Waspada Gejala Listeriosis Pada Ibu Hamil Saat Makan Makanan Mentah

Dipublish tanggal: Nov 12, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Waspada Gejala Listeriosis Pada Ibu Hamil Saat Makan Makanan Mentah

Selama masa kehamilan, ibu harus lebih ekstra menjaga asupan makanannya setiap hari. Satu hal yang paling penting adalah menghindari makanan mentah dan waspada terhadap buah-buahan segar. Ini karena sayur, buah, dan daging yang tidak dimasak dengan benar berisiko memicu infeksi listeriosis pada ibu hamil. Kondisi ini bisa menimbulkan gangguan kesehatan bagi ibu dan bayi dalam kandungannya.

Karena daya tahan ibu hamil cenderung lebih rendah, maka ibu hamil berisiko lebih besar untuk mengalami listeriosis ini, biasanya terjadi pada trimester ketiga. Dalam beberapa studi bahkan menyebutkan bahwa ibu hamil memiliki risiko 10 kali lebih besar terkena infeksi listeriosis.

Apa itu listeriosis?

Listeriosis adalah sebuah penyakit yang terjadi akibat mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri Listeria monocytogenes. Bakteri tersebut dapat ditemukan dalam air atau tanah, kemudian mengontaminasi sayur, buah, dan daging (termasuk daging olahan).

Bakteri Listeria juga dapat ditemukan pada produk susu dan produk olahan susu yang tidak dipasteurisasi. Terkadang juga ditemukan dalam makanan olahan seperti daging deli yang terdapat pada sandwich ataupun hotdog.

Ibu hamil termasuk salah satu kelompok berisiko terkena listeriosis. Pasalnya, sistem kekebalan ibu hamil sedang menurun sehingga lebih rentan terkena berbagai penyakit.

Gejala listeriosis memang tampak ringan, seperti nyeri otot, rasa lelah, dan demam. Namun, ini bukan berarti listeriosis saat hamil bisa dianggap sepele.

Tak hanya untuk tubuh ibu hamil, bakteri Listeria juga dapat menular ke janin melalui plasenta. Bila tidak segera ditangani, listeriosis ini dapat menyebabkan keguguran, janin meninggal dalam kandungan, kelahiran prematur, ataupun bayi lahir dengan infeksi yang berat seperti infeksi darah ataupun meningitis.

Kunci terpenting untuk mematikan bakteri Listeria sebenarnya cukup mudah. Pastikan untuk selalu memasak makanan hingga matang ataupun melakukan pasteurisasi pada produk susu dan olahannya. Dengan demikian, makanan jadi lebih aman dikonsumsi oleh ibu hamil dan baik bagi kandungannya.

Tanda dan gejala listeriosis saat hamil

Listeriosis dapat menimbulkan gejala 3 hari hingga 2 bulan sejak awal infeksi. Sejumlah tanda dan gejala listeriosis pada ibu hamil meliputi:

Perlu diketahui juga bahwa listeriosis juga bisa tidak menimbulkan gejala khas atau bahkan tanpa gejala, sehingga masalah baru timbul setelah bayi lahir. Infeksi ini dapat menyerang sistem saraf dan menimbulkan gejala seperti kaku leher, kejang, dan disorientasi.

Untuk mendeteksi penyakit listeriosis, diperlukan pemeriksaan darah atau pemeriksaan laboratorium lebih lanjut. Dokter dapat meresepkan antibiotik dengan jenis dan dosis obat yang sesuai dan aman untuk ibu hamil.

Baca Juga: Melon Import Berbahaya

Tips mencegah listeriosis pada ibu hamil 

Meskipun infeksi listeriosis cukup jarang terjadi dan rentan menyerang orang-orang yang daya tahan tubuhnya lemah, namun tetap saja diperlukan upaya untuk mencegah listeriosis. Terlebih pada ibu hamil dan janin dalam kandungan.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah listeriosis pada ibu hamil, antara lain:

  • Selalu cuci buah dan sayur dengan air mengalir hingga benar-benar bersih sebelum dimakan. Usahakan untuk mengupas terlebih dahulu buah yang akan dimakan.
  • Periksa tanggal kedaluwarsa pada setiap makanan.
  • Selalu cuci tangan sebelum dan sesudah mengolah atau memasak daging olahan.
  • Bersihkan kulkas dengan teratur dan atur suhu kulkas minimal 4 derajat Celsius.
  • Selalu masak makanan beku hingga benar-benar matang, karena listeria dapat tetap hidup pada makanan yang beku sekalipun.
  • Rutin mengganti spons pencuci piring. Setelah dipakai, usahakan untuk mencucinya dalam air hangat agar tidak menjadi sarang bakteri.
  • Cuci bersih alat pemotong maupun alas pemotong sebelum digunakan untuk mengolah makanan lainnya.
  • Selalu masak makanan hingga matang, karena bakteri listeriosis akan mati pada suhu di atas 75 derajat Celsius.

Baca Juga: Cara Tepat Menyimpan Daging Agar Tahan Lama Sampai Berbulan-Bulan

Memilih makanan yang tepat saat hamil

Selain memperhatikan proses penyiapan hingga penyajian makanan, ibu hamil juga perlu memastikan makanan yang dikonsumsi tergolong sehat dan aman dikonsumsi. Tak perlu bingung, berikut tips memilih makanan yang tepat agar terhindar dari listeriosis pada ibu hamil, yaitu:

  • Hindari konsumsi makanan mentah atau produk susu yang belum dipasteurisasi seperti keju, yogurt dan es krim.
  • Jika akan memakan buah potong, usahakan untuk memakan buah yang baru saja dipotong. Hindari memakan buah yang telah dipotong dan didiamkan terlalu lama atau lebih dari 4 jam. Selalu pastikan buah tersebut telah dicuci dengan bersih.
  • Hindari makanan olahan seperti sosis, kecuali Anda mengolah sendiri makanan tersebut.
  • Hindari makanan laut (seafood) yang dimasak dengan metode pengasapan
  • Usakahan untuk menghindari salad telur, salad tuna, dan salad berbahan seafood.

Baca Selengkapnya: Makanan yang Wajib Dihindari Selama Masa Kehamilan

Perlu diingat bahwa selama kehamilan, pilihlah makanan yang aman. Salah satunya dengan menghindari makanan mentah atau makanan yang tidak diolah hingga matang untuk mencegah terjadinya listeriosis pada ibu hamil. Segera periksakan diri ke dokter kandungan jika Anda mengalami gejala listeriosis setelah mengkonsumsi makanan tertentu. 


12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Listeria: People at risk. Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/listeria/risk.html.
Frequently asked questions: Pregnancy FAQ 501: Listeria and pregnancy. American College of Obstetricians and Gynecologists. https://www.acog.org/Patients/FAQs/Listeria-and-Pregnancy?IsMobileSet=false.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app