Ciri-Ciri Keputihan Tidak Normal dan Perlu Diwaspadai

Dipublish tanggal: Jun 13, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Waktu baca: 3 menit
Ciri-Ciri Keputihan Tidak Normal dan Perlu Diwaspadai

Keputihan menjadi masalah bagi kaum wanita. Keputihan yang cukup banyak dengan disertai bau sering menyebabkan rasa tidak nyaman. Nyatanya, keputihan merupakan pertanda sehat atau tidaknya orang intim yang dimiliki. Lalu, bagaimana keputihan yang normal dan bagaimana juga ciri-cirinya?

Ciri-ciri dari Keputihan yang Normal

Keputihan atau vaginal discharge merupakan keluarnya cairan tubuh dari organ intim wanita. Keputihan ini terjadi secara alami pada semua wanita, sesuai dengan siklus menstruasi atau haidnya. 

Biasanya cairan dikeluarkan adalah berupa cairan yang bersifat kental dan lengket, namun lebih cair dan bening ketika terjadi ovulasi.

Keputihan dengan kondisi yang normal umumnya memiliki warna putih dengan jumlah yang sedikit dan tekstur yang bersifat lengket. Keputihan ini memiliki fungsi untuk membersihkan bakteri dan kuman di dalamnya. 

Cairan yang dibuat oleh kelenjar di dalam organ intim dan serviks akan membawa sel-sel mati dan bakteri keluar dari organ intim wanita.

Hal tersebutlah yang menjadikan organ intim wanita menjadi bersih dan dapat membantu dalam mencegah infeksi. Maka dari itu, Anda tak perlu khawatir bila terjadi keputihan pada organ intim yang dimiliki.

Ciri-ciri Keputihan yang tak normal dan Hhrus diwaspadai

Sebagian besar dari keputihan tersebut dianggap oleh banyak orang wajar dan aman bila terjadi pada saat stres, kehamilan, atau aktivitas seksual. 

Namun, ada baiknya bila Anda memeriksakan ke dokter jika mengalami keputihan yang disertai gejala-gejala seperti organ intim terasa sakit, warnanya tidak putih, dan berbau tak sedap.

Ciri dan gejala keputihan yang tidak normal

Ciri dan gejala dari keputihan yang dialami oleh wanita dengan keadaan yang tidak normal antara lain keputihan yang memiliki warna coklat dan berdarah, biasanya disertai sakit pada bagian panggul dan jadwal menstruasi Anda tidak teratur. 

Selain itu cairan keputihan yang keluar memiliki warna keruh seperti abu-abu atau kekuningan.

Hal tersebut dapat menjadi pertanda adanya penyakit menular seksual seperti gonore. Kondisi dari keputihan ini terkadang juga disertai rasa sakit pada bagian panggul dan saat Anda kencing. 

Bila cairan keputihan keluar dengan jumlah yang banyak dan dibarengi organ intim yang bengkak, nyeri di sekitar vulva, dan gatall, hal itu bisa disebabkan oleh infeksi jamur.

Sedangkan bila keputihan Anda memiliki warna putih, abu-abu, atau kuning dengan aroma yang amis atau asam, hal itu dapat disebabkan oleh bacterial vaginosis. Terkadang kondisi seperti ini juga disertai dengan rasa gatal dan merah pada area organ intim wanita.

Cara mengatasi Keputihan tidak normal

Bila Anda mengalami keputihan yang tidak normal, maka ada baiknya Anda bertanya dan konsultasi ke dokter terlebih dahulu. Dokter akan mendeteksi riwayat dari kesehatan organ intim wanita Anda. Keputihan pada dasarnya dapat diobati, namun tergantung pada akar dari permasalahannya.

Sebagai contoh, infeksi jamur biasanya dapat diobati dengan obat anti jamur yang dioleskan ke dalam organ intim dalam bentuk krim atau gel. Sedangkan keputihan yang diakibatkan oleh bakteri vaginosis dapat diobati diobati dengan pil atau krim antibiotik

Contohnya adalah seperti bakteri trikomoniasis yang biasanya dapat diobati dengan obat metronidazol.

Anda sendiri juga dapat melakukan pengobatan dan pencegahan di rumah untuk mengatasi keputihan yang tidak normal dengan cara menggunakan cairan anti septik khusus kewanitaan yang mengandung povidone iodine pada saat menstruasi untuk membersihkan bagian luar dari organ intim, guna mencegah keputihan yang tak normal setelahnya.

Anda juga dapat menggunakan kondom pada saat berhubungan seks seminggu setelah mulainya pengobatan, atau tunggu seminggu sebelum melakukan hubungan seks. Hal tersebut dapat mencegah adanya penularan penyakit seksual. Kemudian, Anda dapat membersihkan organ intim.

Jangan sampai lupa untuk memastikan bagian organ intim dan selangkangan yang dimiliki agar tetap kering, terhindar dari kelembapan. 

Selain itu, Anda harus selalu basuh dari bagian depan ke belakang untuk mencegah bakteri masuk ke dalam organ intim dan menggunakan celana dalam yang terbuat dari 100 persen katun dan hindari pakai celana yang terlalu ketat.


8 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app