Erythema Multiforme - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 10, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Apr 24, 2019 Waktu baca: 3 menit

Kenali Eritema Multiforme 

Eritema multiforme adalah suatu penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi yang menimbulkan hipersensitivitas kulit. Penyakit ini akan menimbulkan bercak warna kemerahan yang menyebar disertai gejala lainnya yang disesuaikan dengan penyebab infeksi. Kondisi ini bisa disebut penyakit ringan karena jarang sekali menimbulkan komplikasi.

Secara klinis eritema multiforme dibedakan menjadi 2 jenis yaitu

  1. Eritema multiforme minor Pada jenis minor hanya ditemukan lesi di sekitar rongga mulut yang berwarna kemerahan dan pecah-pecah dan disertai rasa nyeri.
  2. Eritema multiforme mayor Munculnya lesi di beberapa daerah kulit seperti mulut, mata, dan kelamin.

Penyebab Eritema Multiforme

Eritema multifome merupakan sebuah penyakit dengan keluhan berupa bercak pada kulit. Munculnya lesi kulit tidak hanya di badan tetapi juga di daerah sekitar mata, bibir, dan alat kelamin. Hingga saat ini infeksi menjadi penyebab utama pada hipersensitivitas yang meningkatkan resiko munculnya eritema multiforme. 

Beberapa penyebab tersebut diantaranya:

  1. Bakteri
    Bakteri Streptococcus, Mycoplasma pneumoniae, Pneumococcus, dan Chlamydiae
  2. Virus
    Virus herpes simplex dan Epstein Barr paling berperan dalam terjadinya eritema multiforme. Selain itu juga terdapat virus varicella zoster dan HIV yang juga menjadi pemicu terjadinya ruam kulit.
  3. Obat-obatan
    Beberapa obat-obatan yang memiliki efek samping pada munculnya ruam kulit antara lain antibiotik seperti penisilin, obat nonsteroid anti inflamasi,  obat fenitoin anti kejang, dan obat tuberkulosis, dan lain-lain
  4. Penyakit
    Penyakit lain seperti leukemia, pneumonia mycoplasma, limfoma, dan mieloma juga dapat memicu munculnya penyakit ini.

Gejala Eritema Multiforme

Eritema multiforme memiliki gejala utama yaitu timbulnya bercak pada kulit dengan bentuk khas yang sering disebut target lesi. Bentuknya bulat simetris disertai warna merah gelap yang keras dengan kulit yang mengelupas ditengahnya. 

Lesi pada kulit yang menonjol dan secara perlahan dapat membesar dan mengeras. Lesi menjadi semakin banyak dan tumbuhnya berkelompok. Lesi pada daerah mulut yang muncul dapat disertai benjolan yang dapat pecah sehingga menimbulkan warna keputihan dan keropeng.

Selain adanya gejala pada kulit, terdapat beberapa gejala yang muncul sebelumnya antara lain:

  1. Demam ringan
  2. Nyeri di daerah mulut
  3. Nyeri sendi
  4. Mata merah dan terasa perih
  5. Penglihatan menjadi buram
  6. Nyeri saat buang air kecil
  7. Tubuh lemah
  8. Rasa gatal dan perch

Diagnosis pada Eritema Multiforme

Pada penyakit eritema multiforme dilakukan pemeriksaan klinis mulai dari lesi yang terletak di kulit. Selain keluhan yang terjadi, riwayat yang dapat memicu timbulnya ruam kulit tersebut juga sangat penting untuk penanganan terapi. 

Pemeriksaan darah penting dilakukan mengingat adanya penyakit infeksi yang memicu timbulnya eritema multiforme seperti herpes simples dan Epstein Barr. Pemeriksaan penunjang yang penting lain yaitu biopsi kulit dengan cara mengambil sampel ruam kulit untuk diteliti di laboratorium.

Komplikasi pada Eritema Multiforme

Eritema Multiforme yang ditangani dengan baik dapat menghilang dalam hitungan minggu tanpa bekas. Tetapi berbeda dengan kondisi yang disebabkan oleh infeksi virus ditambah dengan kurangnya inisiatif untuk menyembuhkan penyakit sehingga menimbulkan gejala seperti:

  1. Infeksi kulit
  2. Gangguan penglihatan berat
  3. Syok sepsis
  4. Peradangan pada organ dalam tubuh

Penanganan pada Eritema Multiforme

Penanganan utama pada eritema multiforme adalah mengobati infeksi di kulit beserta membasmi penyakit pencetus.           

  • Antihistamin
    Obat golongan antihistamin sangat cocok untuk mengurangi gejala peradangan kulit dan gatal-gatal. Obat ini tersedia dalam bentuk bedak atau salep yang dengan mudah dioleskan di daerah kulit.
  • Antivirus
    Obat antivirus diberikan apabila ditemukan infeksi akibat virus herpes simplex atau Epstein barr. Obat dapat diberikan secara suntikan atau oral. Misalnya saja pemberian obat acylovir oral untuk penderita virus herpes simpleks, dan pemberian antibiotik untuk infeksi virus Mycoplasma pneumoniae.

Bila terjadi lesi di bibir maka dapat diberikan obat kumur antiseptik untuk mengurangi rasa sakit ketika makan dan berbicara. Pada kasus yang berat maka diperlukan beberapa obat seperti steroid tablet untuk mengurangi inflamasi kulit dengan dosis yang telah diterapkan oleh dokter dan antibiotik untuk membasmi infeksi berat di dalam tubuh.

Tingkat kesembuhan penyakit dilihat dari awal beratnya gejala dan kepatuhan pengobatan pada pasien. Ruam di kulit dapat sembuh tanpa ada bekas selama beberapa minggu pengobatan.

Komplikasi Eritema Multiforme

Komplikasi berat yang disebabkan oleh eritema multiforme adalah penyakit Steven Johnson Syndrome (SJS) dan Toxic Epidermal Necrolysis (TEN) yang dipicu oleh infeksi atau reaksi alergi obat atau zat tertentu.

Pada SJS, lesi target muncul pada tubuh, dapat disertai batuk, demam, dan lepuhan pada mulut, mata dan mukosa hidung, vagina, dan anus. Sedangkan pada TEN, gejala mirip dengan SJS namun kulit mengelupas dan bernanah jika terinfeksi. 

Kedua penyakit ini adalah kondisi gawat darurat dan dapat mengancam nyawa jika tidak ditangani segera.


8 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Plaza, et al. Medscape (2017). Erythema Multiforme. (https://emedicine.medscape.com/article/1122915-overview)
Oakley, A. DermNetNZ (2015). Erythema Multiforme. (https://dermnetnz.org/topics/erythema-multiforme/)
NHS Choices UK (2016). Health A-Z. Erythema Multiforme. (https://www.nhs.uk/conditions/erythema-multiforme/)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app