10 Jenis Makanan Yang Harus Dihindari Ketika Diare

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 5 menit
10 Jenis Makanan Yang Harus Dihindari Ketika Diare

Siapa sih yang tak pernah mengalami diare? semua orang pasti pernah mengalaminya. Ketika diare menyerang, maka kebanyakan orang menjadi lemas akibat tubuh kekurangan cairan, disini kita dituntut untuk lebih banyak minum dan makan. Namun tahukah Anda, jenis makanan yang salah malah akan memperparah diare. Untuk itu sangat penting bagi kita mengetahui makanan yang harus dihindari ketika diare.

Memang tidak selalu berat, diare ada yang ringan, hanya berlangsung dalam waktu singkat dan sembuh tanpa masalah. Namun, jangan sampai yang ringan menjadi berat dan yang berat menjadi fatal gara-gara Anda salah dalam memilih makanan ketika diare.

Tak dapat dipungkiri, selain menjalani pengobatan, baik yang medis maupun alami, asupan makanan juga memainkan peranan penting untuk mempercepat penyembuhan penyakit pencernaan satu ini. Ada makanan yang dianjurkan dan ada pula makanan yang harus dihindari guna mempercepat proses kesembuhannya.

Makanan yang mengandung banyak minyak, makanan pedas, kafein serta bahan makanan dengan penguat rasa artifisial, adalah contoh-contoh jenis makanan yang sebaiknya dihindari saat diare. Selain itu, ada beberapa makanan yang terlihat menyehatkan namun ternyata dapat memperburuk kondisi diare.

Beberapa makanan berikut merupakan makanan sehat yang sebenarnya sangat baik untuk tubuh. Namun ketika diare melanda, sebaiknya anda jauhkan makanan-makanan ini dari meja makan Anda.

Makanan yang Harus Dihindari ketika Diare:

1. Susu

Susu dan beberapa produk turunannya seperti keju lunak, mentega, serta es krim, adalah beberapa makanan yang harus dihindari ketika diare. Ini karena susu mengandung laktosa dan lemak yang membuat usus bekerja lebih berat saat mencernanya. Konsumsi laktosa, apalagi sampai berlebih akan membuat usus besar kewalahan sehingga akan memperburuk diare.

Namun, olahan susu lain seperti yogurt dan keju keras malahan memberikan efek menenangkan untuk pencernaan. Hal ini karena kedua bahan makanan ini hanya mengandung sedikit sekali laktosa.

Untuk mereka yang alergi laktosa tentu sudah sangat paham bahwa kandungan yang terdapat dalam susu ini dapat memperparah diare. Beberapa gejela alergi laktosa seperti sering buang angin, perut kram, kembung dan aroma nafas tak sedap juga harus diperhatikan. Jika ini terjadi, kemungkinan Anda termasuk yang intoleran terhadap laktosa. Apalagi jika sedang diare, sebaiknya katakan tidak untuk susu dan turunannya.

2. Cabai

Salah satu makanan yang harus dihindari saat diare adalah cabai. Selain rasanya memang pedas kandungan capcaisin dalam cabai benar-benar bisa membuat diare makin parah. Zat ini dapat mengiritasi saluran pencernaan, sehingga timbul rasa terbakar, kembung, sering buang angin dan tentunya diare. Untuk itu sebaiknya jauhkan bahan makanan ini dari dapur Anda ketika diare.

3. Kopi

Sepertinya Anda harus berhenti sejenak dari menyeruput minuman hitam nan pahit ini saat sedang diare. Kandungan kafein dalam kopi ternyata dapat melembekkan feses. Selain itu sifat diuretiknya juga dapat menyebabkan dehidrasi yang tentunya akan memperparah diare.

Sebagai gantinya cobalah alternatif minuman lain yang bebas kafein seperti wedang jahe, atau teh herbal jahe. Jahe dipercaya sejak lama dapat membuat perut terhindar dari masalah.

Karena kafein tidak hanya terdapat pada kopi, minuman lain seperti cola dan soda juga harus Anda singkirkan sementara waktu. Jika tidak, saluran pencernaan Anda akan lebih cepat kehilangan cairan dan elektrolit yang berimbas pada diare yang makin parah.

4. Alkhohol

Saat menderita diare atau masalah perut lainnya, hentikanlah sama sekali minuman beralkohol jenis apapun. Minuman ini dapat meracuni saluran cerna dan merusak metabolisme pada organ hati. Selain itu, alkohol juga bisa menjadi pemicu dehidrasi yang tentunya memperparah diare.

Alkohol juga diketahui dapat mengganggu proses pengobatan penyakit pencernaan lain seperti crohn dan kolitis. Jadi say no to alkohol ketika Anda sendang diare.

5. Polong-polongan

Bahan makanan yang gurih satu ini juga harus Anda masukkan dalam daftar makanan yang harus dihindari ketika diare. Polong-polongan seperti kedelai, kacang polong atau kacang tanah akan sulit dicerna saat diare. Biasanya jika tidak dikunyah dengan baik bahan makanan ini akan masuk ke usus kecil dan kemudian lolos ke usus besar tanpa dicerna.

Untuk itu hindarilah makan polong-polongan saat diare, termasuk juga turunannya seperti makanan seribu umat 'tempe'. Kandungan lektin yang tinggi pada bahan makanan ini dapat meningkatkan peradangan pada usus.

6. Pemanis Buatan

Salah satu jenis bahan makanan yang harus dihindari ketika diare namun sering tidak diperhatikan konsumsinya adalah pemanis buatan. Sorbitol, matinol dan xylitol merupakan pemanis buatan yang umumnya terdapat pada permen, permen bebas gula dan juga obat-obatan.

Bahan makanan pengganti gula ini akan diserap oleh pencernaan lebih lambat dibanding gula biasa. Ketika ia sampai ke usus besar tanpa dicerna, bakteri usus akan memakan pemanis buatan ini dan memroduksi gas serta menyebabkan diare.

Untuk itu, saat sedang diare, sebaiknya perhatikan baik-baik label nutrisi makanan dan minuman sebelum Anda membelinya.

7. Kacang-kacangan

Selian polong-polongan, kacang-kacangan juga masuk dalam daftar makanan yang harus dihindari ketika diare. Hal itu karena bahan makanan ini kaya akan serat tak larut yang dapat memperparah gejala diare.

Selain itu, kacang-kacangan juga sulit dicerna dan dapat mengiritasi usus, apalagi dalam kondisi diare. Makanan jenis ini juga dapat menyebabkan kembung.

Cobalah untuk mengganti kacang-kacangan dengan cemilan lain seperti worter rebus dan pisang yang sudah matang. Dua makanan ini dipercaya dapat menenangkan perut yang sedang diare.

8. Daging Merah

Meskipun daging merah merupakan sumber nutrisi yang baik, numun ia tetap dimasukkan dalam daftar makanan yang harus dihindari ketika diare. Hal ini karena daging merah butuh waktu lama untuk dicerna, mengonsumsinya juga dapat meningkatkan produksi protein C-reaktif dan ferritin, dimana keduanya merupakan zat kimia penyebab peradangan. Jika terjadi peradangan pada saluran cerna tentunya akan memperburuk diare.

Saat menderita diare, sebaiknya hindari sama sekali konsumsi daging merah. Untuk tetap memenuhi kebutuhan protein, cobalah untuk mengonsumsi protein dari sumber nabati seperti yogurt yunani.

9 . Buah dengan Kandungan Asam Tinggi

Buah-buahan seperti jeruk, lemon, nanas, ceri, kismis dan anggur juga masuk dalam daftar makanan yang harus dihindari ketika diare. Selain kandungan asamnya, buah-bauhan ini juga banyak mengandung fruktosa. Saat sedang diare, sering terjadi malabsorpsi fruktosa yang mengakibatkan tinja jadi lembek dan encer, tentunya akan memperparah diare.

10. Sayuran dari Jenis kubis-kubisan

Ketika menderita diare, makanan pantangan lainnya adalah sayuran seperti brokoli, kol, kubis, kembang kol, termasuk juga asinan kubis. Sayuran jenis ini mengandung karbohidrat kompleks yang sulit dicerna. Selain itu, sayuran ini juga mengandung serat tak larut yang dapat memperburuk kondisi diare dan menyebabkan kembung akibat kelebihan gas.

Tips Mempercepat Pemulihan Diare

Untuk mempercepat penyembuhan diare, selain menghindari makanan-makanan yang disebutkan tadi. Beberapa tips berikut dapat memulihkan kondisi Anda lebih cepat.

  • Makanlah makanan yang dapat membantu mengurangi peradangan dan menstabilkan kembali kondisi bakteri baik dalam pencernaan. Diantara makanan yang direkomendasikan adalah kentang, nasi putih, oatmeal, susu almond, pasta, telur, ikan salmon, pisang, pepaya, ayam dan alpukat.
  • Makanlah dalam porsi kecil namun lebih sering, hindari makan dalam jumlah banyak karena akan memberatkan kerja usus.
  • Pastikan kebutuhan cairan tubuh tetap terpenuhi, karena diare kronis juga akan menyebabkan dehidrasi yang parah.

10 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Gupta, Subodh & Francis, Paul. (2011). Infant feeding during diarrhea.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/320224420_Infant_feeding_during_diarrhea)
Duro, Debora & Duggan, Christopher. (2007). The BRAT diet for acute diarrhea in children: Should it be used?. Practical Gastroenterology. 31.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/242524660_The_BRAT_diet_for_acute_diarrhea_in_children_Should_it_be_used)
When you have diarrhea. MedlinePlus. (https://medlineplus.gov/ency/patientinstructions/000121.htm)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app