Nyeri kaki Pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Obat

Kenali nyeri kaki lebih lanjut. Baca informasi penyebab, gejala, pengobatan, hingga diskusi dari pengguna HonestDocs. Klik di sini!
Dipublish tanggal: Agu 2, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 5 menit

Apakah ini gejala anak?

  • Nyeri di kaki (pinggul ke kaki)
  • Termasuk sendi pinggul, lutut, pergelangan kaki dan kaki
  • Termasuk otot tegang ringan karena terlalu sering digunakan
  • Termasuk juga kram otot
  • Rasa sakit tidak disebabkan oleh cedera

Penyebab

1. Penyebab utama. 

Kejang otot (kram) dan otot tegang (terlalu sering digunakan) menyebabkan sebagian besar nyeri kaki.

2. Kram otot. 

Nyeri singkat (1 hingga 15 menit) sering disebabkan kejang otot (kram). Otot kaki atau betis sangat rentan terhadap kram yang terjadi selama olahraga. Kaki atau kram kaki juga dapat membangunkan anak dari tidur. 

Kram otot yang terjadi selama bekerja atau olahraga disebut kram panas. Mereka sering merespons cairan dan garam ekstra.

3. Penggunaan otot yang berlebihan. 

Nyeri kaki yang terus-menerus seringkali berasal dari kerja keras atau olahraga. Contohnya terlalu banyak berlari atau melompat. Jenis rasa sakit ini bisa bertahan beberapa jam atau hingga 7 hari. 

Nyeri otot juga bisa berasal dari cedera yang terlupakan yang terjadi sehari sebelumnya.

4. Rasa sakit yang tumbuh. 

10% dari anak-anak yang sehat mengalami nyeri kaki yang tidak berbahaya yang datang dan pergi. Ini sering disebut rasa sakit yang tumbuh (meskipun tidak ada hubungannya dengan pertumbuhan). 

Nyeri yang tumbuh biasanya terjadi pada otot betis atau paha. Mereka biasanya terjadi di kedua sisi, bukan di satu sisi. Mereka terjadi pada sore hari. Kemungkinan besar karena berlari atau bermain. Biasanya berlangsung 10 hingga 30 menit.

5. Penyakit osgood schlatter. 

Nyeri, pembengkakan dan nyeri tulang (tibia) tepat di bawah tempurung lutut. Tendon patella menempel pada tulang ini. 

Disebabkan karena melompat atau berlari yang berlebihan. Usia puncak penyakit ini adalah remaja muda. Tidak berbahaya dan dapat hilang dalam 1-2 tahun.

6. Infeksi virus. 

Nyeri otot pada kedua kaki adalah umum dengan penyakit virus, terutama influenza.

7. Penyebab serius. 

Patah tulang, trombosis vena dalam (bekuan darah di kaki). Termasuk juga neuritis (infeksi saraf) dan radang sendi (infeksi sendi).

8. Artritis septik (Serius). 

  • Infeksi bakteri pada ruang sendi adalah keadaan darurat medis. Gejala-gejalanya adalah nyeri sendi yang parah, kekakuan sendi, dan demam tinggi.
  • Sinovitis toksik pada pinggul adalah kondisi yang tidak berbahaya. Ini seperti artritis septik pinggul. Gejalanya lemas, nyeri sedang, dan biasanya tidak disertai demam. Sinovitis toksik cenderung terjadi pada balita setelah melompat terlalu banyak.

Skala nyeri

Ringan: 

Anak merasakan sakit dan memberi tahu Anda tentang hal itu. 

Tapi, rasa sakit itu tidak menghalangi anak dari aktivitas normal apa pun. Tidak ada perubahan dalam aktivitas sekolah, bermain dan tidur.

Sedang: 

Rasa sakit membuat anak tidak dapat melakukan aktivitas normal. Hanya dapat membangunkannya dari tidur.

Parah: 

Rasa sakitnya sangat buruk. Itu membuat anak tidak dapat melakukan semua kegiatan normal.

Segera hubungi dokter atau bantuan medis

  • Demam dan nyeri hanya pada satu kaki
  • Tidak bisa menggerakkan pinggul, lutut atau pergelangan kaki secara normal
  • Sendi bengkak
  • Nyeri betis pada 1 sisi bertahan lebih dari 12 jam
  • Mati rasa  berlangsung lebih dari 1 jam
  • Nyeri parah atau menangis saat kaki disentuh atau digerakkan
  • anak tampak sakit
  • Anda merasa anak perlu diperiksa, dan masalahnya mendesak

Hubungi dokter dalam 24 Jam

  • Cara berjalannya tidak normal (pincang)
  • Demam dan nyeri di kedua kaki
  • Area merah terang pada kulit
  • Anda merasa anak perlu diperiksa, tetapi masalahnya tidak mendesak

Hubungi dokter selama jam kerja

  • Penyebab sakit kaki tidak jelas
  • Nyeri kaki berlangsung lebih dari 7 hari
  • Sering mengalami nyeri kaki atau kram otot
  • Anda memiliki pertanyaan atau masalah lain

Perawatan diri di rumah

  • Kram otot di betis atau kaki
  • Otot-otot tegang yang disebabkan oleh penggunaan berlebihan (olahraga atau kerja)
  • Ada dugaan growing pain 
  • Penyebabnya jelas dan tidak berbahaya. (Contohnya sepatu baru yang ketat atau suntikan terakhir)

Saran perawatan untuk kram otot Kaki, strain, growing pain

1. Yang harus Anda ketahui tentang nyeri kaki:

  • Otot-otot yang tegang sering terjadi setelah terlalu banyak berolahraga. Contohnya hiking atau lari.
  • Orang bekerja di hari biasa atau weekend warrior yang tidak dalam kondisi prima rentan mengalami nyeri otot.
  • Berikut adalah beberapa saran perawatan yang dapat membantu.

2. Perawatan kram otot:

Kram pada otot kaki atau betis kerap terjadi pada sepertiga anak-anak.

Peregangan

Saat kram, regangkan otot yang sakit dengan menarik telapak kaki dan jari kaki ke atas. Lakukan peregangan sejauh mungkin. Regangkan secara berlawanan arah dengan cara ditarik.

Kompres Dingin

Gunakan kompres dingin. Anda juga bisa menggunakan es yang dibungkus kain basah. Letakkan di atas otot yang sakit selama 20 menit.

Air. 

Kram dapat terjadi akibat olahraga keras pada hari yang panas. Jika Anda mencurigai adanya kram panas, mintalah anak minum banyak cairan. Minum air atau sport drink adalah pilihan yang baik. 

Lanjutkan dengan peregangan dan gunakan kompres dingin.

Pencegahan

Kram dapat dicegah dengan latihan peregangan tumit setiap hari. Berdirilah dengan lutut lurus. Kemudian, regangkan pergelangan kaki dengan bersandar ke depan ke dinding. 

Tempatkan bantal di bawah selimut pada kaki saat tidur malam hari. Ini memberi kaki lebih banyak ruang untuk bergerak di malam hari. Pastikan juga anak mendapat cukup kalsium dalam makanan.

 Pemberian vitamin D3 secara harian juga dapat membantu.

3. Perawatan Otot Kejang Akibat Penggunaan Otot Secara Berlebihan: 

Obat Nyeri. 

Untuk membantu mengatasi rasa sakit, berikan produk asetaminofen (seperti Tylenol). Pilihan lainnya produk ibuprofen . Gunakan sesuai kebutuhan.

Kompres Dingin

Untuk rasa sakit atau bengkak, gunakan kompres dingin. Anda juga bisa menggunakan es yang dibungkus kain basah. Letakkan di atas otot-otot yang sakit selama 20 menit. Ulangi 4 kali pada hari pertama, lalu sesuai kebutuhan. 

Perhatian: Hindari radang dingin.

Kompres Panas

Jika rasa sakit berlangsung lebih dari 2 hari, panaskan otot yang sakit. Gunakan paket panas, bantal pemanas atau handuk basah hangat. Lakukan ini selama 10 menit, lalu sesuai kebutuhan. 

Perhatian: Hindari luka bakar. Untuk masalah otot kaku, gunakan pemandian air panas. Gerakkan otot-otot kaki yang sakit di bawah air hangat.

4. Perawatan Growing Pains:

  • Biasanya sakitnya ringan dan tidak berlangsung lama. Tidak perlu perawatan.
  • Pijat. Gosok otot yang sakit untuk membantu menghilangkan rasa sakit.
  • Obat Nyeri. Jika sakitnya berlangsung lebih dari 30 menit, berikan obat pereda nyeri. Anda dapat menggunakan asetaminofen (seperti Tylenol) atau ibuprofen (seperti Advil). Gunakan sesuai kebutuhan.

Pencegahan

Penelitian telah menunjukkan bahwa peregangan harian dapat mencegah sebagian besar rasa sakit yang tumbuh. Regangkan paha depan, paha belakang, dan otot betis.

5. Apa yang perlu diperhatikan sebelumnya:

  • Kram otot biasanya berlangsung 5 hingga 30 menit.
  • Begitu reda, otot kembali normal dengan cepat.
  • Otot yang tegang sakit selama 3 sampai 7 hari. Rasa sakit sering memuncak pada hari ke 2.
  • Setelah terlalu sering digunakan, rasa sakit bisa berlangsung seminggu.

6. Hubungi dokter jika:

  • Sering mengalami kram otot
  • Timbul demam, lemas, atau sendi bengkak
  • Rasa sakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau olahraga berlangsung lebih dari 7 hari
  • Anda merasa anak perlu diperiksa
  • Kondisi anak memburuk

7 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Cassas, K. J., Cassettari-Wayhs, A. (2006). Childhood and adolescent sports-related overuse injuries. American Family Physician, 73(6), 1014–1022 (http://www.aafp.org/afp/2006/0315/p1014.html)
Bruns, W., Maffulli, N. (2000). Lower limb injuries in children in sports. Clinics in Sports Medicine, 19(4), 637–662 (http://doi.org/10.1016/S0278-5919(05)70230-1)
Brunet, J. A. (2000). Calcaneal fractures in children. Journal of Bone and Joint Surgery- British Volume, 82(2), 211-216 (http://www.boneandjoint.org.uk/content/jbjsbr/82-B/2/211.full.pdf)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app