Anthrax - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 7, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Apr 9, 2019 Waktu baca: 5 menit

Apakah Anda tahu di zaman perang dunia kedua, pemerintah Jerman menggunakan suatu sentaja biologis untuk mengalahkan musuhnya? Senjata biologis tersebut disematkan pada setiap surat yang dibawa oleh tukang pos inggris agar penduduk atau militer yang menerima surat tersebut terinfeksi oleh racun dari senjata biologis ini. 

Jika Anda mengetahui tentang sejarah ini, Anda pasti tahu bahwa bakteri penyebab Anthrax lah yang digunakan oleh pemerintah Jerman untuk mengalahkan Inggris. 

Pemerintah jepang pada tahun 1930an juga pernah menggunakan bakteri penyebab Anthrax untuk mengalahkan China. Untuk lebih memahami penyakit yang satu ini yuk disimak artikel berikut.

Apakah Penyakit Anthrax?

Anthrax, adalah penyakit yang menyerang hewan dan manusia yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis, bakteri yang dalam kondisi tertentu membentuk spora yang sangat tahan terhadap lingkungan luar yang mampu bertahan dan mempertahankan virulensi (kemampuan menyebarkan penyakit) mereka selama bertahun-tahun. 

Meskipun anthrax paling sering terjadi pada hewan ternak seperti sapi, domba, kambing, kuda, dan keledai, manusia juga dapat tertular penyakit ini pada saat mengkonsumsi daging atau menangani wol, rambut, kulit, tulang, atau bangkai hewan yang terinfeksi dengan virus Anthrax ini.

Asal nama kata Anthrax sendiri berasal dari kata Yunani yang artinya batubara. Karena penyakit ini tampak menyerang kulit seseorang, dengan pusat hitam seperti batu bara. 

Di Indonesia, Anthrax pertama kali ditemukan di Teluk Betung Propinsi Lampung pada tahun 1884. Umumnya Anthrax menyerang hewan pada musim kering /kemarau, karena rumput sangat langka, sehingga sering terjadi ternak makan rumput yang tercabut sampai akarnya. Lewat akar rumput inilah kemungkinan bisa terbawa pula spora dari Anthrax.

Penyebab dan Faktor Risiko Penyakit Anthrax

Anthrax adalah penyakit serius dan langka yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. Penularan penyakit ini kepada manusia dapat terjadi dengan menghirup spora anthrax atau mengonsumsi daging hewan berpenyakit anthrax.

Siapa pun yang telah melakukan kontak dengan spora Anthrax bisa berisiko terinfeksi penyakit ini. Ada beberapa pekerjaan yang memiliki risiko lebih besar untuk terinfeksi dengan penyakit ini,contohnya :

  • Orang yang Menangani Produk Hewan seperti tukang potong daging
  • Dokter hewan
  • Peternak hewan
  • Wisatawan
  • Pekerja Laboratorium
  • Tukang pos, personel militer, dan polisi yang mungkin tertular karena adanya serangan terorisme yang menggunakan Anthrax

Apa saja gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini?

Walaupun nama penyakit ini diambil dari nama suatu gejala pada kulit, tetapi bakteri penyebab penyakit ini dapat berkembang biak di tempat lain pada tubuh. Berdasarkan lokasi tempat bakteri berkembang biak, Anthrax dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :

  1. Anthrax kulit (cutaneous anthrax)
    Anthrax jenis ini masuk ke dalam tubuh melalui luka pada kulit dan merupakan penyakit Anthrax yang paling sering terjadi. Anthrax kulit juga merupakan bentuk Anthrax yang paling ringan dan dengan pengobatan yang tepat jarang berakibat fatal.
    Tanda dan gejala antrax kulit meliputi:
    1. Kulitgt;bengkak dan benjol serta gatal menyerupai gigitan serangga yang cepat berkembang menjadi sakit dengan pusat bengkak berwarna kehitaman
    2. Pembengkakan pada kelenjar getah bening dekat area yang terkena
  2. Antrax gastrointestinal
    Anthrax jenis ini terjadi saat seseorang memakan daging tidak matang dari hewan yang terinfeksi. Tanda dan gejala anthrax gastrointestinal meliputi:
    1. Mual
    2. Muntah, yang sering disertai darah pada tahap lanjut penyakit
    3. Kehilangan nafsu makan
    4. Demam
    5. Diare parah disertai darah pada tahap akhir penyakit
    6. Sakit tenggorokan dan kesulitan menelan
    7. Leher bengkak
  3. Anthrax Inhalasi (inhalation anthrax)
    Anthrax inhalasi terjadi ketika seseorang menghirup spora anthrax dan Anthrax jenis ini adalah Anthrax yang paling mematikan. Tanda dan gejala awal antrax inhalasi meliputi:
    1. Gejala seperti flu, seperti sakit tenggorokan, demam ringan, kelelahan dan nyeri otot yang dapat berlangsung beberapa jam atau beberapa hari
    2. Ketidaknyamanan pada dada
    3. Seiring penyakit semakin berkembang, gejala akan meliputi:
    4. Demam tinggi
    5. Kesulitan bernapas
    6. Shock
    7. Meningitisperadangan otak dan sumsum tulang belakang yang berpotensi mengancam nyawa

Bagaimana gejala Anthrax pada hewan ternak?

Penyakit ini dapat ditularkan melalui daging hewan ternak yang dikonsumsi atau kontak dengan hewan ternak yang terinfeksi, oleh karena itu ada baiknya jika Anda mengetahui jika ada infeksi Anthrax yang terjadi pada hewan ternak peliharaan anda atau hewan ternak yang ada di lingkungan anda. Gejala Anthrax pada hewan ternak khususnya sapi meliputi:

  • Sapi yang terlihat lemah dan mudah jatuh / ambruk.
  • Banyak pendarahan dibeberapa bagian tubuh, biasanya berwarna hitam ( pada lubang hidung dan mulut, pori-pori dan pada lubang anus sapi)
  • Radang bagian pada bagian limpa dan akhirnya sapi menjadi diare.
  • Nafas Tersengah-sengah
  • Pembengkakan pada bagian bawah perut
  • Bila sudah akut, sapi akan mati mendadak

Diagnosis Anthrax

Untuk mendiagnosis anthrax, dokter akan melakukan pemeriksaan awal dan mengamati gejala-gejala, untuk menyingkirkan kemungkinan penyakit-penyakit lainnya yang memiliki gejala serupa.

Setelah itu, beberapa pemeriksaan lanjutan juga dapat dilakukan untuk membantu menegakan diagnosis, yaitu:

  • Pemeriksaan patologi. Tes ini akan dilakukan dengan mengambil cairan luka yang dicurigai atau sampel jaringan kulit pada daerah yang terinfeksi.
  • Pemeriksaan darah. Bertujuan untuk mendeteksi keberadaan bakteri anthrax dalam darah. 
  • Pemeriksaan kotoran. Bertujuan untuk mendiagnosis anthrax gastrointestinal.
  • Foto rontgen , CT-scan dada. Bertujuan untuk mendiagnosis anthrax inhalasi.
  • Pungsi lumbal (spinal tap). Pengambilan sampel cairan otak dari area tulang belakang pasien untuk diperiksa lebih lanjut, guna mengonfirmasi diagnosis meningitis yang disebabkan oleh anthrax.

Pengobatan Anthrax

Karena penyakit ini disebabkan oleh bakteri, tentu saja pengobatannya diberikan antibiotik. Pemberian antibiotik untuk pengobatan penyakit Anthrax dapat dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: 

Pada anthrax kulit dapat diberikan Procain penisilin 2 x 1,2 juta IU diberikan secara IM (suntikan) selama 5 - 7 hari. Atau dapat juga dengan menggunakan benzil penicillin 2500 IU secara IM setiap 6 jam. 

Perlu diperhatikan mengingat obat pilihan pertama untuk antraks adalah penicillin sehingga sebelum diberikan suntikan harus dilakukan tes kulit terlebih dahulu. Bila penderita/ tersangkagt;alergi terhadap penisilin, maka pengobatan dapat diganti dengan memberikan tetrasiklin, klorampenikol atau eritromisin.

Pada Anthrax intestinal dan inhalasi dapat diberikan Penisilin G 18 - 24 juta IU / hari, infus ditambah dengan streptomisin 1 - 2 gram untuk tipe inhalasi, dan untuk tipe gastro intestinal tetrasiklin 1 gram/ hari. Terapi supportif dan simptomatis perlu diberikan seperti obat demam atau obat nyeri.

Pada Anthrax intestinal dapat pula menggunakan chloramphenicol 6 gram/ hari selama 5 hari, kemudian diteruskan 4 gram/ hari selama 18 hari, diteruskan dengan eritromisin 4 gram/ hari untuk menghindari gangguan fungsi pada sumsum tulang belakang.

Apakah seseorang yang menderita penyakit Anthrax perlu di rawat di rumah sakit?

Penderita Anthrax yang dirujuk ke rumah sakit umumnya penderita yang penyakitnya makin memburuk seperti adanya Septikemi (infeksi yang terjadi pada seluruh tubuh), syok, dan dehidrasi, untuk itu penanganannya adalah harus dirawat di ruang isolasi dan dilakukan tindakan medik dan pemberian obat- obatan simptomatis/ supportif, antibiotika, desinfeksi terhadap ekreta dan sekreta yang dikeluarkan penderita serta pengambilan dan pengiriman spesimen ke Laboratorium.

Berbagai upaya dapat dilakukan untuk mencegah penularan Anthrax pada manusia diantaranya dengan menghindari kontak langsung dengan bahan atau makanan yang berasal dari hewan yang dicurigai terkena anthrax. 

Selain itu perlu dilakukan pemusnahan bangkai hewan yang mati karena Anthrax secara benar sehingga tidak memungkinkan endospora dari bakteri ini untuk menjadi sumber infeksi. Vaksinasi pada hewan ternak perlu dilakukan untuk mencegah infeksi pada ternak sapi, kerbau, kambing, domba maupun kuda.



23 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
WebMD (2016). What Is Anthrax? (https://www.webmd.com/cold-and-flu/what-is-anthrax)
Mayo Clinic (2017). Diseases and Conditions. Anthrax. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/anthrax/symptoms-causes/syc-20356203)
Jatin, M. National Institute of Health (2017). U.S. National Library of Medicine MedlinePlus. Anthrax. (https://medlineplus.gov/anthrax.html)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app