Bronkitis - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 12, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Mei 2, 2019 Waktu baca: 2 menit

Bronkitis merupakan penyakit yang berasal dari cabang tenggorokan bernama bronkus akibat dari inflamasi. Cabang bronkus keluar melalui trakea dan menuju ke dalam paru-paru. 

Bronkus manusia dibagi menjadi dua bagian yaitu bronkus kiri dan bronkus kanan. Kedua bronkus memiliki fungsi yang sama, yaitu memberi jalan masuk udara yang dihirup dari luar tubuh hingga menuju paru-paru. 

Setelah masuk ke paru-paru, terjadi pertukaran oksigen dan karbon dioksida dimana oksigen dibutuhkan di aliran darah dan seluruh tubuh. Tetapi, tidak hanya oksigen yang terhirup saat kita bernafas, banyak gas-gas tercemar dan sumber infeksi akan masuk sehingga menyebabkan inflamasi pada bronkus dan juga paru-paru.

Penyakit bronkitis biasanya disebabkan oleh infeksi virus. Virus infeksi yang menyebabkan bronkitis terdiri dari virus influenza A dan B, rinovirus, koronavirus, RSV, dan virus parainfluenza. Terdapat juga infeksi bakteri penyebab bronkitis seperti penyakit batuk rejan pada anak-anak. 

Penyebab lain yang dapat memicu penyakit bronkitis yaitu debu, asap, gas kimia di lingkungan kerja, imunitas yang rendah dan merokok.

Infeksi Virus dan Bakteri

Paparan virus yang menyebabkan inflamasi sama seperti kondisi saat kita terkena demam atau batuk pilek. Virus dari lingkungan yang tidak bersih akan masuk ke dalam tubuh kita melalui hidung lalu turun ke trakea, masuk ke bronkus dan berakhir di paru-paru. 

Selain melalui udara, virus dari udara juga menempel pada benda-benda yang kita pegang sehari-hari. Resiko tersebut sering ditemukan pada bayi atau balita karena sering memasukkan benda disekitarnya ke dalam mulut, sehingga mempermudah virus masuk ke dalam organ pernapasan dan menyebabkan penyakit.

Gas Berbahaya

Debu dan bahan kimia dari lingkungan kerja juga berpotensi menyebabkan penyakit bronkitis. Para pekerja yang bekerja di lingkungan atau pabrik seperti asbes, silika, metal,dan lateks sangat mempengaruhi pernapasan. 

Debu dari bahan kimia olahan tersebut akan menganggu perkembangan paru-paru dan permukaan bronkus karena serat yang menumpuk dan membentuk jaringan parut dan menyebabkan kesulitan saat bernafas. Kondisi ini disebut bronkitis industri atau bronkitis okupasi.

Merokok dapat menimbulkan penyakit Bronkitis

Merokok menjadi penyebab utama penyakit bronkitis kronis yang memicu pada penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Rokok terdiri dari 200 lebih bahan kimia, beberapa bahan yang berbahaya  terutama nikotin, amonia dan karbon monoksida

Saat merokok, bahan kimia dari rokok secara perlahan merusak sel-sel pernapasan terutama bronkus, alveoli, dan paru-paru. Nikotin yang terhirup dengan cepat masuk ke peredaran darah melalui paru-paru. Sedangkan karbon monoksida akan mengurangi jumlah oksigen yang dibawah oleh darah.

Imunitas

Imunitas yang rendah mempermudah virus dan bakteri berkembang di dalam tubuh. Imun tubuh tidak cukup kuat melawan infeksi. Infeksi berkembang dengan cepat dan menyebabkan banyak penyakit menular. Gejala muncul dengan cepat dan makin berat seiring stamina yang kian menurun.


19 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Sullivan, D. Healthline (2016). Understanding Chronic Bronchitis. (https://www.healthline.com/health/copd/understanding-chronic-bronchitis)
Luo, EK. Healthline (2017). Acute Bronchitis: Symptoms, Causes, Treatment, and More. (https://www.healthline.com/health/bronchitis)
Felson, S. Web MD (2017). Bronchitis. (https://www.webmd.com/lung/understanding-bronchitis-basics)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app