Dextromethorphan: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 5, 2019 Update terakhir: Okt 23, 2020 Tinjau pada Mar 22, 2019 Waktu baca: 4 menit

Setiap orang pasti pernah mengalami batuk, baik itu batuk berdahak ataupun batuk tidak berdahak. Sebagian orang merasa batuk adalah hal yang sangat mengganggu dan harus dihilangkan secepat-cepatnya, padahal batuk itu sendiri sebenarnya merupakan hembusan napas yang kuat yang merupakan mekanisme protektif yang normal untuk membersihkan cabang pernapasan. Artinya batuk termasuk mekanisme pertahanan tubuh dalam melawan penyakit. 

Namun pada kondisi tertentu, batuk bisa sangat mengganggu dan menimbulkan masalah baru seperti luka pada tenggorokan atau saluran pernapasan karena batuk yang terjadi berulang-ulang. Batuk juga bisa mengganggu aktivitas dan mengganggu waktu istirahat. Oleh karena itu walaupun tidak selalu, tetapi penggunaan obat batuk terkadang diperlukan. Salah satu obat batuk yang paling sering digunakan adalah Dextromethorphan. Untuk lebih jelasnya, yuk disimak artikel yang satu ini. 

Mengenai Dextromethorphan

Golongan:

Obat bebas

Kemasan:

Tablet, sirop, permen pelega tenggorokan

Kandungan:

Obat antitusif atau penekan batuk

Manfaat Dextromethorphan

Dextromethorphan mempengaruhi sinyal di otak yang memicu refleks batuk. Obat ini digunakan untuk menghilangkan batuk sementara tanpa dahak yang disebabkan oleh infeksi tertentu pada saluran udara (misalnya, sinusitis, pilek). Produk ini biasanya tidak digunakan untuk batuk kronis karena kebiasaan merokok atau masalah pernapasan jangka panjang (misalnya, Penyakit Pernapasan Obstruksi Kronis seperti bronkitis atau tumor paru) kecuali dengan petunjuk spesifik dari dokter. 

Dextromethorphan belum terbukti aman atau efektif jika digunakan pada anak-anak dengan usia di bawah 4 tahun. Oleh karena itu, jangan gunakan produk ini untuk mengobati gejala batuk dan pilek pada anak-anak yang lebih muda dari 4 tahun kecuali dengan instruksi dokter. 

Berapa dosis dan bagaimana cara pemberian Dextromethorphan?

Informasi di bawah ini bukan merupakan pengganti petunjuk dokter, selalu konsultasikan dengan dokter untuk setiap obat yang akan Anda konsumsi. Memberi tahu semua kondisi Anda kepada dokter dapat membantu Anda mendapatkan pengobatan yang optimal. Obat ini tersedia dalam sediaan dan dosis sebagai berikut:

  • Tablet: 15 mg.
  • Syrup: 10 mg/5ml (satu sendok takar).

Dosis obat yang tepat adalah sesuai anjuran dokter Anda. Namun dosis yang lazim digunakan adalah sebagai berikut:

  • Dosis Dextromethorphan untuk Dewasa
    • Dosis awal: 10 – 20 mg diminum empat kali sehari, atau 30 mg setiap 6-8 jam sekali.
    • Dosis lanjutan: 60 mg setiap 12 jam sekali, maksimum penggunaannya sehari adalah 120 mg.
  • Dosis Dextromethorphan untuk Anak-anak
    • Dosis awal
      • Umur 4 – 6 tahun: 2,5 – 5 mg 4 jam sekali atau 7,5 mg 6 – 8 jam sekali. Maksimum penggunaan 30 mg per hari.
      • Umur 6 – 12 tahun: 5 – 10 mg setiap 4 jam sekali atau 15 mg setiap 6 – 8 jam sekali. Maksimum 60 mg per hari.
      • Umur > 12 tahun: sama dengan dosis dewasa.
    • Dosis lanjutan: 4 – 6 tahun: 15 mg setiap 12 jam sekali. Maksimum 30 mg per hari. 6 -12 tahun: 30 mg setiap 12 jam sekali. Maksimum 60 mg perhari.

Petunjuk penggunaan Dextromethorphan

Gunakanlah obat ini setelah atau sebelum makan dan dianjurkan untuk banyak minum air putih setelahnya. Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya. Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam. 

Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari. Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis dextromethorphan pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.

Efek Samping Dextromethorphan?

Setiap obat pasti memiliki efek samping. Segera hentikan penggunaan obat atau segera pergi ke dokter jika dalam penggunaan obat ini menimbulkan reaksi alergi seperti gatal-gatal; sulit bernafas; pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan Anda. 

Selain itu penggunaan Dextromethorphan dapat menyebabkan efek samping seperti:

Efek samping yang kurang serius lebih mungkin, seperti sakit perut. Ini bukan daftar lengkap efek samping mengenai Dextromethorphan gejala efek samping yang lainnya mungkin saja dapat terjadi.

Interaksi Obat Dextromethorphan

Obat dextromethorphan dapat berinteraksi dengan obat-obatan lain, seperti:

Perhatian

Walaupun tujuan utama penggunaan Dextromethorphan adalah sebagai obat batuk, sayangnya Dextromethorphan sering digunakan oleh masyarakat untuk memberikan efek yang sama seperti menggunakan narkotika. 

Dextromethorphan telah terbukti menimbulkan ketagihan dan bisa memabukkan. Seperti penyalahgunaan obat narkotika yang lain, Dextromethorphan dapat menyebabkan overdosis dan dapat mengancam jiwa.

Gejala overdosis Dextromethorphan yang dapat meliputi:

  • Gangguan fungsi motorik seperti berjalan, melompat, berlari, dsb
  • Episode disosiatif keadaan mental seperti orang yang tidak waras
  • Halusinasi pendengaran atau pengelihatan
  • Mual atau muntah
  • Peningkatan denyut jantung
  • Tekanan darah tinggi
  • Suhu tubuh meningkat
  • Penumpukan asam dalam cairan tubuh

Untuk itu dihimbau bagi Anda sebagai orang tua atau siapa saja untuk menyadari hal ini dan selalu waspada jika orang terdekat atau anak-anak Anda mengkonsumsi obat batuk apapun dalam jumlah yang banyak. Karena sudah jelas bahwa penyalahgunaan obat ini bisa sangat berbahaya. 


17 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app