Leher Rahim Rapuh - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Apr 27, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 4 menit

Leher rahim juga disebut serviks. Kata "rapuh" mengacu pada jaringan yang rentan mengalami kerusakan, robek, mengelupas, dan mudah berdarah saat disentuh. Jika jaringan serviks Anda menjadi terlalu sensitif dan mudah teriritasi, maka kondisi ini dikenal sebagai serviks yang rapuh. 

Serviks yang rapuh biasanya disebabkan oleh suatu kondisi yang biasanya dapat diatasi dengan pengobatan yang adekuat.

Apa yang bisa menyebabkan Leher Rahim menjadi Rapuh?

Penyebab terjadinya Leher Rahim yang Rapuh tidak selalu dapat diidentifikasi, Tapi ada beberapa kondisi yang paling sering menyebabkan terjadinya kondisi ini, seperti :

Penyakit Menular Seksual (PMS)

Servisitis atau peradangan serviks biasanya disebabkan oleh penyakit menular seksual (PMS). Gejala PMS umumnya meliputi keputihan dan perdarahan yang terjadi diantara periode menstruasi atau setelah berhubungan seks. 

Beberapa PMS yang dapat menyebabkan servisitis dan kerapuhan serviks adalah: Chlamydia, Gonore, Herpes, Trikomoniasis.

Atrofi Vagina

Atrofi vagina adalah suatu kondisi ketika lapisan vagina mulai menipis dan menyusut. Sehingga menyebabkan vagina menyempit dan menjadi lebih pendek. Kondisi ini bisa membuat hubungan intim terasa menyakitkan atau bahkan tidak memungkinkan sama sekali.

Ketidakseimbangan Hormon

Hormon wanita utama adalah estrogen dan progesteron, yang sebagian besar diproduksi di ovarium (indung telur). Estrogen sangat penting untuk menjaga kesehatan vagina. 

Beberapa hal yang dapat menyebabkan fluktuasi hormon atau penurunan estrogen adalah: kehamilan, persalinan, menyusui, operasi pengangkatan ovarium, perimenopause dan menopause, penggunaan obat-obatan tertentu dan perawatan kanker.

Ektropion Serviks:

Adalah suatu kondisi di mana sel-sel kelenjar dari bagian dalam saluran serviks menyebar ke permukaan luar serviks. Selain mudah berdarah dan nyeri selama melakukan hubungan intim,tampak lebih banyak cairan yang keluar melalui mulut rahim.

Polip Serviks

Polip adalah massa bertangkai yang dapat tumbuh pada bagian leher rahim. Selain pendarahan dan keputihan ringan, polip umumnya tidak menimbulkan gejala.

Neoplasia Intraepitelial Serviks (CIN)

Sesuai dengan namanya, Neoplasia intraepitelial serviks adalah pertumbuhan sel-sel abnormal pre-kanker yang biasanya terjadi setelah terinfeksi dengan human papilloma virus (HPV).

Gejala Leher Rahim Rapuh

Jika Anda memiliki kondisi serviks yang rapuh, Anda mungkin mengalami:

  • Menstruasi yang tidak teratur yang ditandai muncul bercak pendarahan di antara periode menstruasi normal.
  • Sensasi terasa gatal-gatal, terbakar, atau iritasi pada daerah kewanitaan.
  • Pendarahan menstruasi yang lebih banyak dari biasanya
  • Ketidaknyamanan atau nyeri saat melakukan hubungan intim
  • Perdarahan setelah melakukan hubungan intim

Apakah Kondisi Leher Rahim Rapuh dapat dicegah?

Mungkin Anda tidak dapat mencegah semua penyebab yang dapat menyebabkan terjadinya kondisi leher rahim yang rapuh. Namun Anda dapat melakukan aktivitas seksual yang aman dengan tidak berganti-ganti pasangan dan menggunakan kondom untuk mencegah terjadinya infeksi menular seksual.

Disarankan bagi Anda untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami gejala-gejala seperti di atas untuk memastikan bahwa gejala yang Anda alami tidak disebabkan oleh penyakit keganasan seperti kanker serviks.

Bagaimana cara mengatasi Leher Rahim yang Rapuh?

Diagnosa

Jika Anda mengalami gejala-gejala seperti di atas, segera periksakan kondisi Anda ke dokter. Leher rahim yang rapuh dapat disebabkan oleh banyak penyebab, oleh karena itu dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan untuk mengetahui penyebab yang mendasari terjadinya kondisi ini.

Dokter akan memulai dengan melakukan pemeriksaan panggul untuk mencari kelainan yang dapat dilihat atau dirasakan. Dokter akan mulai dengan pemeriksaan Pap smear untuk memeriksa kelainan pada sel serviks. 

Pemeriksaan Pap smear dilakukan dengan mengambil sampel jaringan serviks selama pemeriksaan panggul. Hasil dari pemeriksaan pap smear dapat menunjukkan kondisi pra kanker atau kanker serviks.

Selain itu, bergantung pada apa yang ditemukan dan gejala apa yang muncul, dokter dapat melakukan beberapa pemeriksaan yang meliputi :

  • Kolposkopi, yang merupakan pemeriksaan serviks menggunakan alat pembesar yang dinamakan colposcope.
  • Biopsi lesi yang mencurigakan untuk memeriksa kanker. Jaringan dapat diambil selama kolposkopi.
  • Tes penyakit menular seksual, biasanya dilakukan dengan tes darah dan urin.
  • Tes kadar hormon, biasanya dengan tes darah.

Pengobatan

Pengobatan leher rahim yang rapuh berfokus pada penanganan penyakit yang mendasarinya. Karena mengobati kondisi yang mendasari dapat mengatasi gejala yang muncul akibat leher rahim yang rapuh.

  • Infeksi menular seksual akibat infeksi chlamydia, trikomoniasis dan Gonore dapat disembuhkan dengan penggunaan antibiotik. Sedangkan herpes zoster dapat diobati dengan penggunaan antivirus.
  • Untuk atrofi vagina dan ketidakseimbangan hormon, dokter Anda dapat merekomendasikan penggunaan lotion dan minyak sebagai pelumas. Penggunaan dilator, yang membantu memperlebar vagina secara perlahan juga dapat dipilih untuk membantu mengurangi rasa nyeri saat berhubungan seks. Terapi hormon topikal atau oral dapat meredakan gejala, mengentalkan jaringan serviks dan vagina, dan mengembalikan keseimbangan bakteri dan asam.
  • Ekstraksi serviks dapat membaik dengan sendirinya, tetapi area tersebut dapat dikauterisasi jika perlu.
  • Polip serviks dan CIN dapat diangkat melalui prosedur kolposkopi. Jaringan kemudian akan dikirim ke laboratorium untuk diperiksa apakah jaringan tersebut terdiri dari sel kanker atau bukan. Jika terbukti kanker, maka pengobatan kanker dapat dimulai.
  • Jika serviks Anda yang rapuh disebabkan oleh obat-obatan atau perawatan kanker, konsultasikan dengan dokter Anda mengenai penggunaan obat alternatif atau perawatan tambahan yang dapat membantu Anda mengurangi gejala.

10 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Dr Mary Harding, Friable Cervix (https://patient.info/womens-health/common-problems-of-the-cervix), 18 October 2017.
Holly Ernst, P.A., Friable Cervix (https://www.medicalnewstoday.com/articles/321666.php), 30 April 2018.
Karen Richardson Gill, MD, FAAP, Friable Cervix (https://www.healthline.com/health/womens-health/friable-cervix), 12 October 2017.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app