HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Actinic Cheilitis - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Apr 30, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 4 menit

Keilitis aktinik adalah perubahan degeneratif pada vermillion bibir (sudut bibir) akibat paparan sinar matahari yang kronis dan terjadi secara bertahap. Keilitis aktinik merupakan kondisi pra-kanker yang disebabkan oleh kerusakan epitel bibir, yang merupakan lapisan jaringan paling luar dari kulit. 

Kondisi tersebut tidak dianggap sebagai masalah kesehatan yang serius, tetapi dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker kulit.

Kebanyakan orang dengan keilitis aktinik mengalami gejala yang sama. Sekitar 90 persen kasus melibatkan bibir bagian bawah, meskipun kondisi ini juga dapat muncul di bibir bagian atas. Keilitis aktinik biasa juga disebut dengan actinic cheilosis, solar cheilitis, dan actinic cheilitis dengan atypia histologis.

Penyebab dan Faktor Resiko Keilitis Aktinik

Epitel bibir memiliki pigmen yang sedikit dan juga lebih tipis dari lapisan luar kulit wajah di sekitarnya. Kondisi ini yang membuat epitel bibir jauh lebih rentan terhadap kerusakan terhadap sinar ultraviolet matahari. Paparan sinar matahari yang terjadi terus menerus dapat merusak DNA sel bibir dan menyebabkan kelainan daerah bibir.

Keilitis aktinik terjadi ketika kelainan ini menyebabkan potongan kulit kering bersisik yang terbentuk di tepi bibir. Di bawah ini terdapat beberapa penyebab yang diketahui dari keilitis aktinik dan faktor risiko untuk kondisi tersebut:

  • Paparan sinar matahari kronis: Semakin sering bibir terpapar sinar matahari, semakin besar kemungkinan terjadi kerusakan pada bibir.
  • Jenis kelamin: Pria tiga kali lebih banyak mengalami keilitis aktinik dibandingkan dengan wanita .
  • Kulit putih: Mayoritas dari orang-orang yang memiliki keilitis aktinik memiliki kulit berwarna putih. Angka ini sangat tinggi pada orang dengan albinisme atau orang yang memiliki kelainan pigmen kulit.
  • Lingkungan tropis, subtropis, atau gurun: Wilayah di dekat khatulistiwa biasanya  memiliki paparan ultraviolet yang tinggi.
  • Pekerjaan yang melibatkan berada di luar ruangan: Pekerjaan atau hobi yang mengharuskan seseorang berada di luar ruangan dan terpapar bawah sinar matahari memiliki peluang lebih tinggi untuk mengembangkan keilitis aktinik.
  • Usia: Biasanya kerusakan akibat paparan sinar matahari kronis atau jangka panjang, kondisi ini kebanyakan dialami oleh orang dewasa.
  • Merokok: Merokok dapat melemahkan epitel bibir dan membuatnya lebih rentan terhadap kerusakan akibat sinar matahari.
  • Prurigo aktinik: Kondisi fotosensitifitas yang jarang terjadi dan gatal dapat menyebabkan kulit menjadi lebih sensitif terhadap kerusakan akibat sinar matahari.
  • Penggunaan alkohol berlebihan.
  • Oncogenic human papillomavirus , virus yang menyebabkan kutil.
  • Gangguan kekebalan tubuh atau obat penekan imun tubuh

Tanda dan Gejala Keilitis Aktinik

Keilitis aktinik paling sering menyerang bibir bagian bawah (90%), dan dapat menimbulkan tanda dan gejala sebagai berikut:

Tanda dan gejala yang kurang umum dari keilitis aktinik termasuk:

  • Pembengkakan
  • Kemerahan
  • Rasa nyeri
  • Fissuring, ulserasi fokal, dan pengerasan kulit
  • Kehilangan demarkasi antara batas vermilion bibir dan kulit yang berdekatan
  • Bercak putih yang menebal (leukokeratosis)
  • Kulit berubah warna dengan daerah yang pucat atau kuning
  • Lipatan dan garis bibir yang menonjol
  • Kesulitan menerapkan lipstik, yang cenderung berdarah

Cara Mencegah Terjadinya Keilitis Aktinik

Menghindari paparan sinar matahari yang berlebihan adalah cara terbaik untuk mencegah keilitis aktinik. Cara mencegah terpapar sinar matahari berlebih pada bibir meliputi:

  • oleskan sunscreen ke tubuh dan wajah setiap hari, dan tidak menghabiskan waktu terlalu lama di luar ruangan
  • oleskan lip balm atau pelembab yang mengandung sunscreen terutama ketika di bawah sinar matahari
  • mengenakan topi dan pakaian lengan panjang saat di bawah sinar matahari

Cara lain untuk mengurangi risiko mengembangkan keilitis aktinik termasuk:

  • berhenti merokok
  • menghindari penggunaan alkohol berlebihan
  • menghindari tanning bed
  • menghindari krim, sabun cuci muka, dan obat-obatan yang dapat menipiskan kulit
  • mengobati kasus human papillomavirus onkogenik atau virus kutil dengan benar
  • menjaga agar tetap terhidrasi, terutama saat di bawah sinar matahari

Cara Menangani Keilitis Aktinik

Diagnosa

Keilitis aktinik biasanya didiagnosis secara klinis. Biopsi kulit dapat dilakukan jika dicurigai adanya kanker kulit atau penyebab radang keilitis.

Karakteristik yang biasa digunakan untuk mendiagnosis atau mengkonfirmasi kondisi tersebut termasuk:

  • Displasia kulit, juga disebut pertumbuhan sel kulit abnormal
  • Peradangan pada dermis
  • Penebalan kulit
  • Atrofi atau penyusutan sel yang menyebabkan kulit tampak keriput

Pengobatan

Membatasi paparan sinar matahari biasanya merupakan bagian terpenting dari penanganan keilits aktinik. Menggunakan pelembab dan tetap terhidrasi juga dapat membantu mengurangi gejala kulit kering.

Untuk kasus akut, penebalan kulit dapat sembuh setelah mengikuti aturan pengobatan dari dokter selama beberapa hari atau minggu. Untuk kasus kronis, mungkin perlu waktu berbulan-bulan untuk menghilangkan gejalanya. Bercak kronis perlu dilindungi dari sinar matahari setiap saat.

Pada kasus yang parah, jaringan yang terkena mungkin perlu diangkat. Opsi lanjutan meliputi:

  • laser ablation, di mana laser dapat menghilangkan lapisan luar kulit yang rusak akibat sinar matahari
  • cryotherapy, di mana bagian kulit yang terkena dibekukan
  • vermilionectomy, di mana lapisan luar bibir diangkat dengan operasi
  • electrocautery, di mana arus listrik digunakan untuk menghilangkan patch atau bercak penebalan yang abnormal

Terlepas dari rencana pengobatan yang digunakan, kasus-kasus keilitis aktinik harus dipantau secara hati-hati oleh dokter. Pemeriksaan lanjutan biasanya dapat berkisar dari setiap beberapa bulan hingga sekali atau dua kali dalam setahun.


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Stacy Sampson, D.O., Actinic cheilitis (https://www.medicalnewstoday.com/articles/319133.php), 28 August 2017.
Cynthia Cobb, DNP, APRN, Actinic cheilitis (https://www.healthline.com/health/actinic-cheilitis), 26 July 2017.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app