Buphenin: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 18, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Jun 3, 2019 Waktu baca: 3 menit

Apakah Anda seorang perokok? Jika iya, hati-hati terkena penyakit Buerger. Penyakit Buerger juga disebut thromboangiitis obliterans, adalah peradangan pembuluh darah yang berukuran kecil dan sedang. 

Meskipun dapat mempengaruhi pembuluh darah arteri manapun, biasanya penyumbatan paling sering terjadi pada kaki dan tangan, yang menyebabkan rasa sakit dan kerusakan jaringan.

Penyakit ini ditemukan di seluruh dunia dan dapat mempengaruhi semua orang dari berbagai ras dan kelompok usia. Namun, hal ini terutama mempengaruhi laki-laki di Asia dan di Timur Tengah antara usia 40 dan 45 tahun yang sangat sering menggunakan produk tembakau, termasuk tembakau kunyah.

Berbicara tentang pengobatannya, penyakit pembuluh darah seperti penyakit Buerger dapat diobati dengan menggunakan obat Buphenin, dengan catatan penyempitan pembuluh darah belum menyebabkan kerusakan jaringan yang terlalu parah. 

Buphenin (atau nylidrin) adalah agonis adrenoreseptor β2 yang bertindak sebagai vasodilator. Untuk lebih jelas mengenai kegunaan buphenin, bagaimana cara kerjanya dan apa saja efek sampingnya, mari disimak artikel berikut.

Mengenai Buphenin

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Tablet

Kandungan:

Obat golongan agonis adrenoreseptor β2

Mengenal obat Buphenin

Buphenin adalah simpatomimetik yang menghasilkan vasodilatasi perifer melalui stimulasi beta-adrenoceptors, artinya obat ini bekerja dengan melebarkan pembuluh darah yang menyempit akibat peradangan saat penyakit Buerger terjadi. 

Obat ini juga bertindak langsung pada pembuluh-pembuluh darah kecil pada otot rangka. Selain digunakan sebagai vasodilator seperti yang disebutkan di atas, obat ini juga menekan kontraktilitas uterus sehingga mencegah persalinan prematur.

Buphenine digunakan untuk mengontrol, mencegah dan mengobati Thromboangiitis obliterans, Arteriosklerosis obliterans, kram kaki yang timbul pada malam hari, penyakit pembuluh darah akibat diabetes melitus, radang dingin dan penyakit Raynaud.

Mekanisme kerja obat Buphenine

Pembuluh darah

Otot polos pada pembuluh darah memiliki β2-adrenoceptors yang memiliki afinitas pengikatan yang tinggi untuk sirkulasi epinefrin dan afinitas yang lebih rendah untuk norepinefrin yang dilepaskan oleh saraf adrenergik simpatis. 

Mungkin terdengar sangat membingungkan, tetapi intinya Ketika obat Buphenine berikatan dengan reseptor beta-adrenergik, obat ini mencegah pengikatan epinefrin yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Sehingga penggunaan obat ini dapat membuat pembuluh darah lebih rileks dan lebar.

Jantung

Penggunaan β2-agonis seperti obat Buphenin menghambat myosin rantai ringan kinase pada jantung yang membuat jantung berdetak lebih cepat. Karena myosisn rantai ringan terhambat, maka kekuatan kontraktil jantung berkurang.

Jaringan lain

Aktivasi β2-adrenoceptors di paru-paru menyebabkan bronchodilation artinya saluran napas di paru-paru mengalami pelebaran.

Aktivasi β2-adrenoceptor menyebabkan glikogenolisis hati dan sekresi pankreas glukagon, sehingga meningkatkan konsentrasi gula darah.

Stimulasi β1-adrenoseptor di ginjal meningkatkan pelepasan renin, merangsang produksi angiotensin II dan pelepasan aldosteron berikutnya oleh korteks adrenal.

Berapa dosis Bupherin

Untuk mengatasi penyakit penyempitan pembuluh darah akibat peradangan pada dewasa, dosisnya adalah : 3-12 mg 3-4 kali / hari, hingga 90 mg / hari  dapat dikonsumsi setelah makan. 

Sedangkan penggunaan untuk anak dan ibu yang sedang hamil atau menyusui harus sesuai dengan petunjuk dokter.

Efek samping apa yang dapat ditimbulkan dari penggunaan Bupherin

Selain efek terapinya, semua obat-obatan tentunya memiliki efek samping. Jika Anda mengalaminya, Anda harus segera mencari pertolongan medis. Dibawah ini bukan daftar lengkap efek samping dari penggunaan obat-obatan.

Untuk lebih jelasnya Anda dapat melihatnya dibagian kemasan. Efek samping yang mungkin terjadi adalah :

  • Denyut jantung yang melambat (Bradycardia)
  • Flushing (rasa hangat di wajah, telinga, leher dan tubuh)
  • Ketakutan akan cahaya
  • Dilatasi pupil (pupil yang melebar)
  • Palpitasi (perasaan berdebar-debar)
  • Mulut kering
  • Arrhythmia (denyut jantung tidak teratur)
  • Sembelit
  • Kulit kering
  • Peningkatan denyut jantung
  • Kesulitan buang air kecil
  • Rasa haus yang berlebihan
  • Berkurangnya sekresi bronkus
  • Kehilangan akomodasi mata

Interaksi Obat

Walau beberapa obat tidak boleh dikonsumsi bersamaan sama sekali, pada kasus lain beberapa obat juga bisa digunakan bersamaan meskipun interaksi mungkin saja terjadi. 

Selalu beritahukan dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat lain baik yang dijual bebas maupun dari resep dokter.

Perhatian

Selain menyebabkan efek samping, obat ini juga tidak boleh digunakan jika Anda mengalami beberapa kondisi kesehatan seperti : MI, hipertiroidisme, takikardia paroksismal, angina berat.

Obat ini termasuk dalam obat kehamilan Kategori C: Studi pada hewan telah mengungkapkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embryocidal atau lainnya) tetapi tidak ada penelitian terkontrol pada manusia yang membuktikan adanya efek buruk pada janin. Obat ini harus diberikan hanya jika manfaat potensial lebih besar dibandingkan dengan potensi risiko pada janin.

 



2 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
[Acute and long-term tocolysis by means of buphenin (Dilatol) in insulin dependent pregnant diabetics]. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/1210876)
[The effect of Buphenin in the peripheral circulation (author's transl)]. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/419076)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app