5 Manfaat Penting Karotenoid yang Sayang Dilewatkan

Dipublish tanggal: Jul 6, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Okt 23, 2019 Waktu baca: 3 menit
5 Manfaat Penting Karotenoid yang Sayang Dilewatkan

Karotenoid merupakan zat yang memberikan warna merah, kuning, hingga oranye pada sayur dan buah-buahan. Selain mempercantik warna sayur dan buah, karotenoid ternyata juga menyimpan sejumlah manfaat bagi kesehatan tubuh. Lantas, apa saja manfaat karotenoid? Berikut informasi selengkapnya.

Apa itu karotenoid?

Warna merah, kuning, hingga oranye merupakan salah satu ciri-ciri adanya kandungan karotenoid pada sayur dan buah. Semakin terang warnanya, tandanya semakin banyak pula kandungan karotenoid di dalam sayur maupun buah tersebut.

Setidaknya terdapat 600 jenis karotenoid yang ada di muka bumi. Akan tetapi, hanya sedikit saja yang dikenali oleh masyarakat secara luas yaitu:

Karotenoid jenis alfa, beta karoten, dan cryptoxanthin menjadi golongan provitamin A cukup tinggi. Jenis karotenoid tersebut secara khusus dapat melakukan sintesis vitamin A di dalam tubuh.

Berbagai manfaat karotenoid untuk tubuh

Karotenoid mengandung antioksidan tinggi yang mampu bertindak sebagai penangkal radikal bebas dalam tubuh. Sebetulnya, tubuh secara alami juga memproduksi radikal bebas. Karena itulah, perlu diimbagi asupan antioksidan dari luar supaya tubuh tetap sehat dan terlindungi dari efek buruk radikal bebas.

Tanpa antioksidan yang cukup, radikal bebas dapat memicu berbagai risiko penyakit dalam tubuh. Mulai dari penyakit jantung, stroke, hingga kanker.

Baca Selengkapnya: Antioksidan: Jenis-Jenis dan Manfaatnya Bagi Tubuh

Nah, itulah sebabnya mengapa penting untuk mendapatkan asupan karotenoid dari sayur maupun buah-buahan. Berbagai manfaat karotenoid bagi tubuh adalah:

1. Mengatasi radang

Kekurangan antioksidan dalam tubuh dapat memicu stres oksidatif. Stres oksidatif itu sendiri merupakan proses yang menghambat regenerasi dalam tubuh sehingga penuaan datang lebih cepat.

Nah, salah satu manfaat karotenoid adalah mampu menghambat proses oksidasi lemak yang merugikan. Likopen, salah satu jenis karotenoid, terkenal paling kuat untuk menjaga aliran darah tetap lancar hingga melindungi tubuh dari risiko penyakit, termasuk penyakit kardiovaskular.

2. Mendukung pertumbuhan tubuh

Kandungan vitamin A yang sangat tinggi dalam karotenoid dianggap sangat baik untuk dikonsumsi oleh bayi dan balita. Vitamin A dalam karotenoid tersebut berfungsi untuk mendukung proses tumbuh kembang anak sekaligus memperkuat sel-sel imun tubuhnya. 

Proses penguatan sel ini terjadi akibat adanya proses sintesis protein. Semakin kuat pertumbuhan sel dalam tubuh, maka bayi dan anak-anak dapat tumbuh semakin optimal sesuai usianya. 

Tak hanya itu, proses sintesis antara protein dan zat connexin juga akan membantu tubuh memproduksi membran yang lebih kuat guna melindungi setiap sel. Dengan demikian, risiko penyebaran penyakit kanker atau tumor dalam tubuh akan semakin mengecil.

3. Menjaga kesehatan mata

Jenis karotenoid bernama lutein dan zeaxanthin berperan penting untuk membentuk lensa dan area retina pada mata. Kedua jenis karotenoid tersebut juga berguna untuk mengoptimalkan kesehatan mata di masa tua, sehingga cocok dijadikan investasi untuk menghadapi hari tua dengan penglihatan yang sehat. 

Karotenoid bertindak sebagai filter UV yang mampu melindungi mata dari kerusakan. Alhasil, sel mata akan tetap sehat dan mengurangi tingkat kerusakan.

Baca Juga: 14 Jenis Makanan untuk Menjaga Kesehatan Mata

4. Mengoptimalkan sistem imun tubuh

Manfaat karotenoid yang tak kalah penting adalah karotenoid mampu memperbaiki sistem imun tubuh. Dengan asupan karotenoid yang cukup, daya tahan tubuh akan lebih kuat melawan berbagai zat asing yang masuk. Mulai dari risiko penyakit ringan seperti flu maupun penyakit serius seperti berbagai jenis kanker yang mematikan.

5. Menjaga kesehatan kulit

Kanker kulit menjadi salah satu penyakit yang bisa diatasi dengan mengonsumsi makanan yang mengandung karotenoid dan vitamin A. Dengan memenuhi asupan karotenoid setiap hari, sinar UV yang terpapar pada kulit dijamin tidak akan menyebabkan kulit kering, penuaan, hingga melanoma atau kanker kulit.

Baca Selengkapnya: Kenali Gejala dan Ciri-Ciri Kanker Kulit

Berbagai sumber karotenoid dari makanan

Karotenoid dapat sangat mudah Anda dapatkan di berbagai sayuran, buah-buahan, hingga sumber karbohidrat yang kaya akan karoten. Jenis-jenis makanan yang menjadi sumber karotenoid terbaik adalah:

  • Golongan karbohidrat seperti labu manis, ubi, dan labu.
  • Golongan sayuran seperti bayam, kubis, lobak hijau, paprika merah, wortel, dan tomat.
  • Golongan buah seperti jeruk, blewah, dan pepaya.

Jangan tunggu sampai sakit baru memulai hidup sehat. Memperbanyak asupan sayur hingga buah-buahan penuh nutrisi dapat menjadi upaya pencegahan dini terhadap berbagai penyakit di masa mendatang.


13 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Eggersdorfer, Manfred & Wyss, Adrian. (2018). Carotenoids in human nutrition and health. Archives of Biochemistry and Biophysics. 652. 10.1016/j.abb.2018.06.001.. ResearchGate. (Accessed via: https://www.researchgate.net/publication/325616218_Carotenoids_in_human_nutrition_and_health)
Darvin, Maxim & Sterry, Wolfram & Lademann, Juergen & Vergou, Theognosia. (2011). The Role of Carotenoids in Human Skin. Molecules. 16. 10491-10506. 10.3390/molecules161210491.. ResearchGate. (Accessed via: https://www.researchgate.net/publication/258245236_The_Role_of_Carotenoids_in_Human_Skin)
Johnson, Elizabeth. (2002). The Role of Carotenoids in Human Health. Nutrition in clinical care : an official publication of Tufts University. 5. 56-65. 10.1046/j.1523-5408.2002.00004.x.. ResearchGate. (Accessed via: https://www.researchgate.net/publication/11246598_The_Role_of_Carotenoids_in_Human_Health)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app