Gemifloxacin: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 16, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Mei 22, 2019 Waktu baca: 4 menit

Pneumonia adalah infeksi yang meradang pada kantung udara di satu atau kedua paru-paru. Kantung udara tersebut dapat diisi dengan cairan atau nanah, menyebabkan batuk berdahak atau nanah, demam, kedinginan, dan kesulitan bernapas. Berbagai organisme, termasuk bakteri, virus, dan jamur, dapat menyebabkan pneumonia.

Pneumonia dapat berkisar dari keseriusan mulai dari yang ringan sampai yang mengancam jiwa. Penyakit ini paling serius terjadi pada bayi dan anak kecil, orang yang berusia lebih dari 65 tahun, dan orang dengan masalah kesehatan atau sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Pengobatan untuk pneumonia termasuk menyembuhkan infeksi dan mencegah komplikasi. Orang yang menderita pneumonia biasanya dapat dirawat di rumah dengan obat-obatan. Meskipun sebagian besar gejala mereda dalam beberapa hari atau minggu, namun rasa lelah dapat bertahan selama satu bulan atau lebih.

Nah, Pada artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai pengobatan pneumonia dengan obat antibiotik. Obat tersebut yaitu obat Gemifloxacin. Berikut penjelasan mengenai obat Gemifloxacin. Semoga bermanfaat. 

Mengenai Gemifloxacin

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Tablet

Kandungan:

Obat antibiotik

Apa sih kegunaan Gemifloxacin?

Obat Gemifloxacin merupakan agen antibakteri kuinolon spektrum luas oral yang digunakan dalam pengobatan pneumonia ringan hingga sedang dan dapat juga untuk mengatasi eksaserbasi bakteri akut pada bronkitis kronis. Obat Gemifloxacin bertindak dengan menghambat sintesis DNA dan bekerja dengan cara membunuh bakteri yang menyebabkan infeksi.

Antibiotik seperti Gemifloxacin tidak bekerja untuk mengatasi infeksi virus seperti pilek, flu, atau infeksi virus lainnya. Menggunakan antibiotik saat tidak diperlukan meningkatkan risiko terkena infeksi di kemudian hari yang resisten terhadap pengobatan antibiotik.

Berapa pemberian dosis Gemifloxacin?

Gemifloxacin biasanya diberikan dalam bentuk oral. Obat ini hanya dapat diberikan berdasarkan resep dari dokter. Berikut dosis obat Gemifloxacin yang biasa di resepkan oleh dokter:

  • Dosis oral untuk Pneumonia
    • Dewasa: Ringan hingga sedang: 320 mg sekali sehari selama 7 hari
  • Dosis oral untuk Eksaserbasi bakteri akut bronkitis kronis
    • Dewasa: 320 mg sekali sehari selama 5 hari

Bacalah petunjuk penggunaan obat sesuai yang tertera pada kemasan obat atau resep dokter. Simpan dan letakkan obat pada tempat yang sejuk atau pada suhu ruangan. Hindari paparan langsung sinar matahari serta jauhkan dari jangkauan anak-anak dan binatang peliharaan. Periksa dan perhatikan selalu tanggal pemakaian sebelum mengkonsumsi obat.

Apa saja efek samping dari obat Gemifloxacin?

Seiring dengan efek obat yang dikonsumsi, setiap obat-obatan dapat menyebabkan beberapa efek yang tidak diinginkan, yang kadang-kadang menimbulkan efek yang serius. Namun, setiap orang umumnya dapat menimbulkan reaksi yang berbeda-beda terhadap dosis obat yang sama.

Seperti halnya dalam penggunaan obat Gemifloxacin yang juga memiliki beberapa efek samping, sebagai berikut:

Jika setelah menggunakan obat Gemifloxacin terdapat tanda dan gejala seperti yang telah disebutkan diatas atau terdapat tanda dan gejala lain yang menetap dan memburuk, segera datangi dokter atau layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang lebih lanjut.

Interaksi Obat

Hindari penggunaan obat ini untuk penderita yang memiliki riwayat alergi terhadap obat Gemifloxacin atau antibiotik quinolone atau fluoroquinolone lainnya seperti ciprofloxacin, delafloxacin, levofloxacin, moxifloxacin, dan ofloxacin atau jika Anda alergi terhadap salah satu bahan di Gemifloxacin.

Sebelum menggunakan obat ini sebaiknya Anda memberi tahu dokter mengenai obat-obatan yang sedang Anda konsumsi baik itu vitamin, herbal, obat dari resep dokter atau tanpa resep dokter. Karena beberapa obat dapat menimbulkan efek samping jika dikombinasikan dengan obat Gemifloxacin.

Apabila Anda mengkonsumsi obat antasida yang mengandung aluminium hidroksida atau magnesium hidroksida atau obat-obatan tertentu seperti suplemen vitamin atau mineral yang mengandung zat besi, magnesium, atau seng, minumlah obat Gemifloxacin setidaknya 2 jam sebelum atau 3 jam setelah Anda minum obat ini.

Perhatian

Setelah menggunakan obat ini, mungkin akan ada efek samping seperti sakit kepala dan pusing. Hindari aktivitas seperti mengemudi, menggunakan mesin, atau melakukan aktivitas apa pun saat mengkonsumsi obat ini.

Sebelum menggunakan obat ini sebaiknya beri tahu dokter mengenai riwayat medis Anda seperti pada pasien yang diketahui atau diduga menderita gangguan sistem saraf pusat (mis. Kejang) atau faktor risiko lain yang menjadi predisposisi kejang, miastenia gravis, gangguan tendon sebelumnya (mis. Rheumatoid arthritis), riwayat perpanjangan interval QT, bradikardia signifikan, atau iskemia miokard akut, kelainan elektrolit yang tidak terkoreksi, penerima transplantasi ginjal, jantung atau paru, serta pada gangguan ginjal.

Gemifloxacin dapat menyebabkan vaksin bakteri hidup (seperti vaksin tifoid) tidak berfungsi dengan baik. Jangan melakukan imunisasi / vaksinasi saat menggunakan obat ini kecuali dokter memberi tahu Anda.

Anak-anak mungkin beresiko lebih besar untuk mengalami masalah sendi atau tendon saat menggunakan obat ini. Diskusikan kembali mengenai risiko dan manfaatnya dengan dokter.

Selama kehamilan, obat ini harus digunakan hanya ketika jelas dibutuhkan. Diskusikan kembali risiko dan manfaatnya dengan dokter. Obat ini dapat masuk ke ASI dalam jumlah kecil. Konsultasikan kembali dengan dokter Anda sebelum menyusui.

Jangan menambah, mengurangi atau menghentikan dosis pengobatan tanpa ada saran dan anjuran dari dokter. Gemifloxacin dapat membuat kulit Anda sensitif terhadap sinar matahari atau sinar ultraviolet. Jika kulit Anda memerah, bengkak, atau melepuh, seperti terbakar sinar matahari, segera hubungi dokter.

Jika setelah mengkonsumsi obat ini tidak terjadi perbaikan atau terjadi perburukan terhadap kondisi kesehatan Anda. Segera konsultasikan kembali ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang lebih baik. Semoga bermanfaat.


12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Louis D. Saravolatz, James Leggett, Gatifloxacin, Gemifloxacin, and Moxifloxacin: The Role of 3 Newer Fluoroquinolones, Clinical Infectious Diseases, Volume 37, Issue 9, 1 November 2003, Pages 1210–1215, https://doi.org/10.1086/378809. Oxford Academic. (https://academic.oup.com/cid/article/37/9/1210/520954)
Gemifloxacin (Oral Route) Description and Brand Names. Mayo Clinic. (https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/gemifloxacin-oral-route/description/drg-20064025)
Gemifloxacin. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK548790/)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app