Clobetasol: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 21, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Jun 25, 2019 Waktu baca: 3 menit

Clobetasol merupakan obat yang digunakan dalam penyakit gangguan kulit. Obat ini merupakan obat golongan glukortikoid yang biasa diberikan pada terapi psoriasis dan penyakit eksim. Obat clobetasol memiliki efek antiinflamatori dan vasokonstriktif.

Clobetasol merupakan korstikosteroid yang bekerja mengikat reseptor sitoplasma glukokortikoida dan mengaktivitasi gen reseptor glukokortikoid. Clobetasol sangat mudah diserap oleh kulit dengan cepat. 

Obat ini memiliki aktivitas glukokortikoid yang tinggi dan aktivitas mineralokortikoid yang rendah.

Clobetasol bekerja sebagai anti inflamatori dan vasokontriktif pada sumber penyakit. Antipruritik pada obat ini dapat menurunkan gejala gatal pada area kulit yang terganggu.  Kortikosteroid bekerja pada lipocortins hasil induksi protein penghambat phospholipase A2. 

Portein ini mengatur biosintesis mediator inflamasi seperti prostaglandin dan leukotrin dengan menghambat pengeluaran asam arachinoid yang dibentuk oleh phospholipase A2.

Obat clobetasol sebagai glukokortikoid topikal akan diserap ke dalam kulit dengan lebih cepat tanpa meninggalkan bekas selama dosis dan lama pemberiannya sesuai petunjuk dokter.

Mengenai Clobetasol

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Krim, salep, lotion, gel, spray

Kandungan:

Obat glukokortikoid

Clobetasol banyak digunakan dalam gangguan kulit seperti:

Psoriasis

Psoriasis adalah peradangan krons yang terjadi pada kulit yang berlangsung cepat. Psoriasis menimbulkan bercak bersisik yang menumpuk disertai warna kemerahan dan berbintik yang berlokasi di kepala, daerah siku, dan kaki. Bentuknya sangat bervariasi dan terasa gatal. Psoriasis terjadi akibat pembentukan sel kulit luar yang bergitu cepat sehingga terjadi penumpukan sel-sel mati di permukaan kulit. 

Psoriasis merupakan salah satu penyakit autoimun akibat sel limfosit T yang menyerang kulit sehat dan menyebabkan infeksi pada kulit.

Resiko semakin meningkat pada perokok, perubahan hormon, mengonsumsi obat-obatan seperti ibuprofen dan obat anti hipertensi seperti golongan inhibitor ACEI dan Beta bloker.  REsiko tertinggi terjadi pada pegidap penyakit HIV.

Eksim

Penyakit eksim atay dermatitis adaah suatu penyakit peradangan pada kulit akibat inflamasi. Kondisi  ini disebabkan oleh infeksi dari Streptococcus sp dan Staphylococcus aureus. Faktor resiko lainnya antara lain stres, perubahan cuaca, keringat, dan kontak dengan bahan iritan.

Gejala yang ditimbulkan adalah ruam kemerahan pada kulit, gatal, kulit pecah-pecah atau bersisik, dan penebalan kulit luar. Gejala ini terjadi pada kulit sekitar wajah, leher, tangan , kaki, serta lipatan siku dan lutut.

Dosis dan pemberian obat Clobetasol

Obat clobetasol tersedia dalam bentuk krim topikal yang dioleskan ke permukaan kulit pada daerah yang terkena eksim atau psoriasis. Obat diberikan sebanyak 2 kali sehari dan tidak melebih 50 gram per minggu. 

Obat ini tidak boleh diberikan lebih dari 2 minggu pada kasus infeksi dan pembengkakan serta tidak boleh melebihi dari 4 minggu pada penyakit psoriasis

Simpan obat di tempat dengan suhu ruangan yang sejuk dan tidak terkena sinar matahari langsung. Selama penggunaan obat ini disarankan untuk tidak mencampurkan obat atau perawatan kulit lainnya guna mencegah terjadinya interaksi yang dapat menurunkan kinerja obat atau menimbulkan efek samping serius. 

Efek samping obat Clobetasol

Efek samping yang dapat terjadi selama penggunaan obat clobetasol antara lain:

  • Rasa terbakar pada kulit
  • Gatal pada kulit
  • Muncul jerawat
  • Kulit menjadi sangat kering
  • Kulit menjadi kemerahan
  • Tumbuh jerawat
  • Perubahan warna kulit
  • Mati rasa

Interaksi Obat

Obat ini dapat berinteraksi dengan obat-obatan lainnya termasuk:

  • insulin degludec
  • pixantrone

Perhatian

  • Perhatian khusus pengobatan clobetasol pada penderita gangguan kelenjar adrenal. Obat ini dapat beresiko rusaknya sistem adrenal yang memicu timbulnya gejala seperti pusing, hipotensi, dan kelelahan
  • Resiko dapat semakin meningkat apabila pemakaian obat clobetasol dalam jumlah besar serta pemberian obat yang terlalu lama.
  • Obat ini juga memerlukan perhatian khusus pada penderita sindrom cushing. Obat ini dapat meningkatkan resiko peningkatan gula darah (diabetes) dengan gejala sering lapar, sering haus, sering terbangun untuk kencing pada malam hari serta memicu terjadinya hipertensi.
  • Obat ini tidak boleh diberikan pada area yang mengalami luka atau luka bekas operasi.
  • Obat ini tidak boleh diberikan pada orang tua dengan riwayat penyakin jantung, gangguan hati, dan gangguan ginjal.
  • Obat ini tidak boleh diberikan pada ibu hamil dan menyusui
  • Clobetasol tidak dianjurkan untuk diberikan pada anak usia dibawah 12 tahun

15 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app