Penyebab dan Cara Mengatasi Keputihan Bau Amis (Fishy Odor)

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 4 menit

Munculnya keputihan bau amis (fishy odor) acapkali menandakan adanya masalah pada organ kewanitaan. Nah pada ulasan kali ini, kita akan mencari tahu bersama apa penyebab sekaligus bagaimana cara mengatasi keputihan bau amis itu.

Penyebab Keputihan Bau Amis

Berikut ini adalah beberapa penyebab mengapa organ kewanitaan sampai mengeluarkan keputihan bau amis:

1. Vaginosis bakterialis

Vaginosis bakterialis (BV) merupakan penyebab keputihan bau amis yang paling umum. Sayangnya dokter belum tahu pasti apa penyebab BV, namun yang pasti penderitanya juga mengalami gejala lain seperti:

  • Keluarnya cairan dari jalan lahir berwarna abu-abu atau putih.
  • Organ kewanitaan terasa perih ketika buang air kecil atau saat berkoitus.

Walau bukan merupakan penyakit serius, tapi BV bisa menular melalui 'aktifitas' suami istri. Pengobatan menggunakan antibiotik sebaiknya dilakukan hingga tuntas agar BV tidak kambuh lagi.

2. Trikomoniasis

Trikomoniasis merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan parasit. Kebanyakan penderitanya tidak mengalami gejala apapun, namun bila ada – inilah beberapa ciri-ciri Trikomoniasis:

  • Keputihan bau amis.
  • Keluarnya cairan berbusa warna abu-abu, hijau, atau kuning dari kemaluan.
  • Vagina terasa perih selama berhubungan intim atau buang air kecil.

Sama seperti BV, Trikomoniasis juga efektif diatasi dengan antibiotik.

3. Infeksi Jamur

Kebanyakan perempuan pasti pernah mengalami infeksi jamur. Ciri-cirinya antara lain:

  • Keluarnya cairan pekat warna putih atau kuning disertai bau tak sedap
  • Vagina terasa sakit, perih, dan gatal

Sebenarnya infeksi ragi tidak menyebabkan bau amis. Menurut beberapa dokter, bila baunya amis maka besar kemungkinan BV tadilah penyebabnya. Namun kalau cairan yang keluar tampak mirip seperti keju cottage, maka infeksi jamurlah penyebabnya. Nah, karena penyebabnya adalah jamur, maka obat antijamur mampu mengatasi gangguan ini.

4. Keringat

Masuk akal memang - bila keringat menimbulkan bau badan, hal serupa juga bisa terjadi pada organ keintiman. Sama seperti ketiak, kelenjar keringat apokrin juga bisa ditemukan di daerah vagina. Ketika kelenjar tersebut menghasilkan terlalu banyak minyak, itu akan dimetabolisme oleh bakteri di kulit. Akibatnya, muncullah bau tak sedap.

Solusi untuk mencegah hal ini tentunya adalah dengan: mengenakan pakaian longgar yang terbuat dari bahan breathable. Hindari memakai celana atau pakaian dalam ketat agar keringat tidak terperangkap di area selangkangan. Diet juga dapat jadi jalan keluarnya, mengingat kondisi ini lebih umum dialami perempuan overweight.

5. Radang panggul (PID)

Penyebab keputihan bau amis selanjutnya adalah PID yang disebabkan oleh bakteri. Penyakit yang bisa menular melalui hubungan intim ini seringkali merupakan fase akhir dari penyakit menular seksual klamidia atau gonore. Kebanyakan wanita tidak sadar mengalaminya hingga mereka mulai merasakan sakit kronis atau sulit hamil. PID umumnya menimbulkan gejala seperti:

6. Makanan

Apa yang masuk ke dalam mulut ternyata juga memengaruhi bau cairan yang dikeluarkan vagina. Jenis makanan beraroma kuat seperti bawang putih, lada, cabai, ikan, blue cheese, bawang merah, kubis, hingga brokoli mampu menimbulkan aroma kurang sedap.

7. Minimnya higienitas

Kurang menjaga kebersihan, khususnya di organ intim, berpotensi memicu timbunan bakteri penyebab bau tak sedap. Untuk menghindari hal ini, terapkan beberapa tips berikut:

  • Bersihkan vagina dari arah depan ke belakang.
  • Segera buang air kecil setelah berhubungan intim.
  • Gunakan sabun lembut bebas pewangi untuk membersihkan bibir vagina saja (jangan biarkan sabun masuk ke dalam agar tak merusak pH).
  • Ganti celana dalam setiap hari, atau ketika berkeringat/ kotor.
  • Cuci celana dalam dengan deterjen tanpa pewangi.
  • Segera mandi setelah berkeringat atau berolahraga.
  • Hindari douching karena ini mampu merusak keseimbangan bakteri baik di vagina.
  • Mengganti pembalut atau tampon secara teratur ketika haid.

8. Lupa mengganti tampon

Tampon yang dibiarkan berada dalam vagina terlalu lama juga dapat memicu akumulasi bakteri. Bahayanya lagi, kelalaian ini bisa menyebabkan sindrom syok toksik yang mengancam nyawa penderitanya. Karenanya, selalu:

  • Cuci tangan sebelum dan setelah mengganti tampon.
  • Pilih tampon yang rendah kadar absorpsinya ketika haid.
  • Ganti itu secara berkala.
  • Gunakan tampon yang baru sebelum tidur, dan segera ganti keesokan paginya.

Alternatif lain adalah dengan mengganti tampon dengan pembalut.

Cara Mengatasi Keputihan Bau Amis

Selain berbagai solusi yang sudah disampaikan tadi, masih ada beberapa cara lain mengatasi keputihan bau amis. Apa sajakah itu?

1. Probiotik

Probiotik bisa memperbaiki kesehatan organ keintiman dan menyingkirkan bau amis. Alasannya karena probiotik mampu meningkatkan jumlah bakteri baik dalam tubuh dan mencegah infeksi BV, jamur, serta lainnya.

2. Tea tree oil

Tea tree oil mengandung antibakteri yang bisa membunuh bakteri serta kuman penyebab bau amis. Cara memakainya adalah:

  • Encerkan beberapa tetes tea tree oil bersama 1 sdm minyak kelapa murni.
  • Tambahkan keduanya ke dalam air hangat, gunakan itu untuk membilas vagina.
  • Terus lakukan hingga aroma amisnya hilang.

3. Minyak kelapa

Sama seperti tea tree oil, minyak kelapa juga mengandung agen antibakterial dan asam lemak yang dapat mengurangi radang serta membunuh penyebab infeksi. Hasil riset dalam Journal of Medicinal Food bahkan mendapati minyak ini efektif melawan berbagai jenis bakteri. Cara memakainya adalah:

  • Hangatkan lebih dulu minyak kelapa murninya, lalu tambahkan 3 tetes minyak tea tree.
  • Rendam tampon ke dalamnya, lalu masukkan dalam vagina.
  • Diamkan selama 2 jam lalu keluarkan tampon.
  • Lakukan hingga keputihan bau amis hilang.

4. Cuka apel

Cuka apel mengandung antiseptik alami yang dapat membunuh kuman penyebab bau tak sedap. Untuk menggunakannya, ikuti panduan berikut:

  • Tuang 2 cangkir cuka apel (raw & unfiltered) dan beberapa tetes tea tree oil yang diencerkan dengan minyak kelapa ke dalam bak berisi air hangat.
  • Rendam organ keintiman selama 20 menit, lakukan setiap hari hingga sembuh.

Alternatif lainnya adalah:

  • Campurkan cuka apel mentah yang belum disaring dengan air hangat (50/50).
  • Rendam tampon dalam larutan tersebut sebelum dimasukkan dalam vagina.
  • Diamkan selama 30 menit, ulangi 1-2 kali dalam sehari.

Baca juga: Manfaat cuka apel dan cara menggunakannya.

5. Yogurt

Selain dikonsumsi, yogurt mentah juga dapat dioleskan ke vagina guna mengatasi keputihan bau amis. Caranya:

  • Rendam tampon dalam yogurt tawar yang mengandung probiotik.
  • Diamkan tampon dalam vagina selama 2 jam.
  • Lakukan 2 kali sehari hingga baunya hilang.

Nah kalau berbagai cara di atas tidak berhasil juga, maka saatnya memeriksakan diri ke dokter untuk pengobatan lebih lanjut.


7 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Prevent Abnormal Vaginal Discharge and Infections. Verywell Health. (https://www.verywellhealth.com/prevent-vaginal-discharge-infection-3522662)
Leukorrhea Discharge in Pregnancy. Verywell Family. (https://www.verywellfamily.com/pregnancy-discharge-3861797)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app