Feses Berwarna Hijau? Ketahui Penyebab dan Potensi Bahayanya

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Des 28, 2021 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 4 menit
Feses Berwarna Hijau? Ketahui Penyebab dan Potensi Bahayanya

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Sayuran hijau dan suplemen bubuk hijau mengandung banyak klorofil yang dapat mengubah warna feses menjadi kehijauan;
  • Penyebab feses berwarna hijau juga bisa karena antibiotik dan obat-obatan, seperti Indomethacin, suplemen zat besi, dan Medroxyprogesterone;
  • Kemungkinan penyebab BAB warna hijau lainnya termasuk penyakit Crohn, sindrom iritasi usus besar, kolitis ulserativa, dan terlalu sering menggunakan obat pencahar;
  • Segera periksakan diri ke dokter jika kotoran berwarna hijau berlangsung lama dan disertai gejala yang lebih parah, seperti sakit perut, BAB berdarah, atau mual;
  • Klik untuk membeli paket medical check up dengan harga bersahabat dan dokter berpengalaman melalui HDmall;
  • Gunakan fitur chat untuk berkonsultasi dengan apoteker kami secara gratis seputar obat dan paket kesehatan yang Anda butuhkan.

Warna feses bermacam-macam, mulai dari kuning, cokelat, bahkan sampai hitam. Perubahan warna dan tekstur feses umumnya dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi dan faktor kesehatan. Lantas, bagaimana jika warna feses berubah menjadi kehijauan? Apa penyebab feses berwarna hijau? Normal atau tidak, ya?

Penyebab feses berwarna hijau

Coba ingat lagi makanan apa yang Anda konsumsi akhir-akhir ini? Pasalnya, feses berwarna hijau umumnya dipengaruhi oleh makanan.

Namun, bisa juga karena hal-hal lain seperti:

  • Faktor kesehatan;
  • Konsumsi antibiotik;
  • Prosedur medis yang baru dijalani;
  • Infeksi bakteri.

Baca selengkapnya: BAB Bayi Berwarna Hijau? Ini Penyebab dan Solusinya

Lebih jelasnya, berikut berbagai penyebab feses berwarna hijau yang paling umum, antara lain:

1. Makanan

Alasan paling umum mengapa feses berwarna hijau adalah karena faktor asupan makanan, di antaranya adalah:

  • Kubis
  • Bayam
  • Brokoli
  • Blueberry

Sayuran hijau dan suplemen bubuk hijau mengandung banyak klorofil, zat hijau daun yang membantu tumbuhan menghasilkan energi dari sinar matahari. Kedua faktor ini dapat mengubah warna feses menjadi hijau. Jadi, feses berwarna hijau tidak selamanya menandakan adanya masalah kesehatan.

2. Pigmen empedu

Empedu adalah cairan yang dibuat di hati dan kemudian disimpan di kantong empedu. Cairan ini secara alami memiliki warna hijau-kuning. 

Ketika tercampur dengan makanan, empedu akan membantu meningkatkan kinerja lipase pankreas sehingga tubuh mampu memecah lebih banyak lemak dari makanan. Hal ini akan membuat lebih banyak lemak yang mampu diserap ke dalam tubuh di dalam usus kecil.

Namun, tubuh Anda juga harus memecah empedu sehingga bisa diekskresikan (dibuang) sebagai limbah. Proses ini biasanya terjadi di dalam usus. 

Terkadang saat Anda mengalami diare atau kram perut lainnya, empedu tidak bisa dipecah dengan cepat. Akibatnya, warna feses berubah menjadi kehijauan akibat warna hijau alami dari garam empedu.

3. Antibiotik dan obat lainnya

Penyebab feses berwarna hijau juga bisa karena antibiotik dan obat-obatan. Jika Anda baru-baru ini mengonsumsi antibiotik, terutama yang mengandung dosis tinggi untuk jenis infeksi tertentu, obat tersebut dapat membunuh sebagian besar bakteri normal didalam usus Anda. Hal ini otomatis menurunkan populasi bakteri yang biasa membuat feses berwarna coklat di usus bagian bawah.

Solusinya, Anda dapat mengonsumsi probiotik, seperti yogurt atau kombucha untuk membantu mengembalikan keseimbangan bakteri di dalam usus. Beberapa obat dan suplemen lain juga dapat menyebabkan kerusakan pigmen yang mengubah tinja menjadi hijau, di antaranya:

  • Indomethacin, obat antiinflamasi nonsteroid yang digunakan untuk mengurangi rasa sakit;
  • Suplemen zat besi;
  • Medroxyprogesterone (Depo-Provera), obat yang digunakan untuk kontrasepsi.

4. Prosedur medis

Apakah belum lama ini Anda baru saja dioperasi? Atau melakukan prosedur medis lain yang tergolong besar?

Perubahan warna tinja juga bisa terjadi setelah menjalani prosedur medis besar, seperti transplantasi sumsum tulang. Jika tubuh menolak transplantasi, akan terjadi sebuah kondisi yang dikenal sebagai penyakit "cangkok versus inang" dan memicu gangguan pencernaan yang serius. Kondisi ini biasanya menyebabkan diare dan feses berwarna hijau.

5. Parasit, virus, dan bakteri

Parasit, virus, dan bakteri juga dapat menyebabkan feses berwarna hijau. Tubuh secara alami mengandung milyaran bakteri yang memiliki wilayah kerja masing-masing. 

Apabila ada organisme dari luar tubuh yang asing dan membahayakan, tentu akan berdampak pada sektor pembuangan di usus. Bakteri seperti Salmonella (penyebab umum di balik kebanyakan kasus keracunan makanan), giardia (parasit air), dan norovirus dapat menyebabkan perut mengeluarkan feses lebih cepat dari biasanya, dan biasanya akan menyebabkan tinja menjadi berwarna hijau.

6. Gangguan pencernaan

Jika Anda menderita penyakit Crohn atau gangguan pencernaan lainnya, empedu akan bergerak terlalu cepat ketika melalui usus dan menyebabkan feses berwarna hijau. 

Penyakit Crohn adalah kondisi ketika tubuh sangat anti terhadap gluten yang ditemukan dalam gandum dan semua jenis makanan yang mengandung gandum, sehingga menyebabkan peradangan di saluran pencernaan. Gejalanya ditandai dengan perut kembung, diare, hingga sakit perut. Jika Anda mengalami diare dibarengi dengan penyakit celiac, akan sangat mungkin mengubah kotoran menjadi hijau.

Kemungkinan penyebab BAB warna hijau lainnya termasuk sindrom iritasi usus besar, kolitis ulserativa, dan terlalu sering menggunakan obat pencahar.

7. Fissura ani

Fissura ani adalah luka kecil di jaringan yang melapisi anus, sering kali terjadi akibat terlewati oleh tinja yang keras. akan tetapi, luka ini juga bisa berkembang semakin besar jika Anda menderita diare kronis atau penyakit radang usus.

Jadi, jika Anda menderita fissura ani yang berhubungan dengan diare, maka mungkin sekali BAB akan berwarna hijau. Fissura ani juga bisa menyebabkan adanya darah merah di tinja Anda. 

Baca juga: Buang Air Besar Berdarah, Apa yang Harus Anda Lakukan?

Apakah feses berwarna hijau pertanda kanker?

Sebetulnya, perubahan warna feses memang bisa menjadi pertanda adanya kanker. Namun, jangan buru-buru panik dulu saat Anda mengalami feses berwarna hijau. Biasanya, warna feses yang berubah karena kanker ditandai dengan feses berwarna hitam, bukan hijau.

Feses berwarna hitam biasanya menunjukkan adanya pendarahan dari suatu tempat di saluran pencernaan bagian atas. Selain itu, terkadang darah merah ditemukan pada kanker saluran pencernaan bagian bawah.

Meski kotoran berwarna hijau bukan penyebab kanker, sebaiknya jangan abaikan feses berwarna hijau yang disertai gejala lainnya. Apabila saat buang air besar dan tinja berwarna hijau tanpa ada gejala lainnya, kemungkinan besar faktor penyebabnya adalah sayuran hijau atau pewarna makanan.

Namun, jika Anda memiliki gejala lain, seperti diare terus-menerus atau muntah yang tak kunjung membaik, kondisi ini bisa mengindikasikan gejala medis seperti penyakit Crohn atau sindrom iritasi usus besar. Segera konsultasikan dengan dokter untuk memastikan penyebabnya.

Kapan harus ke dokter?

Jika feses berwarna hijau disertai dengan diare selama lebih dari tiga hari, maka sudah saatnya Anda periksa ke dokter dan mencari perawatan medis. Diare jangka panjang yang tidak diobati dapat menyebabkan dehidrasi dan status gizi buruk.

Jika kotoran berwarna hijau berlangsung lama dan disertai gejala yang lebih parah, seperti sakit perut, BAB berdarah, atau mual, segera mendapatkan perawatan medis demi mencegah terjadinya sesuatu yang lebih serius.

Apabila Anda mengalami feses berwarna hijau hanya satu kali saja, Anda sebetulnya tak perlu terlalu khawatir. Apalagi jika memang belakangan ini Anda sering mengonsumsi sayuran berwarna hijau atau sedang mengonsumsi antibiotik. Namun, jika Anda mengalami gejala-gejala tambahan lainnya, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Stool color: When to worry. Mayo Clinic. (https://www.mayoclinic.org/stool-color/expert-answers/faq-20058080)
Why is my poop green? Stool colors explained. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/311377.php)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app