6 Gejala HIV Awal dan Utama yang Perlu Diwaspadai

Dipublish tanggal: Jul 3, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Okt 8, 2019 Waktu baca: 3 menit
6 Gejala HIV Awal dan Utama yang Perlu Diwaspadai

HIV merupakan penyakit mematikan yang hingga saat ini belum ditemukan obatnya. Meski begitu, penyakit ini bisa diatasi dengan lebih optimal apabila baru menginjak tahap awal. Semakin cepat gejala HIV terdeteksi sejak awal, maka hal ini dapat membantu mencegah HIV berkembang menjadi lebih parah alias AIDS.

Gejala HIV awal yang patut diwaspadai

Gejala HIV awal cenderung mirip seperti flu biasa, sehingga penyakit ini sering diabaikan. Namun, ada beberapa gejala HIV lainnya yang cukup khas dan perlu Anda waspadai, antara lain:

1. Demam

Demam hingga lebih dari 39 derajat Celsius menjadi satu gejala HIV awal yang perlu Anda waspadai. Dalam fase ini, virus mulai bergerak di dalam darah dan membelah diri dalam jumlah yang besar. Kondisi ini lantas memancing tubuh untuk mengeluarkan respon peradangan (inflamasi).

2. Kelelahan

Tak hanya demam, reaksi inflamasi pada tubuh juga berdampak pada timbulnya rasa lelah dan lesu. Rasa lelah ini kadang disertai dengan rasa sesak dan sulit bernapas saat sedang berjalan, tidak bertenaga, hingga sakit kepala.

3. Nyeri otot

Gejala seperti demam, kelelahan, dan sakit kepala yang disertai nyeri sendi merupakan tiga gejala awal ketika tubuh terjangkit virus HIV. Karena gejalanya sama dengan beberapa penyakit lain seperti flu atau bahkan hepatitis, maka gejala HIV ini sering kali dianggap remeh dan hanya diobati ala kadarnya.

4. Mual, muntah, dan diare

Seorang pakar penyakit menular dan imunologi asal New York, Carlos Malvestutto, menyatakan bahwa sekitar 30-60% orang yang mengidap HIV akan mengalami gejala awal berupa mual, muntah hingga diare. Gejala ini bisa muncul pada saat awal terjangkitnya virus atau pada tahap lanjutan yang merupakan reaksi dari infeksi oportunistik. 

5. Pembengkakan kelenjar getah bening

Kelenjar getah bening merupakan bagian tubuh yang berfungsi untuk melindungi darah dari bakteri dan virus. Namun, kelenjar ini bisa meradang dan membesar ketika tubuh terinfeksi. Hal ini dapat menyebabkan timbulnya benjolan yang semakin terasa pada bagian leher serta ketiak.

6. Perubahan pada kuku

Gejala HIV awal juga bisa dilihat dari perubahan pada bentuk kuku. Perubahan tersebut bisa berupa kuku yang membelah, kuku menebal di beberapa bagian, kuku melengkung, hingga perubahan warna pada kuku. Perubahan-perubahan ini terjadi akibat infeksi jamur Candida yang masuk ke dalam kuku. 

Baca Juga: Seperti Inilah Gejala Awal HIV 3 Bulan Pertama

Fase infeksi HIV

Munculnya gejala HIV awal hingga tahap lanjut menggambarkan fase-fase HIV yang dialami penderita. Semakin parah gejala HIV, maka artinya fase infeksi HIV semakin berkembang dalam tubuh.

Berikut ini berbagai fase HIV dalam tubuh, yakni:

Fase awal

Pada fase awal tubuh terjangkit virus HIV, sebagian orang akan mengalami gejala HIV  yang mirip sekali dengan gejala flu, infeksi saluran pernapasan, atau infeksi saluran pencernaan lainnya. Gejala HIV yang terjadi pada tahap primer ini tanpa sadar sering diabaikan, sehingga infeksi terus berkembang dalam tubuh.

Fase kedua

Fase kedua HIV disebut tahap laten klinis. Selama fase ini, virus akan menjadi kurang aktif meski masih bersarang di dalam tubuh Anda. 

Hal ini justru patut diwaspadai karena selama fase laten klinis, tubuh tidak akan mengalami gejala apa pun. Dengan kata lain, penderitanya masih bisa beraktivitas seperti biasa tanpa mengetahui bahwa di dalam tubuhnya terdapat virus HIV yang sangat berbahaya. 

Lama fase laten klinis juga bisa berlangsung selama bertahun-tahun, bahkan hingga 10 tahun. Oleh karena itu, pemeriksaan HIV perlu dilakukan secara rutin untuk mendeteksi dini infeksi HIV dan menjaga tubuh dari bahaya penyakit ini.    

Fase terakhir

Apabila gejala HIV awal terus dibiarkan tanpa penanganan, maka virus HIV dalam tubuh akan terus berkembang hingga mencapai fase terakhir, yakni munculnya penyakit AIDS. 

Jika sudah sampai pada fase ini, maka sistem kekebalan tubuh akan mengalami kerusakan parah dan sangat rentan terhadap infeksi oportunistik. Infeksi oportunistik adalah infeksi yang terjadi karena sistem kekebalan tubuh tidak mampu menghalau suatu penyakit.

Berbagai gejala HIV di atas seperti mual, muntah, kelelahan, dan demam bahkan hingga pembengkakan kelenjar getah bening umumnya baru bisa terlihat ketika HIV sudah berkembang menjadi AIDS. Lakukan pemeriksaan HIV untuk mendeteksi dini infeksi dan mencegahnya semakin parah.

Baca Juga: Memahami Masa Inkubasi HIV AIDS and Window Period


28 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app