HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Iskemia Usus Besar - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mar 21, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 4 menit

Bagi kebanyakan orang, sakit perut kadang dianggap sebagai hal yang biasa. Anda mungkin berpikir bahwa sakit perut disebabkan oleh makanan yang tak sehat atau jajan sembarangan. Padahal, sakit perut juga bisa menandakan masalah serius dalam tubuh Anda. Terlebih bila diserta dengan BAB berdarah, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Bisa jadi Anda mengalami iskemia usus besar.

Apa itu iskemia usus besar?

Iskemia usus besar mempunyai banyak nama. Iskemia usus besar bisa disebut juga dengan kolitis iskemik, iskemia arteri mesenterika, atau penyakit vaskular mesenterika.

Iskemia usus besar adalah kondisi peradangan akibat penurunan aliran darah di usus besar. Sama seperti organ tubuh lainnya, usus besar membutuhkan cukup darah yang mengandung oksigen. Kandungan oksigen tersebut berperan penting untuk menjaga jaringan usus besar tetap berfungsi dengan baik. Bila peradangan dibiarkan terlalu lama, iskemia usus besar bisa berakibat fatal bagi kesehatan penderitanya.

Baca Juga: 8 Fungsi Usus Besar: Sekum, Kolon, dan Rektum

Iskemia usus besar bisa berubah menjadi akut jika ada gumpalan darah yang masuk ke usus besar. Iskemia usus besar akut adalah peradangan usus yang datang secara tiba-tiba. Hal ini termasuk kondisi darurat medis dan harus cepat-cepat ditangani.

Sebab jika tidak, iskemia usus dapat menyebabkan gangren atau kematian jaringan tubuh. Dampak fatalnya, risiko kematian meningkat apabila sudah mencapai tahap ini.

Penyakit iskemia usus besar dapat dialami oleh siapa pun di segala usia, tapi umumnya terjadi pada orang yang usianya di atas 60 tahun. Seiring bertambahnya usia, pembuluh arteri cenderung mengeras sehingga jantung harus bekerja ekstra untuk memompa darah. Akibatnya, pembuluh arteri semakin melemah dan rentan terhadap penumpukan plak.

Mengenai iskemia usus besar

Penyebab

Penyebab iskemia usus besar belum diketahui secara pasti. Namun seperti yang disebutkan sebelumnya, penyakit yang satu ini dapat terjadi ketika aliran darah ke usus besar mengalami penurunan.

Pengerasan pada satu atau lebih arteri mesenterika dapat menyebabkan aliran darah di usus besar menurun secara tiba-tiba. Kondisi ini disebut dengan infark.

Arteri mesenterika adalah percabangan pembuluh aorta (pembuluh besar jantung) menuju usus. Pembuluh darah ini dapat mengeras jika ada lemak atau plak yang menempel di dalam dinding arteri. Kondisi inilah yang disebut dengan aterosklerosis.

Itulah sebabnya, iskemia usus besar rentan terjadi pada orang-orang dengan riwayat penyakit arteri koroner atau penyakit pembuluh darah perifer.

Selain itu, ada beberapa faktor lainnya yang dapat meningkatkan risiko iskemia usus besar, yaitu:

  • Tekanan darah sangat rendah (hipotensi) akibat gagal jantung, operasi besar, trauma, atau syok.
  • Obstruksi usus yang disebabkan oleh hernia, jaringan parut, atau tumor.
  • Operasi pada jantung, pembuluh darah, atau sistem pencernaan.
  • Kondisi yang memengaruhi darah, termasuk vaskulitis, lupus, atau anemia sel sabit.
  • Kanker usus besar.

Gejala

Iskemia usus besar dapat terjadi di seluruh bagian usus, namun biasanya menyebabkan nyeri di perut bagian kiri. Rasa sakitnya bisa tergolong ringan atau sedang, tapi sering datang secara tiba-tiba.

Tanda dan gejala iskemia usus besar meliputi:

Risiko komplikasi dapat meningkat bila Anda mengalami sakit perut di bagian kanan. Nyeri di perut kanan menjadi pertanda adanya penyumbatan arteri yang mengarah ke usus, baik usus halus maupun usus besar. Bila Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera konsultasikan ke dokter terdekat.

Pencegahan iskemia usus besar

Karena penyebabnya belum diketahui secara pasti, maka tidak ada cara khusus yang dapat mencegah iskemia usus besar. Kebanyakan penderita iskemia usus besar dapat sembuh dengan cepat, terlebih jika tergolong iskemia usus besar kronis.

Supaya tubuh lebih sehat, Anda perlu melakukan beberapa perubahan gaya hidup untuk mencegah gejalanya kambuh sewaktu-waktu. Contohnya:

  • Makan makanan bergizi seimbang.
  • Olahraga teratur.
  • Berhenti merokok.
  • Berhenti minum obat yang dapat memicu gejala iskemia usus besar, tentunya sesuai saran dokter.
  • Tes kelainan pembekuan darah, untuk mengetahui penyakit lain yang dapat memicu iskemia usus besar.

Pengobatan iskemia usus besar

Dilihat dari gejalanya, iskemia usus besar sering disalahartikan dengan penyakit radang usus (inflammatory bowel syndrome / IBS). Supaya tidak salah diagnosis, dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan untuk memastikan gejalanya.

Berikut ini beberapa pemeriksaan yang akan dilakukan terhadap iskemia usus besar, yaitu:

  • USG atau CT scan, untuk melihat gambar pembuluh darah dan usus secara keseluruhan.
  • Angiogram mesenterika, yaitu tes pencitraan yang menggunakan sinar-X. Prosedur ini berfungsi untuk melihat bagian dalam arteri dan mencari lokasi penyumbatan.
  • Pemeriksaan darah, guna melihat jumlah sel darah putih. Bila jumlah sel darah putih meningkat, maka ini pertanda pasien mengalami iskemik usus besar akut.

Pengobatan iskemia usus besar tergantung dari tingkat keparahan penyakit. Untuk kasus iskemia usus besar ringan, dokter biasanya akan melakukan hal-hal berikut:

  • Antibiotik, untuk mencegah infeksi.
  • Diet cair.
  • Cairan intravena (infus), untuk menjaga hidrasi tubuh pasien.
  • Obat pereda nyeri.

Bila seseorang mengalami iskemia usus besar akut, maka pasien harus cepat-cepat ditangani. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, iskemia usus besar akut merupakan kondisi darurat medis. Dokter biasanya akan memberikan:

  • Trombolitik, yaitu obat yang dapat melarutkan bekuan darah.
  • Vasodilator, fungsinya untuk melebarkan arteri mesenterika.
  • Operasi, untuk menghilangkan penyumbatan pada arteri.

Sementara bagi penderita iskemia usus besar kronis, dokter umumnya akan menyarankan prosedur operasi. Pembedahan atau operasi hanya dilakukan jika seluruh jenis perawatan tidak mampu mengobati iskemia usus besar.


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Bagaimana cara mengatasi BAB keras dan besar
Pertanyaan ini telah dijawab oleh seorang ahli medis
Buka di app