HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. SCIENTIA INUKIRANA
Ditinjau oleh
DR. SCIENTIA INUKIRANA

Lapiflox Tablet: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Tinjau pada Jun 29, 2019 Waktu baca: 7 menit

Lapiflox mengandung Ciprofloxacin, antibiotik jenis fuorokuinolon generasi kedua. Antibiotik ini dapat digunakan untuk mengobati infeksi bakteri seperti pneumonia, gonorea (penyakit menular seksual), demam tifoid, diare karena infeksi bakteri, infeksi kulit, tulang, persendian, saluran pencernaan, dan prostat. Bactiprox juga dapat digunakan untuk mengobati bronkitis, infeksi sinus, infeksi saluran kemih (ISK).

Ciprofloxacin adalah antibiotik golongan fluoroquinolone generasi kedua yang mempunyai spektrum luas, aktif terhadap bakteri gram negatif maupun gram positif. Mekanisme aksi antibiotik ini adalah dengan cara menghambat DNA Gyrase dan topoisomerase IV.

Ciprofloxacin mengikat ke DNA gyrase dengan kekuatan 100x. Topoisomerase IV memerlukan DNA terpisah yang telah direplikasi sebelum pembelahan sel bakteri. Dengan DNA yang tidak dipisahkan, proses terhenti dan bakteri tidak bisa membagi. Mekanisme ini akan membunuh bakteri sehingga Ciprofloxacin digolongkan sebagai bakterisida.

Mengenai Lapiflox

Pabrik

Lapi

Golongan

Resep dokter

Kemasan

Obat Lapiflox Tablet dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :

  • dos 5 x 6 tablet 250 mg
  • 5 x 6 tablet 500 mg

Kandungan

Tiap kemasan obat Lapiflox Tablet mengandung zat aktif sebagai berikut :

Manfaat Lapiflox

Kegunaan dan manfaat Lapiflox adalah untuk mengobati kondisi-kondisi berikut:

  • Infeksi saluran pernapasan
  • Infeksi saluran kemih
  • Infeksi saluran pencernaan
  • Infeksi perut, termasuk infeksi oleh baketri gram negatif (Escherichia coli, Haemophilus influenzae, Klebsiella pneumoniae, Legionella pneumophila, Moraxella catarrhalis, Proteus mirabilis, dan Pseudomonas aeruginosa) dan gram positif (Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae, Staphylococcus epidermidis, Enterococcus faecalis, dan Streptococcus pyogenes).
  • Infeksi pada kulit dan jaringan lunak
  • Infeksi tulang dan sendi
  • Gonore akut
  • Osteomilitis akut

Dosis Lapiflox

Lapiflox Tablet (Ciprofloxacin) diberikan dengan dosis berikut:

Anak

  • Pyelonephritis tanpa komplikasi untuk anak usia ≥1 tahun: 10-20 mg/kgBB selama 10-21 hari. Dosis maksimal 750 mg/dosis.
  • Pengobatan dan profilaksis postexposure anthrax: 10-15 mg/kgBB selama 60 hari setelah konfirmasi paparan Bacillus anthracis. Dosis maksimal 500 mg/dosis.

Dewasa

  • Infeksi saluran pernapasan bagian bawah, infeksi saluran pernafasan bagian atas, infeksi kulit dan jaringan lunak: 2 x sehari 500-750 mg selama 7-14 hari.
  • Otitis eksternal ganas: 2 x sehari 750 mg selama 28 hari sampai 3 bulan.
  • Sistitis tanpa komplikasi: 2 x sehari  250-500 mg selama 3 hari.
  • Wanita pra-menopause: 500 mg sebagai dosis tunggal.
  • Komplikasi: 2 x sehari 500 mg selama 7 hari.
  • Pyelonephritis
    • Tanpa komplikasi: 2 x sehari 500 mg selama 7 hari.
    • Komplikasi : 500-750 mg 2 x sehari minimal 10 hari; bisa dilanjutkan> 21 hari.
  • Prostatitis: 2 x sehari 500-750 mg untuk 2-4 minggu (akut) atau 4-6 minggu (kronis).
  • Uretritis gonococcal, Cervicitis: 500 mg sebagai dosis tunggal.
  • Penyakit radang panggul: 2 x sehari 500-750 mg minimal 14 hari.
  • Pengobatan dan profilaksis postexposure anthrax: 2 x sehari 500 mg selama 60 hari.
  • Infeksi tulang dan sendi: 2 x sehari 500-750 mg sampai maksimal 3 bulan.
  • Diare:  2 x sehari 500 mg selama 1-5 hari, tergantung pada tingkat keparahan dan sifat infeksi.
  • Demam tifoid/tifus: 2 x sehari 500 mg selama 7 hari.
  • Infeksi intra abdomen: 500-750 mg selama 5-14 hari.

Penyesuaian dosis

  • Pasien hemodialisis atau dialisis peritoneal: 250-500 mg setiap 24 jam setelah dialisis.
  • CrCl <30: 250-500 mg setiap 24 jam.
  • CrCl 30-60: 250-500 mg setiap 12 jam.

Aturan Pakai

  • Bisa diminum dengan atau tanpa makanan. Sebaiknya diminum setelah makan untuk meminimalkan ketidaknyamanan saluran pencernaan.
  • Jangan diminum dengan produk antasida (biasanya obat maag), Fe (biasanya tonik penambah darah dan suplemen lainnya) atau produk susu.

Efek Samping Lapiflox Tablet

Kebanyakan efek samping Lapiflox Tablet (Ciprofloxacin) bersifat ringan sampai sedang yang akan segera hilang ketika pemberian obat dihentikan. Namun, efek samping serius kadang terjadi.

Berikut adalah beberapa efek samping Lapiflox yang bisa terjadi :

  • Mual muntah, nyeri perut, dada terasa terbakar (heartburn)
  • Keputihan berlebihan
  • Diare parah, baik itu BAB cair atau BAB darah yang dapat disertai dengan atau tanpa demam (dapat terjadi 2 bulan atau lebih setelah terapi)
  • Tanda alergi seperti bercak-bercak merah, gatal pada kulit, kulit terkelupas, bengkak pada mata, wajah, bibir, lidah, tenggorokan, tangan, kaki, kesulitan untuk bernapas.
  • Batuk yang tidak membaik
  • Mata dan kulit kuning, kadang diserta dengan urin seperti teh atau BAB warna seperti dempul.
  • Rasa lapar dan haus yang berlebihan, dada berdebar, sering berkeringat, terlalu sering kencing, dan kecemasan yang berlebihan.
  • Pingsan
  • Volume urine menurun
  • Masalah pada tulang, sendi, dan jaringan jika digunakan pada anak. Sebaiknya tidak diberikan pada anak-anak dibawah usia 18 tahun jika tidak memiliki infeksi serius yang tidak bisa diterapi oleh antibiotik lain.
  • Kerusakan saraf dapat terjadi, jika Anda mengalami gangguan saraf perifer seperti kebal pada kulit, sensasi terbakar atau tersengat listrik, tidak bisa membedakan panas dan dingin, segera konsultasikan ke dokter.
  • Berbagai efek samping yang sangat jarang namun berpotensi fatal seperti nekrolisis epidermal toksik, sindrom Stevens-Johnson, aritmia jantung (torsades des pointes atau perpanjangan QT), pneumonitis alergi, penekanan sumsum tulang, hepatitis atau gagal hati, dan phototoxicity / fotosensitifitas.
  • Efek samping yang berpotensi fatal berupa reaksi hipersensitivitas, hepatotoksisitas berat, diare, dan kolitis terkait Clostridium difficile.

Interaksi Obat Lapiflox Tablet

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.

Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan Lapiflox adalah:

  • Antasida yang mengandung magnesium hidroksida atau aluminium hidroksida: menurunkan penyerapan Lapiflox Tablet oleh usus.
  • Suplemen zat besi dan multi-vitamin yang mengandung zinc: menurunkan penyerapan Lapiflox Tablet oleh usus.
  • Susu, produk yang kaya kalsium, multivitamin oral dan suplemen mineral yang mengandung kation divalen atau trivalen (misalnya Fe, Zn, Ca): menurunkan level Lapiflox Tablet dalam darah di bawah level yang dibutuhkan.
  • Tizanidine, theophylline, caffeine, methylxanthines, clozapine, olanzapine, dan ropinirole: menghambat kerja enzim yang memecah obat. Hal ini dapat meningkatkan level obat tersebut dalam darah, sehingga menyebabkan efek samping yang lebih potensial.
  • Obat anti inflamasi non steroid (NSAID), misalnya mefinal yang mengandung asam mefenamat, dan voltadex yang mengandung diclofenac: menyebabkan kejang. 
  • Antikoagulan oral (misalnya warfarin) dan anti diabetes glibenclamide: meningkatkan efek obat.
  • Methotrexate: meningkatkan risiko toksisitas.
  • Probenesid: meningkatkan konsentrasi plasma Lapiflox Tablet.
  • Antiaritmia kelas IA (misalnya quinidine, procainamide), antiaritmia kelas III (misalnya amiodarone, sotalol), TCA, makrolides dan antipsikotik: dapat menyebabkan efek aditif pada perpanjangan interval QT.
  • Kortikosteroid (misalnya dexamethasonebetamethasone): meningkatkan risiko gangguan tendon parah.

Interaksi yang berpotensi fatal : Peningkatan kadar tizanidine dalam serum yang bisa menyebabkan efek hipotensi dan sedatif.

Perhatian

Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan obat Lapiflox Tablet adalah sebagai berikut :

  • Simpan obat pada suhu ruangan. Hindarkan dari kelembaban dan panas.
  • Gunakan obat Lapiflox Tablet (Ciprofloxacin) sesuai dengan aturan. Jangan minum obat ini dalam jumlah yang lebih besar atau lebih kecil atau lebih lama dari yang dianjurkan.
  • Jangan berbagi obat dengan orang lain, meskipun mereka memiliki gejala penyakit yang sama dengan Anda.
  • Buang semua sisa obat Lapiflox Tablet ang tidak terpakai saat kedaluwarsa atau bila tidak lagi dibutuhkan. Jangan minum obat ini setelah tanggal kedaluwarsa pada label telah berlalu. Obat yang sudah kedaluwarsa dapat menyebabkan sindrom berbahaya yang mengakibatkan kerusakan pada ginjal.
  • Sebaiknya juga tidak digunakan untuk ibu hamil, ibu menyusui, anak dan remaja sebelum akhir fase pertumbuhan.
  • Jangan hentikan pengobatan sebelum dosis dan durasi yang dianjurkan dokter selesai. Jika pengobatan dihentikan sebelum waktunya berpotensi terjadinya resistensi antibiotik.
  • Antibiotik termasuk Lapiflox Tablet hanya digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang rentan. Jangan menggunakan antibiotik ini untuk penyakit yang disebabkan oleh virus, misalnya influenza.
  • Jangan menggunakan antibiotik ini pada pasien dengan dengan riwayat hipersensitif atau alergi obat Ciprofloxacin dan antibiotik golongan kuinolon lainnya.
  • Penggunaan antibiotik ini untuk pasien dengan penyakit hati harus dilakukan dengan sangat hati-hati.
  • Lapiflox Tablet tidak boleh digunakan untuk mengobati penyakit infeksi oleh virus.
  • Hati-hati menggunakan antibiotik ini untuk pasien dengan epilepsi, riwayat gangguan sistem saraf pusat, defisiensi G6PD, perpanjangan interval QT, memiliki faktor risiko perpanjangan interval QT atau torsades de pointes (misalnya sindrom QT kongenital panjang, ketidakseimbangan elektrolit yang tidak dikoreksi, penyakit jantung), riwayat tendon pecah, epilepsi, atau gangguan kejang lainnya.
  • Lapiflox Tablet dapat memperburuk gejala myasthenia gravis.
  • Lapiflox Tablet dapat menyebabkan pusing, sebaiknya tidak mengemudikan kendaraan atau mengoperasikan mesin.
  • Pertahankan asupan cairan yang adekuat dan hindari alkalinitas urine yang berlebihan.
  • Hindari paparan sinar matahari atau sinar UV buatan.
  • Jika selama menggunakan obat Lapiflox Tablet (Ciprofloxacin) Anda mengalami tendinitis atau ruptur tendon (misalnya nyeri, bengkak) saat berolahraga, segera istirahat dan hentikan olahraga.
  • Laporkan kepada dokter jika Anda memiliki gangguan fungsi ginjal, hati, dan jantung, atau memiliki kelainan persendian dan tendon seperti rheumatoid arthritis.
  • Minum antibiotik Ciprofloxacin dapat memperburuk kelemahan otot pada penderita miasthenia gravis. Laporkan kepada dokter bila Anda memiliki penyakit miasthenia gravis.

Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan obat Lapiflox Tablet (Ciprofloxacin) harus sesuai dengan yang dianjurkan.

Penggunaan obat Lapiflox Tablet untuk ibu hamil

FDA di Amerika Serikat (setara BPOM di Indonesia) mengkategorikan Ciprofloxacin ke dalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut :

Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia. Namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi risiko sangat besar.

Meskipun hasil studi pada hewan tidak selalu equivalen dengan hasil pada manusia, namun efek buruk obat ini pada janin hewan harus menjadi pertimbangan serius sebelum menggunakan Lapiflox Tablet untuk ibu hamil. Oleh karena obat ini diketahui mampu menembus sawar plasenta, sebaiknya kalaupun harus digunakan harus di bawah pengawasan dokter.


7 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Ciprofloxacin: antibiotic to treat bacterial infections. NHS (National Health Service). (https://www.nhs.uk/medicines/ciprofloxacin/)
Cipro (Ciprofloxacin): Uses, Dosage, Side Effects, Interactions, Warning. RxList. (https://www.rxlist.com/cipro-drug.htm)
Cipro (ciprofloxacin) Antibiotic Side Effects, Uses, Dosage. MedicineNet. (https://www.medicinenet.com/ciprofloxacin/article.htm)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app