Inilah Bagian Tubuh Yang Diserang HIV Hingga Berakibat Fatal

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 3 menit
Inilah Bagian Tubuh Yang Diserang HIV Hingga Berakibat Fatal

Virus HIV menyerang tubuh manusia pada bagian yang sangat vital, yaitu sistem kekebalan tubuh. Setelah virus masuk ke dalam tubuh melalui proses yang panjang, akhirnya sampai kepada sel target yaitu CD4 Helper atau sel T. Ketika HIV menghancurkan sel ini, semakin sulit bagi tubuh untuk melawan infeksi lain yang datang.

Ketika HIV tidak diobati, bahkan infeksi ringan seperti pilek bisa jauh lebih parah. Ini karena tubuh mengalami kesulitan dalam menghalau infeksi baru. HIV tidak hanya menyerang sel CD4, ia juga menggunakan sel ini untuk membuat lebih banyak virus. Sebagai hasilnya jumlah sel CD4 semakin menurun sedangkan jumlah virus di dalam tubuh bertambah banyak.

Sel darah manusia yang diserang oleh virus HIV adalah sel CD4 helper atau sel T yang merupakan salah satu jenis sel darah putih.

Sampai pada suatu titik, ketika virus telah menghancurkan sejumlah sel CD4 dan jumlah CD4 menjadi rendah hingga di bawah 200, maka penyakit HIV berkembang menjadi AIDS. Pada kondisi ini daya tahan tubuh sudah sangat menurun sehingga muncullah berbagai masalah akibat infeksi.

Bagaimana HIV bisa masuk ke dalam tubuh?

HIV ditularkan melalui kontak dengan cairan tubuh berikut ini, disusun berdasarkan dari yang paling mungkin menjadi media penularan ke yang paling kecil kemungkinannya:

  • darah
  • air man?
  • cairan miss ?
  • ASI

Seseorang dapat terpapar virus dari cairan tubuh tersebut melalui berbagai cara. Misalnya bercinta tanpa pengaman, berbagi jarum suntik yang terkontaminasi, luka terkena benda tajam yang terkontaminasi seperti jarum suntik, tindik tato, pisau cukur, dan lain-lain.

Setelah tubuh terinfeksi, maka gejala HIV diklasifikasikan menjadi 3 tahap: HIV akut, HIV kronis, dan AIDS.

Virus HIV tidak selalu berlipat ganda dengan cepat. Pada beberapa kasus diperlukan waktu bertahun-tahun bagi sistem kekebalan tubuh seseorang untuk cukup terpengaruh sampai akhirnya menunjukkan tanda-tanda disfungsi kekebalan dan infeksi lainnya.

Bahkan tidak sedikit yang tanpa gejala, padahal HIV hadir di tubuhnya dan masih bisa ditularkan. Menerima pengobatan yang memadai yang mampu menekan perkembangan virus akan menghentikan perkembangan disfungsi kekebalan dan AIDS.

Bagaimana HIV akut memengaruhi tubuh?

HIV akut berarti proses infeksi yang baru saja terjadi dan langsung menunjukkan gejala. Gejala infeksi akut dapat terjadi beberapa hari hingga beberapa minggu setelah virus masuk ke dalam tubuh. Selama waktu ini, jumlah virus berkali lipat dengan cepat di dalam tubuh, tidak terkendali.

Tahap HIV awal ini dapat menyebabkan gejala mirip flu. Contoh dari gejala - gejala ini termasuk:

Namun, tidak semua orang dengan HIV mengalami gejala gejala mirip-flu seperti ini.

Gejala akut terjadi karena peningkatan salinan HIV dan infeksi yang tersebar luas di tubuh. Selama waktu ini, jumlah sel CD4 mulai turun sangat cepat. Sistem kekebalan tubuh kemudian masuk, menyebabkan jumlah CD4 naik sekali lagi. Namun, peningkatan jumlah CD4 tidak kembali seperti semula sebelum virus HIV datang.

Selain berpotensi menyebabkan gejala, tahap akut adalah ketika orang dengan HIV memiliki peluang terbesar untuk menularkan virus ke orang lain. Ini karena jumlah virus HIV sangat tinggi pada periode ini. Stadium akut biasanya berlangsung antara beberapa minggu - bulan.

Bagaimana HIV kronis memengaruhi tubuh?

Tahap HIV kronis dikenal sebagai tahap laten atau tanpa gejala. Selama tahap ini, seseorang biasanya tidak akan memiliki banyak gejala seperti yang mereka alami selama fase akut. Ini karena virus tidak berkembang biak dengan cepat.

Namun, seseorang masih dapat menularkan HIV jika virus tersebut tidak diobati dan mereka terus memiliki viral load yang terdeteksi. Tanpa pengobatan, tahap HIV kronis dapat berlangsung selama bertahun-tahun sebelum maju ke tahap berikutnya, AIDS.

Kemajuan dalam pengobatan antiretroviral telah secara signifikan meningkatkan prognosis untuk orang yang hidup dengan HIV. Dengan pengobatan yang tepat, banyak orang yang HIV-positif dapat mencapai supresi virus dan menjalani hidup yang panjang dan sehat.

Bagaimana AIDS mempengaruhi tubuh?

Jumlah CD4 normal berkisar antara 500 hingga 1.600 sel per milimeter kubik darah (sel / mm3) pada orang dewasa yang sehat, menurut HIV.gov .

Seseorang dikatakan AIDS ketika jumlah CD4 kurang dari 200 sel / mm3. Seseorang juga dapat dikatakan AIDS jika memiliki infeksi oportunistik atau kondisi terdefinisi AIDS lainnya .

Orang dengan AIDS rentan terhadap infeksi oportunistik dan infeksi umum seperti tuberkulosis, toksoplasmosis, dan pneumonia. Dengan lemahnya sistem kekebalan tubuh, ODHA (orang dengan HIV AIDS) juga lebih rentan terhadap jenis kanker tertentu, seperti limfoma dan kanker serviks.

Simak penjelasan lebih lanjut: 30 Gejala HIV AIDS Fase Awal, Laten, dan Lanjut

Tingkat kelangsungan hidup untuk orang dengan AIDS bervariasi tergantung pada pengobatan dan faktor lainnya.


59 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app