetapi kadar glukosa yang terlalu banyak dapat membuat kadar gula dalam darah Anda menjadi tinggi. Hal ini dapat memicu risiko penyakit diabetes melitus.

2. Kenaikan berat badan

Hormon kortisol yang terlalu banyak juga dapat memicu kenaikan berat badan. Hal ini disebabkan karena tempat penyimpanan lemak akan terpusat pada perut dibandingkan pada bagian pinggang atau area tubuh lainnya sehingga perut akan menjadi buncit dan menimbulkan penyakit kardiovaskular atau stroke.

3. Gangguan kesehatan reproduksi

Selain memproduksi hormon kortisol, kelenjar adrenal juga memproduksi hormon seks androgen. Jika produksi hormon koritisol berlebih, maka produksi hormon androgren akan menurun. Hal ini akan menyebabkan gangguan pada sistem reproduksi Anda.

4. Gangguan sistem imun

Hormon kortisol memang berperan untuk mengurangi reaksi peradangan pada tubuh. Tetapi kortisol merupakan hormon steroid yang jika kadarnya tinggi dalam tubuh akan menurunkan kewaspadaan sistem imun dalam membaca adanya infeksi pada tubuh. Hal ini dapat menyebabkan kekebalan tubuh Anda menurun.

Baca juga: Fungsi Hormon Steroid Beserta Kelebihan dan Kekurangan

5. Gangguan sistem pencernaan

Kadar kortisol yang terlalu tinggi akan menurunkan respon tubuh untuk menyerap makanan. Ini membuat sistem pencernaan tidak bekerja dengan optimal. Makanan menjadi tidak tercerna dengan sempurna sehingga membuat lambung terluka dan mukosa usus rusak.

Cara menurunkan kadar kortisol berlebih dalam tubuh

Lonjakan hormon kortisol dapat terbantu dengan relaksasi. Untuk itu, ada beberapa cara menurunkan kadar kortisol dalam tubuh dan membantu tubuh berelaksasi, di antaranya:

1. Tidur dengan teratur

Jangan biasakan untuk tetap terjaga di malam hari sebab kadar kolesterol Anda akan meningkat secara konsisten. Hal ini terjadi karena kadar kortisol yang akan diproduksi tubuh bergantung pada jam biologis tubuh dan kualitas tidur Anda. Saat pagi hari, kadar hormon ini berada di puncak, sedangkan kadarnya akan menurun pada malam hari saat tubuh Anda seharusnya beristirahat. Bagi Anda penderita insomnia atau sulit tidur, Anda dapat melakukan latihan fisik tertentu, membatasi konsumsi kafein, dan melakukan teknik pernapasan 4-7-8 yang mungkin dapat membantu mempermudah Anda terlelap.

Baca juga: Cara Atasi Sulit Tidur dengan Teknik Pernpasan 4-7-8

2. Mendengarkan musik

Alunan musik yang Anda dengarkan akan membuat otak Anda lebih tenang. Mendengarkan lagu instrumental dapat membantu mencegah lonjakan kortisol dalam tubuh karena mendengarkan musik dapat mengurangi kadar kortisol hingga 66 persen.

3. Tertawa

Luangkan waktu Anda untuk melakukan hobi atau berbagai kegiatan yang menyenangkan sehingga Anda dapat tertawa dan mengeluarkan perasaan senang. Tertawa membuat kadar kortisol dalam tubuh Anda menurun hingga setengah sekaligus memicu peningkatan produksi hormon dopamine dan serotonin yang dapat mengurangi stress.

4. Meditasi

Meditasi adalah salah satu cara yang baik untuk menurunkan kadar kortisol dalam tubuh Anda. Dengan melakukan meditasi dan relaksasi, Anda dapat mengenali emosi yang sedang Anda rasakan dan mengendalikan gejolak emosi tersebut. Anda juga dapat mengenali pemicu stress Anda sehingga Anda dapat menghindari atau menemukan cara untuk menyelesaikan hal-hal yang membuat Anda tertekan.

5. Konsumsi makanan tertentu

Ada beberapa makanan yang dapat membantu menurunkan kadar kortisol seperti dark chocolate, buah-buahan, teh hitam, teh hijau, serta makanan yang kaya akan prebiotik dan probiotik. Anda juga dapat mengonsumsi makanan atau suplemen yang mengandung minyak ikan karena minyak ikan dapat membantu mengatasi peningkatan hormon kortisol. Selain itu, cukupi kebutuhan cairan tubuh Anda dengan minum air putih yang cukup.


9 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Moyer, Christopher & Seefeldt, Lacey & Mann, Eric & Jackley, Lauren. (2011). Does massage therapy reduce cortisol? A comprehensive quantitative review. Journal of bodywork and movement therapies. 15. 3-14. 10.1016/j.jbmt.2010.06.001. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/49673328_Does_massage_therapy_reduce_cortisol_A_comprehensive_quantitative_review)
Cortisol. You and Your Hormones by the Society for Endocrinology. (https://www.yourhormones.info/hormones/cortisol/)
Cortisol and antidepressant effects of yoga. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3768222/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app