Bromhexine: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 6, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Tinjau pada Apr 1, 2019 Waktu baca: 3 menit

Perlu Anda ketahui sistem saluran pernafasan memiliki fungsi utama yaitu dalam menyuplai oksigen. Pada tubuh saluran pernafasan memiliki peran penting, apabila dalam 1 menit saja Anda tidak dapat menyuplai oksigen dalam tubuh, maka akan berakibat fatal yang dapat menimbulkan kerusakan pada otak, pingsan, dan dapat menimbulkan kematian. Sistim pernafasan pada manusia meliputi hidung, faring, laring, tenggorokan, bronkus, bronkiolus, dan alveolus.

Semakin memburuknya kualitas udara dan perubahan cuaca yang ekstrem, hal inilah yang dapat menimbulkan berbagai macam penyakit pada saluran pernafasan. Dalam beberapa kasus penyakit yang sering dijumpai dari yang paling ringan seperti batuk, pilek, radang tenggorokan, sampai yang berat seperti asma, radang paru-paru, emfisema, bronchitis dan lain-lain. Dalam pengobatannya pun akan berbeda, namun pada artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai obat untuk mengatasi masalah batuk yaitu obat Bromhexine. Berikut penjelasannya. Selamat membaca.

Mengenai Obat Bromhexine

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Tablet, sirop 

Kandungan:

Obat mukolitik (pengencer dahak)

Manfaat Obat Bromhexine

Bromhexine merupakan obat dari golongan mukolitik (obat yang dapat membantu menurunkan kekentalan sputum atau dahak, khususnya dari saluran napas bagian bawah) yang berasal dari turunan sintetik alkaloid tumbuhan Adhatoda vasica. 

Oleh karena fungsi tersebut, obat ini biasanya diindikasikan untuk pasien dengan radang pada bronkus baik akut maupun kronik.

Bagaimana cara kerja obat Bromhexine dan dosis penggunaannya?

Bromhexine merupakan secretolytic agent, yang bekerja dengan cara memecah mukoprotein dan mukopolisakarida pada sputum atau dahak sehingga mukus yang kental pada saluran bronkial menjadi lebih encer, sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan.

Sedangkan untuk pemberian dosis obat biasanya dokter akan memberikan sesuai dengan usia dan berat badan pasien. Berikut pembagian dosis berdasarkan usia pasien:

  • Pada orang dewasa dan anak diatas 10 tahun, dosis yang dianjurkan adalah 8 – 16 mg setiap hari, dengan pemberian tiga kali sehari
  • Anak dengan rentang usia 5 – 10 tahun dapat diberikan dengan dosis 4 mg, tiga kali dalam sehari
  • Anak dibawah usia 5 tahun, dosis yang dapat diberikan adalah 2 mg, dengan frekuensi pemberian tiga kali sehari

Apa saja efek samping dari penggobatan Bromhexine?

Pada umumnya pengobatan dengan dosis yang tepat jarang menimbulkan efek samping yang berat, namun setiap individu memiliki respon yang berbeda terhadap obat. Berikut efek samping yang mungkin muncul pada penggunaan obat Bromhexine:

Pernah dilaporkan juga efek samping seperti, sakit kepala, vertigo, berkeringat banyak dan ruam kulit, juga dapat terjadi kenaikan transaminase. Jika Anda mengalami gejala-gejala seperti diatas atau terdapat gejala lain yang mengganggu aktivitas Anda setelah menggunakan obat ini, maka segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih baik.

Interaksi Obat Bromhexine

Obat bromhexine dapat meningkatkan penyerapan obat-obatan antibiotik jika digunakan secara bersamaan.

Perhatian

  • Terhadap kehamilan : Hati-hati penggunaan Bromhexine pada trimester pertama kehamilan
  • Terhadap ibu menyusui : Belum ada studi yang jelas tentang penggunaan pada ibu menyusui atau efeknya pada bayi. Risiko pada bayi tidak dapat diabaikan. Penggunaan pada ibu menyusui harus mempertimbangkan risiko dan manfaatnya, sebaiknya dihindari sampai tersedia data yang cukup. Bromhexine diperkirakan didistribusikan ke dalam ASI, oleh karena itu sebaiknya dihindari pada ibu yang sedang menyusui.
  • Hati-hati penggunaan obat ini pada penderita tukak lambung, gangguan ginjal, penyakit paru obstruktif kronis dan penderita yang memiliki sistem imun rendah. 
  • Pemberian Bromhexine terhadap pasien dengan tuberkulosis aktif atau pasien dengan gangguan pada hati yang parah juga perlu mendapatkan perhatian khusus

Penggunaan obat Bromhexine bersamaan dengan antibiotik diperlukan saat serangan akut radang bronkus. Selain itu, pemberian bersamaan dengan antibiotik terutama amoxicillin, cefuroxime, erythromycine, dan doksisiklin dapat meningkatkan efek kerja antibiotik di paru – paru. Obat Ambroxol merupakan derivat sintetik dari Bromhexine yang dapat digunakan sebagai alternatif jika obat ini tidak ada.

Merek Dagang Bromhexine

Asecrin, Bisolvomycin, Bisolvon, Bisolvon Kids, Brolexan, Bromifar, Bromika, Bromixon, Bronex, Bronkris, Celovon, Cetasolvan, Dexolut, Erphahexin, Ethisolvan, Exovon, Farmavon, Halmezin, Hexoly, Hexon, Hustab P, Miravon, Mosavon, Mucobron, Mucohexin, Mucosolvan, Opalex, Nufadipect, Phytovon, Polyvon, Poncosolvon, Solvadon, Solvax, Solvinex, Thepidron, Wibrom, Yaxon, Yutradin.

Gunakan dan simpan obat ini pada suhu 25-30ºC, dalam wadah yang tertutup rapat, terlindung dari cahaya. Hindari penambahan dosis obat tanpa saran dan anjuran dari dokter. Semoga bermanfaat.


12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Ministry of Health Singapore. HealthHub (2016). Bromhexine Tablet. (https://www.healthhub.sg/a-z/medications/19/Bromhexine-Tablet)
Health Sciences Authority Singapore (2011). Bromhexine. (https://www.hsa.gov.sg/)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app