Leflunomide: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Tinjau pada Mei 8, 2019 Waktu baca: 4 menit

Leflunomide (Arava) adalah obat yang disetujui untuk mengobati rheumatoid arthritis parah pada dewasa. Leflunomide termasuk kedalam golongan obat yang disebut sebagai obat antirematik pemodifikasi penyakit (disease-modifying antirheumatic drugs/ DMARDs). 

Obat-obatan golongan ini dapat mengurangi kerusakan sendi dan kecacatan yang disebabkan oleh rheumatoid arthritis. Leflunomide sering digunakan sebagai pengobatan tunggal untuk mengatasi rheumatoid arthritis atau digunakan dalam kombinasi dengan obat DMARDs lainnya.

DMARDs seperti leflunomide tidak hanya hanya mengobati gejala Anda., tetapi mengurangi proses penyakit yang mendasarinya.

Mengenai Leflunomide

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Tablet

Kandungan:

Obat disease modifying antirheumatic drugs (DMARD)

Bagaimana Leflunomide bekerja?

Leflunomide bekerja dengan cara mengurangi aktivitas sistem kekebalan tubuh Anda (sistem pertahanan tubuh Anda), yang mungkin terlalu aktif dalam beberapa kondisi. Leflunomide juga dapat mengurangi peradangan yang menyebabkan: rasa sakit, pembengkakan, dan kekakuan.

Leflunomide harus selalu digunakan di bawah pengawasan dokter dan harus selalu digunakan secara hati-hati karena efeknya pada sistem kekebalan tubuh.

Bagaimana dosis dan cara pemberian Leflunomide?

Leflunomide tersedia dalam bentuk tablet 10mg, 20mg dan 100mg. Dosis umum  yang diberikan untuk orang dewasa adalah 20mg. Terkadang, pasien hanya diberikan 10mg, jika mereka mengalami efek samping dengan dosis yang lebih tinggi (20mg).        

Pada tahap awal pemberian, dokter biasanya akan memberikan dosis awal / loading dose sebanyak 100mg (atau lima tablet 20mg) seminggu sekali selama 3 minggu atau 100mg sehari selama 3 hari pertama setelah memulai leflunomide. 

Meningkatkan loading dose dapat menyebabkan pasien mengalami diare, tetapi efek samping ini biasanya membaik setelah menyelesaikan loading dose. Leflunomide harus dikonsumsi bersama dengan makanan/ setelah makan.

Mungkin diperlukan beberapa minggu setelah mulai minum leflunomide untuk melihat adanya perbaikan gejala seperti nyeri sendi atau pembengkakan. Mungkin Anda tidak akan merasakan manfaatnya sampai 6-12 minggu setelah memulai pengobatan.

Penting bagi Anda untuk melakukan tes darah secara teratur, termasuk tes fungsi hati, saat minum obat ini. Anda tidak boleh mengonsumsi leflunomide jika Anda memiliki penyakit hati yang sudah ada sebelumnya, seperti hepatitis atau sirosis. 

Karena alkohol dapat meningkatkan risiko kerusakan hati akibat leflunomide, penggunaan alkohol harus dihindari.

Apa efek samping yang bisa ditimbulkan oleh penggunaan Leflunomide?

Efek samping leflunomide yang paling umum adalah diare, yang terjadi pada sekitar 20% pasien. Gejala ini biasanya membaik seiring dengan waktu atau dengan minum obat untuk mencegah diare. Jika diare berlanjut, dosis leflunomide mungkin perlu dikurangi.

Efek samping yang kurang umum termasuk mual, sakit perut, gangguan pencernaan, muncul ruam, dan rambut rontok. Pada kurang dari 10% pasien, leflunomide dapat menyebabkan gangguan fungsi hati yang dapat dibuktikan dengan tes fungsi hati yang tidak normal atau penurunan jumlah sel darah atau trombosit. 

Pada kondisi yang jarang terjadi, obat ini dapat menyebabkan masalah paru-paru, seperti batuk dan sesak napas.

Beri tahu tenaga medis tempat Anda mendapatkan pengobatan ini jika Anda memiliki tanda-tanda infeksi (seperti sakit tenggorokan atau demam) atau memar atau perdarahan yang tidak dapat dijelaskan, sesak napas, penyakit kuning (kulit atau mata kuning) atau gejala baru lainnya yang mengkhawatirkan Anda.

Anda juga harus mengunjungi dokter jika terkena cacar air atau herpes zoster atau kontak dengan seseorang yang menderita cacar air atau herpes zoster. 

Penyakit-penyakit ini bisa bertambah parah jika Anda menggunakan leflunomide, mengingat Leflunomide adalah pengobatan yang menekan sistem kekebalan tubuh Anda. Anda mungkin memerlukan pengobatan antivirus, dan penggunaan Leflunomide Anda mungkin dihentikan sampai Anda lebih baik.

Jika Anda memiliki efek samping yang parah, dokter Anda mungkin menyarankan untuk melakukan perawatan lebih lanjut yang akan membantu menghilangkan leflunomide dari tubuh Anda lebih cepat.

Dari bukti terbatas yang tersedia, leflunomide tampaknya tidak berbahaya pada kehamilan manusia. Tetapi karena bukti sangat terbatas, baik pria maupun wanita yang menggunakan leflunomide disarankan untuk menggunakan kontrasepsi.

Apakah Leflunomide bisa diminum bersama obat lain?

Anda mungkin diresepkan leflunomide bersama obat lain. Diskusikan setiap obat baru dengan dokter Anda karena beberapa obat akan berinteraksi jika digunakan bersama dengan Leflunomide. Contohnya termasuk:

  • warfarin (yang mengencerkan darah)
  • fenitoin (yang digunakan pada epilepsi).

Daftar ini tidak lengkap dan mungkin ada obat lain yang dapat berinteraksi dengan penggunaan obat Leflunomide. 

Beri tahu dokter Anda mengenai semua pengobatan yang Anda gunakan termasuk obat dengan resep dokter dan obat-obatan bebas yang Anda gunakan seperti vitamin, mineral, produk herbal, dan suplemen. Jangan mulai menggunakan obat baru tanpa berkonsultasi dengan dokter Anda terlebih dahulu.

Apakah pemberian vaksin sama sekali dilarang saat menjalani pengobatan menggunakan Leflunomide?

Jika Anda menggunakan leflunomide, disarankan agar Anda tidak divaksin menggunakan vaksin hidup seperti demam kuning (yellow fever) atau herpes zoster. Namun, kadang-kadang, vaksin hidup mungkin diperlukan (misalnya imunisasi rubela pada wanita usia subur). 

Dalam hal ini dokter Anda akan membahas kemungkinan risiko dan manfaat imunisasi dengan Anda. Vaksin pneumokokus (yang memberi perlindungan terhadap penyebab pneumonia yang paling umum) dan vaksin flu tahunan aman dan direkomendasikan.


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app