Hyperprolactinemia - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Nov 6, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 3 menit

Prolaktin adalah hormon yang diproduksi dari kelenjar pituitari yang terletak di dekat batang otak. Hormon prolaktin membantu merangsang dan menjaga produksi ASI. Hiperprolaktinemia adalah suatu kondisi yang menyebabkan produksi hormon prolaktin berlebih dalam tubuh seseorang. 

Kadar prolaktin yang tinggi umumnya normal selama kehamilan atau ketika menyusui. Namun, kondisi tertentu atau penggunaan obat tertentu dapat menyebabkan hiperprolaktinemia tidak hanya pada ibu hamil dan menyusui. Penyebab dan efek dari kadar prolaktin tinggi bervariasi tergantung pada jenis kelamin seseorang.

Penyebab hiperprolaktinemia

Salah satu penyebab hiperprolaktinemia adalah tumor pada kelenjar pituitari yang disebut prolaktinoma. Prolaktinoma menghasilkan kadar prolaktin yang tinggi. Tumor ini bisa berukuran besar atau kecil dan biasanya tumor ini bersifat jinak, artinya prolaktinoma bukan kanker yang dapat tumbuh dan berkembang di bagian tubuh lain. Namun prolaktinoma juga dapat tumbuh menjadi berukuran besar. Tumor yang berukuran besar dapat menyebabkan sakit kepala, masalah penglihatan, atau keduanya. Prolaktinoma lebih sering terjadi pada wanita daripada pada pria dan jarang terjadi pada anak-anak.

Penggunaan obat-obatan tertentu juga dapat meningkatkan kadar prolaktin dan menyebabkan hiperprolaktinemia. Obat-obatan yang dapat menyebabkan hiperprolaktinemia meliputi obat untuk mengatasi:

  • Tekanan darah tinggi (seperti penghambat saluran kalsium dan metildopa)
  • Depresi (antidepresan trisiklik dan SSRI)
  • Mulas dan penyakit refluks gastroesophageal
  • Mual dan muntah
  • Nyeri (opiat — obat yang berasal dari opium)
  • Gangguan kesehatan mental yang serius (antipsikotik seperti risperdone dan haloperidol)
  • Gejala menopause (estrogen)

Penyebab lain termasuk:

Terkadang, tidak ada penyebab hiperprolaktinemia yang dapat ditemukan.

Gejala hiperprolaktinemia

Gejala hiperprolaktinemia dapat berbeda pada pria dan wanita. Karena kadar prolaktin mempengaruhi produksi ASI dan siklus menstruasi, mungkin kondisi hiperprolaktinemia sulit dideteksi pada pria. Jika seorang pria mengalami disfungsi ereksi, dokter dapat merekomendasikan tes darah untuk mendeteksi kelebihan prolaktin.

Gejala pada wanita

  • infertilitas
  • menstruasi yang tidak teratur
  • perubahan pola menstruasi
  • berhentinya siklus menstruasi
  • hilangnya gairah seksual
  • produksi ASI yang tidak wajar (galaktorea)
  • nyeri pada payudara
  • kekeringan pada vagina

Gejala pada pria

Apakah hiperprolaktinemia dapat dicegah?

Hiperprolaktinemia yang disebabkan oleh pertumbuhan tumor mungkin sulit untuk dicegah. Karena hingga saat ini belum ada rejimen yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya prolaktinoma. Yang dapat Anda lakukan untuk mencegah terjadinya hiperprolaktinemia adalah memperhatikan efek samping dari obat-obatan yang Anda minum. Anda juga disarankan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda mengenai efek samping obat-obatan apapun yang Anda konsumsi terkait dengan efek samping yang dapat menyebabkan hiperprolaktinemia.

Penanganan hiperprolaktinemia

Untuk mendiagnosis hiperprolaktinemia, dokter akan melakukan pemeriksaan darah untuk memeriksa kadar prolaktin. Jika kadar prolaktin tinggi, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang lain seperti pemindaian MRI untuk mencoba menentukan apakah ada tumor pada kelenjar pituitari.

Pengobatan hiperprolaktinemia

Perawatan hiperprolaktinemia didasarkan pada penyebabnya. Beberapa orang dengan kadar prolaktin tinggi, tetapi tidak memiliki tanda dan gejala yang signifikan, tidak memerlukan perawatan apa pun. Pilihan untuk mengobati tumor meliputi:

  • Obat-obatan. Bromocriptine dan cabergoline dapat digunakan untuk mengurangi produksi prolaktin. Obat-obatan ini dapat bekerja dengan baik untuk kebanyakan orang yang menderita prolaktinoma.
  • Pembedahan untuk mengangkat tumor. Pembedahan dapat dilakukan jika obat-obatan belum efektif. Operasi terkadang diperlukan jika tumor menyebabkan gangguan penglihatan.
  • Radiasi. Jika obat-obatan dan pembedahan belum efektif, radiasi dapat digunakan untuk mengecilkan tumor. 

Bromocriptine dan cabergoline juga digunakan untuk mengobati hiperprolaktinemia tanpa penyebab yang diketahui. Pengobatan hipotiroidisme dengan hormon tiroid sintetis juga dapat mengembalikan kadar prolaktin kembali normal. Jika kadar prolaktin tinggi disebabkan oleh penggunaan obat-obatan , Anda dapat menggunakan pengobatan alternatif.

Biasanya, hiperprolaktinemia dapat ditangani dengan baik. Pengobatan akan tergantung pada apa yang menyebabkan sekresi prolaktin berlebih. Jika Anda memiliki tumor, Anda mungkin perlu operasi untuk mengangkat tumor dan mengembalikan fungsi normal kelenjar pituitari Anda.


16 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Shenenberger, D. Medscape (2018). Hyperprolactinemia. (https://emedicine.medscape.com/article/121784-clinical)
Endocrine Society (2017). Hyperprolactinemia. (https://www.hormone.org/diseases-and-conditions/hyperprolactinemia)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app