Banyak Makan Timun Membuat Vagina Keputihan, Fakta Atau Mitos?

Dipublish tanggal: Mei 21, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Waktu baca: 2 menit
Banyak Makan Timun Membuat Vagina Keputihan, Fakta Atau Mitos?

Bagi wanita, keputihan menjadi hal yang biasa terjadi, hal ini sudah menjadi hal yang alami sebagai pelindung vagina dan membersihkan vagina dari adanya infeksi maupun iritasi yang dapat menyerangnya. 

Tidak hanya wanita single saja yang dapat mengalami keputihan, akan tetapi ibu hamil sekalipun juga bisa menimbulkan keputihan pada masa kehamilan. Apabila jumlah cairan keputihan tidak terlalu berlebihan, hal ini masih dikatakan wajar dan normal.

Keputihan terjadi apabila vagina mengeluarkan lendir yang mana lendir tersebut diproduksi dalam serviks dan vagina kemudian dikeluarkan bersama sel-sel mati dan bakteri. Dengan demikian, maka akan menjadikan vagina tetap bersih. 

Vagina menjadi anggota tubuh yang dapat membersihkan dirinya sendiri, sehingga tanpa Anda membersihkannya, vagina Anda sudah bersih. Namun Anda harus tetap melakukan perawatan untuk menjaga kebersihannya.

Mentimun menyebabkan keputihan?

Mentimun menjadi buah yang memiliki kandungan vitamin A, B, C dan kandungan mineral. Sedangkan kebanyakan wanita menganggap bahwa buah mentimun dapat menimbulkan efek keputihan. Padahal medis mengatakan bahwa keputihan yang terjadi pada tubuh yaitu keluarnya cairan dari vagina

Ketika wanita mengalami perubahan sesuai pada siklus menstruasi, maka keputihan sering kali terjadi pada wanita. Sedangkan pada biasanya cairan yang dikeluarkan cenderung lebih lengket dan kental.

Ketika terjadinya ovulasi, cairan dari keputihan cenderung lebih bening dan cair. Sedangkan keputihan yang dialami oleh wanita dikarenakan beberapa sebab. 

Keputihan yang terjadi bukan dikarenakan mengkonsumsi buah mentimun, sehingga pendapat perihal buah mentimun yang dapat menimbulkan keputihan adalah mitos.

Keputihan yang terjadi pada wanita memiliki 2 jenis, di antaranya yaitu:

1. Keputihan normal

Keputihan yang terjadi pada wanita akan dikatakan normal apabila keputihan yang dikeluarkan tidak memiliki bau yang menyengat, tidak memiliki warna kehijauan, kekuningan, maupun abu-abu. Karena untuk keputihan yang normal memiliki warna cenderung lebih bening dan tidak berlendir. 

Keputihan yang terjadi pada biasanya karena faktor stress, menstruasi, aktivitas seksual dan kondisi hamil. Untuk membedakan antara keputihan yang normal dan tidak dapat Anda lihat dari tekstur dan warnanya.

2. Keputihan yang tidak normal

Kondisi wanita yang memiliki keputihan tidak normal akan mengeluarkan warna yang tidak bening, cairan yang dikeluarkan cenderung berwarna hijau, abu-abu maupun kuning. Selain perubahan warna yang terjadi, cairan vagina juga memiliki bau yang tidak sedap, yaitu seperti aroma busuk.

Sedangkan untuk keputihan yang tidak normal biasanya disebabkan karena adanya serangan infeksi vagina. Apabila Anda mengalami keputihan yang tidak normal, maka sebaiknya konsultasikan kepada dokter untuk mengetahui kondisi vagina Anda yang sesungguhnya.

Seperti sudah dijelaskan di atas, bahwa buah mentimun tidak ada hubungannya dengan keputihan yang terjadi pada wanita. Sehingga jangan takut ketika Anda ingin mengkonsumsi buah mentimun.

Sedangkan keputihan bukanlah penyakit, akan tetapi keputihan menjadi gejala awal dari suatu penyakit. Apabila keputihan Anda tidak normal, maka hal ini disebabkan karena adanya infeksi yang disebabkan karena kurangnya perawatan.

Ada banyak langkah yang dapat untuk Anda lakukan dalam menjaga kebersihan dan kesehatan vagina agar terhindarkan dari yang namanya infeksi maupun penyakit. 

Selain mengganti celana dalam secara rutin, Anda pun juga bisa menggunakan produk pembersih daerah kewanitaan yang mengandung povidone-iodine. Produk kewanitaan ini sangatlah tepat Anda gunakan ketika sedang menstruasi. Karena terlalu sering menggunakan produk perawatan untuk daerah kewanitaan juga tidak terlalu baik.


19 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Clinical Review: Vaginal discharge. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2099568/)
Vaginal Discharge: Symptoms, Signs, Causes & Treatment. MedicineNet. (https://www.medicinenet.com/vaginal_discharge/symptoms.htm)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app