Waspada 3 Ciri Kepribadian Ganda yang Sering Terlewatkan

Dipublish tanggal: Mar 18, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Waspada 3 Ciri Kepribadian Ganda yang Sering Terlewatkan

Sedang bahagia, tiba-tiba berubah menjadi bad mood dan marah-marah. Pernahkah Anda mengalaminya? Kondisi ini bisa menjadi hal yang wajar bila penyebabnya jelas, misalnya karena faktor PMS, baru saja mendapatkan kabar buruk, dan sebagainya. Terlepas dari itu, perubahan suasana hati yang drastis ternyata juga dapat menjadi ciri-ciri kepribadian ganda.

Sayangnya, penderita kepribadian ganda sering kali tidak menyadari dan melewatkannya begitu saja. Memangnya, apa saja ciri kepribadian ganda yang perlu diwaspadai? Mari simak ulasannya berikut ini.

Penyebab kepribadian ganda

Kepribadian ganda disebut juga dengan gangguan identitas disosiatif (Dissociative Identity Disorder / DID). Gangguan kepribadian ganda adalah kondisi saat seseorang tidak sadar memiliki 2 atau lebih kepribadian yang berbeda.

Seseorang mungkin saja memiliki kepribadian yang ramah dan santun. Namun akibat kepribadian ganda, tubuhnya dikuasai oleh kepribadian alter yang mempunyai sifat berkebalikan. Maka tak heran jika penderita tiba-tiba jadi emosional dan gampang marah akibat hal ini.

Sebetulnya, tidak diketahui secara pasti penyebab kepribadian ganda. Kondisi ini diduga dapat terjadi akibat trauma yang dialami penderita.

Menurut American Psychiatric Association, sebagian besar pasien kepribadian ganda mengalami pelecehan, baik secara fisik, emosional, atau seksual sejak kecil. Pernah mengalami kecelakaan, bencana alam, atau kehilangan orang yang disayang juga bisa memicu gangguan kejiwaan yang satu ini.

Selain itu faktor genetik juga dapat memicu timbulnya kepribadian ganda dalam diri Anda. Jadi, bila terdapat anggota keluarga yang mengidap gangguan kejiwaan ini, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Baca juga: Kenali Gangguan Bipolar dan Pemeriksaan yang dapat Dilakukan

Ciri kepribadian ganda yang sering terlewatkan

Kebanyakan penderita tidak menyadari bahwa dirinya mengidap gangguan kepribadian ganda. Mereka merasa baik-baik saja, seolah-olah tidak ada yang mengkhawatirkan. Padahal kenyataannya, orang lain bisa melihat ciri kepribadian ganda dengan jelas karena membuatnya tidak nyaman.

Berikut ini ciri kepribadian ganda yang utama tapi sering terlewatkan, yaitu:

Banyak kepribadian dalam satu tubuh

Ciri kepribadian ganda yang paling utama adalah merasa ada banyak kepribadian dalam tubuh. Anda mungkin merasa ada 2 orang atau lebih yang berbicara secara bersamaan di kepala. Bahkan, Anda merasa seperti dimiliki oleh salah satu kepribadian yang paling dominan.

Anda bisa mengalami gonta-ganti kepribadian pada waktu tertentu. Misalnya, Anda merasa seperti anak kecil, lalu berubah menjadi seseorang bertubuh besar dan berotot. Hal ini tentu saja mengganggu aktivitas dan interaksi Anda dengan orang lain.

Amnesia disosiatif

Orang dengan gangguan kepribadian ganda umumnya mengalami masalah daya ingatan. Tidak hanya sekadar kelupaan biasa, penderita mengalami hilang ingatan pada peristiwa penting dalam hidup.

Penderitanya mungkin saja tidak ingat dengan riwayat hidupnya sendiri, orang lain, tempat, atau peristiwa tertentu. Baik yang terjadi di masa lalu hingga peristiwa yang baru saja dialami. Setelah diperiksakan ke dokter, ternyata tidak ditemukan penyebab medis apapun.

Baca juga: Gejala Amnesia - Penyebab, Gejala dan, Pengobatan

Fugue disosiatif

Fugue disosiatif adalah episode amnesia yang membuat penderitanya tidak ingat informasi tertentu. Misalnya, Anda merasa telah melakukan perjalanan jauh, tapi tidak ingat dengan pengalaman tersebut.

Selain 3 ciri kepribadian ganda tadi, masalah kejiwaan ini juga dapat diamati secara fisik, di antaranya:

Mungkinkah kepribadian ganda diobati?

Sama seperti gangguan kejiwaan lainnya, penderita kepribadian ganda sangat mungkin untuk kembali beraktivitas normal seperti orang lain. Yang terpenting, begitu Anda atau orang terdekat mengalami ciri kepribadian ganda, sebaiknya segera kunjungi dokter atau psikiater.

Semakin cepat ciri kepribadian ganda terdeteksi, maka semakin besar pula terapi dapat dilakukan. Perlu dicatat bahwa perawatan gangguan kepribadian ganda hanya berfungsi untuk mengurangi gejalanya, bukan untuk menyembuhkannya secara total.

Kunci terpenting untuk mengatasi gejala atau ciri kepribadian ganda adalah dengan psikoterapi. Psikoterapi sering disebut juga dengan terapi bicara. Jenis terapi ini dapat membantu pasien untuk menemukan penyebab dan cara mengatasi kepribadian ganda.

Pemberian obat-obatan tertentu juga dapat membantu meringankan gejala. Meski memang, tidak ada obat khusus yang dapat mengobati gangguan kepribadian ganda. Obat yang diberikan akan disesuaikan dengan gejala yang dialami pasien.

Beberapa jenis obat yang mungkin diberikan untuk mengatasi gangguan kepribadian ganda adalah:

Sekali lagi, obat-obatan tersebut tidak dapat menyembuhkan gangguan kepribadian ganda secara tuntas. Jenis obat ini hanya untuk mengurangi gejala atau ciri kepribadian gandanya saja supaya pasien lebih nyaman. Dengan begitu, pasien bisa bekerja atau beraktivitas sehari-hari dengan normal seperti orang lain.


10 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
WebMD (2016). Dissociative Identity Disorder (Multiple Personality Disorder). (https://www.webmd.com/mental-health/dissociative-identity-disorder-multiple-personality-disorder)
Spiegel, D. MSD Manual (2017). Dissociative Identity Disorder (Multiple Personality Disorder). (https://www.msdmanuals.com/professional/psychiatric-disorders/dissociative-disorders/dissociative-identity-disorder)
Mayo Clinic (2017). Diseases and Conditions. Dissociative Disorders. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dissociative-disorders/symptoms-causes/syc-20355215)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app