Ct Scan, Ini Yang Harus Anda Ketahui

Dipublish tanggal: Sep 13, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 5 menit

Apa itu Ct Scan? Computerized tomography scan (CT scan) atau computerized axial tomography scan (CAT scan) adalah prosedur pemeriksaan medis dengan menggunakan kombinasi teknologi Rontgen atau sinar-X dengan sistem komputer khusus untuk melihat kondisi dalam tubuh dari berbagai sudut dan potongan.  

CT scan biasanya digunakan sebagai alat bantu diagnosis, panduan untuk melakukan tindakan selanjutnya, serta memantau kondisi sebelum dan sesudah terapi. Hasil dari CT scan memiliki kualitas dan ketajaman yang lebih jelas dibandingkan dengan foto Rontgen biasa. Untuk mendapatkan hasil yang lebih jelas, terkadang diperlukan suntikan di pembuluh darah pada pasien. 

Indikasi dan Kontraindikasi CT Scan

Berikut ini contoh penerapan metode CT scan pada sejumlah organ tubuh, di antaranya adalah:

Beberapa organ tubuh yang dapat diperiksa menggunakan CT Scan, diantaranya:

Kepala
CT scan biasanya digunakan di bagian kepala untuk mendeteksi jaringan yang mati akibat stroke, tumor, jaringan yang mengeras akibat tumpukan kalsium, pendarahan, dan trauma pada tulang.

Dada, CT Scan sering digunakan 

untuk mendeteksi adanya infeksi, emboli paru, kanker paru, penyebaran kanker dari organ lain ke daerah dada, atau masalah pada jantung, kerongkongan (esofagus), dan pembuluh darah besar (aorta).

Rongga Perut dan Panggul

Pemindaian dengan CT scan merupakan metode sensitif yang dapat digunakan untuk mendiagnosis penyakit pada organ-organ di rongga perut dan panggul, seperti limpa, hati, pankreas, dan saluran empedu. Dokter sering memanfaatkan prosedur ini untuk menentukan tingkat kanker dan perkembangannya. Juga dapat dilakukan untuk memeriksa penyebab sakit perut akut.

Saluran kemih

untuk mendeteksi adanya infeksi di dalam saluran kemih, batu ginjal, batu kandung kemih, penyakit terkait lainnya.

Tungkai atau lengan

misalnya untuk melihat kondisi lengan, bahu, siku, pergelangan tangan, tangan, paha, tungkai, lutut, pergelangan kaki, atau kaki.

Tulang

CT scan sering digunakan untuk memindai kondisi patah tulang kompleks, terutama di sekitar sendi, karena kemampuannya untuk mengambil gambar dari berbagai sudut. Patah tulang, cedera ligamen, dan dislokasi dapat ditemukan dengan mudah.

Secara umum, CT scan merupakan pemeriksaan yang aman, cepat, dan tanpa rasa sakit. Akan tetapi, tidak semua orang dapat menjalani pemeriksaan CT Scan, sebab paparan sinar X yang diberikan saat proses pemeriksaan dapat menyebabkan gangguan pada system tubuh tertentu. Oleh sebab itu, sebaiknya pasien anak-anak atau ibu hamil tidak melakukan pemeriksaan ini. Pemeriksaan CT Scan sebaiknya didiskusikan terlebih dahulu dengan dokter.

Peringatan CT Scan 

Untuk penderita claustrophobia, yaitu takut terhadap ruang tertutup, bila perlu diberikan obat penenang sebelum pelaksanaan CT scan.

Bagi pasien yang akan melakukan prosedur CT scan dengan kontras, dokter akan menanyakan mengenai riwayat alergi terhadap cairan pewarna khusus (kontras) yang akan diberikan. Reaksi alergi terhadap zat kontras tersebut dapat mengakibatkan kulit kemerahan dan gatal, atau kesulitan bernapas untuk kasus yang lebih berat, namun hal ini jarang terjadi. Pemberian kontras pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal juga dapat memperburuk gangguan tersebut, sehingga mengakibatkan gagal ginjal.

Selama proses CT scan, Anda akan terpapar oleh tingkat radiasi yang lebih tinggi dibandingkan foto Rontgen biasa. Radiasi ini kemungkinan akan sedikit meningkatkan risiko terjadinya kanker. Meski demikian, CT scan memiliki lebih banyak manfaat dibandingkan dengan tingkat risikonya. 

Radiasi yang dikeluarkan dari CT scan berpotensi membahayakan janin. Walaupun kecil, bahaya radiasi CT scan yang kemungkinan dapat menyebabkan kanker, juga perlu perhatian khusus pada anak-anak. Hal ini disebabkan anak-anak lebih sensitif terhadap radiasi bila dibandingkan dengan orang dewasa, Pada pasien anak-anak, CT scan hanya dapat dilakukan jika memang sangat diperlukan.

Langkah-langkah persiapan sebelum CT Scan

Beberapa persiapan berikut ini perlu dilakukan sebelum prosedur CT scan, di antaranya adalah:

  • Pasien tidak diperbolehkan makan atau minum beberapa jam sebelum prosedur dilakukan, terutama bagi yang menggunakan kontras.
  • Pasien yang akan menjalankan pencitraan di bagian perut akan diminta untuk tidak mengonsumsi makanan padat pada malam hari sebelum CT scan dilakukan. Obat pencahar mungkin akan diberikan untuk membersihkan usus.
  • Saat akan menjalani CT scan, Anda akan diminta untuk mengganti baju dengan pakaian khusus yang disediakan pihak rumah sakit. Anda juga akan diminta untuk melepas semua perhiasan sebab logam dapat mengganggu proses pemindaian.

Dokter akan memberikan zat warna khusus (kontras) untuk mendapatkan hasil gambar yang lebih jelas dan membuat perbedaan dengan organ atau area di sekitarnya, yang dapat diberikan melalui:

  • Pasien akan diminta untuk meminum zat tersebut, khususnya jika CT scan dilakukan untuk melihat kerongkongan (esofagus) atau lambung. Zat tersebut mungkin akan terasa tidak enak.
  • Dokter akan menyuntikkan zat tersebut melalui pembuluh darah vena di lengan untuk memperjelas kondisi organ tertentu, misalnya kandung empedu, saluran kemih, hati, atau aliran pembuluh darah. Tubuh pasien mungkin akan terasa hangat dan merasakan sensasi rasa logam di mulut setelah penyuntikan dilakukan.
  • Zat akan dimasukkan melalui dubur pasien untuk memperjelas kondisi usus saat pencitraan. Pasien mungkin akan merasa begah dan tidak nyaman saat prosedur dilakukan.
  • Cairan kontras tersebut kemudian akan dikeluarkan dari tubuh melalui urine.

Prosedur CT Scan

Bagi wanita yang sedang hamil, sebaiknya beritahukan kepada dokter atau radiolog. Oleh karena meskipun radiasi dari CT scan tidak berbahaya bagi bayi, tapi dokter mungkin akan merekomendasikan jenis pemeriksaan yang lain, seperti USG atau MRI untuk meminimalisir paparan radiasi terhadap bayi kamu.

Setelah itu, kamu akan berbaring di atas meja yang akan bergerak masuk ke dalam mesin CT scan yang berbentuk, seperti terowongan. Di dalam mesin tersebut, detektor dan tabung sinar X akan bergerak di sekitar tubuh. Setiap rotasi akan menghasilkan beberapa gambar irisan tipis dari tubuh kamu. Kamu mungkin juga akan mendengar suara mendengung dari mesin. Sementara radiolog dapat melihat dan memantau kamu dari ruang terpisah serta berkomunikasi dengan kamu melalui interkom. Radiolog mungkin akan meminta kamu menahan napas di titik-titik tertentu untuk menghindari gambar buram. Prosedur CT scan biasanya tidak membutuhkan waktu lama dan tidak menyakitkan.

Pada CT scan, zat padat, seperti tulang mudah terlihat. Namun, jaringan lunak seringkali terlihat buram di gambar. Jadi, untuk membantu agar jaringan lunak dapat  terlihat jelas, Anda mungkin akan diberikan pewarna khusus atau yang disebut dengan bahan kontras. Radiolog mungkin akan meminta Anda untuk menelan bahan kontras atau menyuntikkannya, ataupun memasukkan pewarna tersebut melalui rektum. Bahan kontras ini berfungsi untuk memblokir sinar X agar tampak putih pada pemindaian, serta menyoroti pembuluh darah, organ atau struktur lainnya.

Sesudah CT Scan

Setelah proses CT scan selesai, Anda dapat kembali beraktivitas dengan normal. Anda mungkin akan diminta untuk minum banyak air putih untuk membantu ginjal mengeluarkan bahan kontras dari tubuh.

Bagi pasien yang diberikan obat penenang, tidak diperbolehkan untuk mengemudikan kendaraan dan disarankan untuk diantar oleh keluarga ketika akan pulang dari rumah sakit.  

Hasil CT scan tidak langsung tersedia usai pemeriksaan. Komputer akan memroses seluruh gambar dari proses pemindaian, yang kemudian akan dianalisis oleh dokter spesialis radiologi. Laporan hasil tes yang telah dianalisis biasanya akan dikirimkan langsung kepada dokter Anda.

Komplikasi CT Scan

Selama proses CT scan, Anda akan terpapar oleh tingkat radiasi yang lebih tinggi dibandingkan foto Rontgen biasa. Radiasi ini kemungkinan akan sedikit meningkatkan risiko terjadinya kanker. Meski demikian, CT scan memiliki lebih banyak manfaat dibandingkan dengan tingkat risikonya.

Pemberian kontras melalui suntikan dapat menimbulkan gagal ginjal, namun hal ini sangat jarang terjadi. Pasien dengan diabetes, dehidrasi, atau sudah memiliki penyakit ginjal sebelumnya berisiko untuk mengalami gagal ginjal setelah pemberian kontras. Saat ini berkembang jenis kontras yang mengurangi risiko timbulnya gagal ginjal setelah penyuntikkan kontras.

Risiko radiasi dari CT scan memang ada namun tidak besar. Dokter hanya akan menyarankan pemeriksaan CT scan ketika kondisi Anda benar-benar memerlukannya. Hindari CT scan jika Anda mungkin sedang mengandung, dan mintalah saran alternatif pemeriksaan terbaik dari dokter.


8 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Computed Tomography (CT). RadiologyInfo.org. (Accessed via: https://www.radiologyinfo.org/en/submenu.cfm?pg=ctscan)
Body CT (CAT Scan). RadiologyInfo.org. (Accessed via: https://www.radiologyinfo.org/en/info.cfm?pg=bodyct)
CT Scans. MedlinePlus. (Accessed via: https://medlineplus.gov/ctscans.html)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app