Bioprexum Plus: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Waktu baca: 9 menit

Bioprexum Plus adalah obat penurun tekanan darah tinggi (hipertensi). Bioprexum Plus mengandung kombinasi Perindopril (antihipertensi golongan inhibitor ACE ) dan Indapamide (diuretik golongan sulfonamide dan indoline). Penggunaan kombinasi ini dilakukan bila hipertensi tidak cukup bisa dikendalikan dengan Perindopril tunggal.Berikut ini adalah informasi lengkap obat Bioprexum Plus yang disertai tautan merk-merk obat lain dengan nama generik yang sama.

Pabrik

Servier

Golongan

Harus dengan resep dokter

Kemasan

Obat Bioprexum Plus dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :

  • Box 30’s Film Coated Tablet

Kandungan

Tiap kemasan obat Bioprexum Plus mengandung zat aktif (nama generik) sebagai berikut :

  • Perindopril arginine 5 mg
  • Indapamide 1.25 mg

Sekilas tentang zat aktif (nama generik)

Bioprexum Plus adalah kombinasi antara garam perindopril arginine (inhibitor ACE) dan indapamide (chlorosulphamoyl diuretik). Sifat farmakologisnya diperoleh dari masing-masing komponen yang diambil secara terpisah, selain itu karena aksi sinergis aditif dari 2 zat aktif saat digabungkan.Perindopril adalah inhibitor enzim pengubah angiotensin (ACE) yang mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II, zat vasokonstriksi. Enzim pengubah angiotensin ini juga merangsang sekresi aldosteron oleh korteks adrenal dan degradasi bradikinin, zat vasodilatasi, menjadi heptapeptida yang tidak aktif. Hal ini menyebabkan penurunan sekresi aldosteron, peningkatan aktivitas renin plasma (karena aldosteron tidak lagi melakukan umpan balik negatif), dan pengurangan resistansi perifer total pada otot dan ginjal.Perindopril mengurangi kerja jantung dengan efek vasodilatasi pada vena, mungkin disebabkan oleh perubahan metabolisme prostaglandin, oleh karena itu mengurangi preload; dengan mengurangi total hambatan perifer, oleh karena itu memiliki pengurangan afterload.Indapamide adalah obat yang digunakan untuk mengobati hipertensi esensial atau edema terkait gagal jantung kongestif. Indapamide adalah antihipertensi oral / diuretik yang termasuk ke dalam golongan sulfonamida dan indolines. Mekanisme aksi obat ini adalah dengan cara meningkatkan ekskresi natrium, klorida dan air dengan mengganggu pengangkutan ion natrium ke seluruh epitel tubulus ginjal.Indapamide diserap dengan cepat dan total dari saluran pencernaan. Makanan sedikit meningkatkan tingkat penyerapan, namun tidak memiliki pengaruh terhadap jumlah obat yang diserap. Tingkat plasma puncak dicapai dalam 2-2,5 jam setelah pemberian.

Indikasi

Kegunaan Bioprexum Plus adalah untuk pengobatan hipertensi esensial yang tidak bisa dikendalikan dengan pengobatan Perindopril tunggal.

Kontraindikasi

  • Jangan menggunakan obat Bioprexum Plus pada pasien dengan riwayat hipersensitif atau alergi obat Indapamide atau Perindopril.
  • Hipersensitivitas terhadap sulfonamide atau ACE inhibitor.
  • Kontraindikasi pada pasien anuria, gangguan hati atau ginjal parah, ensefalopati hepatik, hipokalemia, atau stroke yang baru saja terjadi, riwayat angioedema terkait dengan pengobatan dengan inhibitor ACE, atau edema angiotik herediter / idiopatik.
  • Sebaiknya dihindari penggunaan pada pasein anak-anak, ibu hamil (Trimester ke-2 dan ke-3) dan ibu menyusui.
  • Karena kurangnya studi terapeutik yang cukup, Bioprexum Plus tidak boleh digunakan pada pasien dialisis dan pasien dengan gagal jantung dekompensasi yang tidak diobati.

Efek Samping Bioprexum Plus

Berikut adalah beberapa efek samping Bioprexum Plus yang bisa terjadi :

  • Efek samping yang paling umum seperti sakit kepala, pusing, lemah, kantuk, kelelahan, agitasi, gugup, anoreksia, mual, muntah, nyeri, diare, sembelit, dan hipokalemia.
  • Efek samping lain misalnya ruam kulit (eritema multiforme, nekrolisis epidermal).
  • Efek samping yang relatif jarang seperti hipotensi ortostatik, palpitasi, enzim hati meningkat, gangguan darah (termasuk trombositopenia), hiponatremia, alkalosis metabolik, hiperglikemia, kadar asam urat plasma meningkat, parestesia meningkat, fotosensitivitas, impotensi, gangguan ginjal, dan miopia akut yang reversibel.

Perhatian

Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan obat Bioprexum Plus adalah sebagai berikut :

  • Keseimbangan kadar elektrolit serum harus diperikasa secara periodik. Selain itu, pasien harus diobservasi untuk melihat ada tidaknya tanda klinis ketidakseimbangan cairan atau elektrolit, seperti hiponatremia, alkalosis hipokloremik, atau hipokalemia. Tanda-tandanya meliputi mulut kering, haus, lemah, letih, lesu, kantuk, gelisah, nyeri otot atau kram, hipotensi, oliguria, takikardia, dan gangguan gastrointestinal.
  • Risiko hipokalemia sekunder pada diuresis dan natriuresis meningkat bila digunakan dosis lebih besar, diuresis cepat, adanya sirosis parah, dan jika digunakan bersamaan dengan kortikosteroid atau ACTH. Hipokalemia dapat membuat sensitisasi atau respon jantung yang berlebihan terhadap efek toksik digitalis, seperti peningkatan iritabilitas ventrikel.
  • Hiponatremia dilatasi dapat terjadi pada pasien edema.
  • Konsentrasi serum asam urat meningkat pada pasien yang diobati dengan Bioprexum Plus. Konsentrasi serum asam urat harus dipantau secara berkala selama perawatan.
  • Seperti diuretik thiazides, obat ini harus digunakan secara hati-hati pada pasien dengan penyakit ginjal berat, karena berkurangnya volume plasma dapat memperburuk atau mempercepat azotemia. Jika terlihat tanda-tanda kerusakan ginjal progresif pada pasien, sebaiknya pengobatan dihentikan. Tes fungsi ginjal harus dilakukan secara berkala selama pengobatan.
  • Indapamide, seperti diuretik thiazides, harus digunakan secara hati-hati pada pasien dengan gangguan fungsi hati atau penyakit hati progresif, karena sedikit saja terjadi perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit dapat memicu koma hati.
  • Peningkatan kadar serum glukosa terjadi pada pasien yang diobati dengan Indapamide. Namun hal ini dianggap tidak terlalu bermakna secara klinis. Meskipun begitu, konsentrasi glukosa serum harus dipantau secara rutin selama pengobatan.
  • Secara umum, diuretik tidak boleh diberikan bersamaan dengan lithium karena obat-obat diuretik mengurangi kliren lithium dari ginjal sehingga meningkatkan risiko toksisitas lithium.
  • Kasus reaksi fotosensitifitas telah dilaporkan terkait dengan penggunaan thiazides dan diuretik terkait thiazide. Jika reaksi fotosensitifitas terjadi selama pengobatan, dianjurkan untuk menghentikan pengobatan. Jika pemakaian diuretik dianggap perlu, dianjurkan untuk menghindari paparan sinar matahari langsung atau sinar UV.
  • Neutropenia / agranulositosis, trombositopenia dan anemia telah dilaporkan pada pasien yang menerima inhibitor ACE.
  • Perindopril harus digunakan secara sangat hati-hati pada pasien dengan penyakit pembuluh darah kolagen, terapi imunosupresan, pengobatan dengan allopurinol atau procainamide, atau kombinasi dari faktor-faktor ini, terutama jika ada fungsi ginjal yang rusak sebelumnya. Pasien dengan kondisi tersebut bisa mengalami infeksi serius yang dalam beberapa kasus tidak merespons terapi antibiotik intensif. Jika perindopril digunakan pada pasien tersebut, pemantauan berkala jumlah sel darah putih disarankan dan pasien harus diinstruksikan untuk melaporkan tanda infeksi (misalnya sakit tenggorokan atau demam).
  • Angioedema pada wajah, ekstremitas, bibir, lidah, glotis dan / atau laring kadang terjadi pada pasien yang diobati dengan inhibitor ACE, termasuk perindopril. Hal ini dapat terjadi sewaktu-waktu selama perawatan. Dalam kasus tersebut penggunaan obat Bioprexum Plus harus dihentikan segera dan pemantauan yang tepat harus dilakukan untuk memastikan penyelesaian gejala yang lengkap.
  • Pasien dengan riwayat angioedema yang tidak terkait dengan terapi inhibitor ACE bisa mengalami peningkatan risiko angioedema saat menggunakan inhibitor ACE.
  • Batuk kering telah dilaporkan terkait dengan penggunaan inhibitor ACE. Biasanya batuk akan hilang saat pengobatan dihentikan.
  • Kadar gula harus dipantau secara ketat pada pasien diabetes yang sebelumnya diobati dengan obat antidiabetik oral atau insulin, yaitu selama bulan pertama pengobatan dengan inhibitor ACE.
  • Penggunaan Bioprexum Plus untuk ibu menyusui tidak dianjurkan.
  • Bioprexum Plus dapat menyebabkan pusing, sebaiknya tidak mengemudikan kendaraan atau mengoperasikan mesin.

Penggunaan obat Bioprexum Plus untuk ibu hamil

FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan Indapamide kedalam kategori B dengan penjelasan sebagai berikut :

Penelitian pada reproduksi hewan tidak  menunjukkan resiko pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil / Penelitian pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin, tapi studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil tidak menunjukkan resiko pada janin di trimester berapapun.

Sedangkan jika digunakan untuk hipertensi gestasional (tekanan darah tinggi saat hamil yang biasanya muncul setelah usia kehamilan 20 minggu, dan hilang setelah melahirkan) masuk kategori D :

Terbukti beresiko terhadap janin manusia berdasarkan bukti-bukti empiris yang didapatkan dari investigasi, pengalaman marketing maupun  studi terhadap manusia. Namun jika potensi keuntungan bisa dijamin  penggunaan obat pada ibu hamil bisa dilakukan meskipun potensi risiko sangat besar.

Menurut FDA, Perindopril masuk dalam kategori D :

Terbukti beresiko terhadap janin manusia berdasarkan bukti-bukti empiris yang didapatkan dari investigasi, pengalaman marketing maupun  studi terhadap manusia. Namun jika potensi keuntungan bisa dijamin  penggunaan obat pada ibu hamil bisa dilakukan meskipun potensi risiko sangat besar.

Penggunaan inhibitor ACE tidak dianjurkan selama trimester pertama kehamilan. Penggunaan inhibitor ACE dikontraindikasikan selama trimester kedua dan ketiga kehamilan. Bukti epidemiologi mengenai risiko teratogenisitas setelah terpapar ACE inhibitor selama trimester pertama kehamilan belum meyakinkan. Namun, sedikit peningkatan risiko tidak dapat dikesampingkan. Kecuali terapi ACE inhibitor dianggap sangat penting, pasien yang merencanakan kehamilan harus mempertimbangkan pengobatan antihipertensi alternatif yang memiliki profil keamanan yang lebih baik untuk digunakan saat hamil. Saat kehamilan didiagnosis, pengobatan dengan ACE inhibitor harus dihentikan segera.Terapi inhibitor ACE selama trimester ke-2 dan ke-3 diketahui menyebabkan fetotoksisitas manusia (penurunan fungsi ginjal, oligohidramnion, retardasi retak tengkorak) dan toksisitas neonatal (gagal ginjal, hipotensi, hiperkalemia). Jika terpapar inhibitor ACE telah terjadi sejak trimester kedua kehamilan, dianjurkan untuk melakukan cek ultrasound fungsi ginjal dan tengkorak bayi. Bayi yang ibunya telah menggunakan inhibitor ACE harus diobservasi dengan seksama terkait hipotensi.Dari penjelasan di atas maka penggunaan Bioprexum Plus untuk ibu hamil sebaiknya tidak dilakukan.

Interaksi obat

Bioprexum Plus berinteraksi dengan obat-obat berikut :

  • Kenaikan yang reversibel pada konsentrasi lithium serum dan terjadinya toksisitas telah dilaporkan selama pemberian lithium bersamaan dengan inhibitor ACE. Penggunaan diuretik thiazide bersamaan dapat meningkatkan kadar lithium dan meningkatkan risiko toksisitas lithium dengan ACE inhibitor. Oleh karena sebab di atas maka penggunaan perindopril dikombinasikan dengan indapamide dengan lithium tidak dianjurkan.
  • Penggunaan bersamaan dengan Baclofen mempotensiasi efek antihipertensi. Pemantauan tekanan darah dan fungsi ginjal serta adaptasi dosis antihipertensi jika perlu.
  • Bila inhibitor ACE diberikan bersamaan dengan NSAID, atenuasi efek antihipertensi dapat terjadi. Penggunaan bersamaan inhibitor ACE dan NSAID dapat menyebabkan peningkatan risiko memburuknya fungsi ginjal, termasuk kemungkinan gagal ginjal akut dan peningkatan kalium serum, terutama pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal yang sudah ada sebelumnya. Kombinasi harus diberikan dengan hati-hati, terutama pada orang tua. Pasien harus cukup terhidrasi dan lakukan pemantauan fungsi ginjal setelah memulai terapi bersamaan dan secara berkala setelahnya.
  • Dapat menyebabkan dan mempotensiasi hipotensi ortostatik bila digunakan bersamaan dengan alkohol, barbiturat, neuroleptik, narkotika atau antihipertensi lainnya.
  • Penggunaan bersamaan dengan obat diabetes sulfonamida / insulin dapat meningkatkan risiko hipoglikemia.
  • Efek antihipertensi Bioprexum Plus berkurang bila digunakan bersamaan dengan kortikosteroid atau tetrakosaktida.
  • Risiko hiperkalemia meningkat bila digunakan bersamaan dengan diuretik hemat kalium atau produk suplemen Kalium.
  • Bioprexum Plus dapat meningkatkan efek hipotensi dari obat anestesi tertentu.
  • Meningkatnya risiko leukopenia bila digunakan dengan allopurinol, imunosupresan, procainamide atau kortikosteoid sistemik.
  • Bioprexum Plus memiliki aditif efek hipotensi bila digunakan bersamaan dengan antihipertensi lainnya.

Dosis Bioprexum Plus

Bioprexum Plus diberikan dengan dosis berikut :

  • 1 tablet / hari sebagai dosis tunggal.

Note :

  • Obat sebaiknya diminum pada pagi hari dan sebelum makan.

Ringkasan hal-hal penting terkait obat Bioprexum Plus

  • Obat-obat diuretik akan meningkatkan frekuensi kencing. Oleh karena itu sebaiknya obat diminum pada pagi hari, karena kalau diminum pada malam hari bisa mengganggu tidur pasien.
  • Pengobatan pada lansia dilakukan dengan mempertimbangkan respons tekanan darah dan fungsi ginjal.
  • Pada gangguan ginjal berat (CrCl <30 mL / menit) = kontraindikasi.
  • Pada pasien dengan gangguan ginjal moderat (CrCl 30-60 mL / menit), dianjurkan untuk memulai pengobatan dengan dosis kombinasi bebas yang adekuat.
  • Pada pasien dengan CrCl ≥60 mL / menit, diperlukan modifikasi dosis.
  • Pada gangguan hati parah = kontraindikasi.
  • Pada pasien dengan gangguan hati sedang, tidak ada modifikasi dosis yang diperlukan.
  • Anak-anak dan Remaja : Bioprexum Plus tidak boleh digunakan pada anak-anak dan remaja karena khasiat dan tolerabilitas perindopril pada anak-anak dan remaja, baik tunggal atau kombinasi, belum ditetapkan.
  • Buang semua sisa obat Bioprexum Plus yang tidak terpakai saat kedaluwarsa atau bila tidak lagi dibutuhkan. Jangan minum obat ini setelah tanggal kedaluwarsa pada label telah berlalu. Obat yang sudah kedaluwarsa dapat menyebabkan sindrom berbahaya yang mengakibatkan kerusakan pada ginjal.
  • Gunakan obat Bioprexum Plus sesuai dengan aturan. Jangan minum obat ini dalam jumlah yang lebih besar atau lebih kecil atau lebih lama dari yang dianjurkan.
  • Jangan berbagi obat dengan orang lain, meskipun mereka memiliki gejala penyakit yang sama dengan Anda.
  • Simpan obat pada suhu ruangan. Hindarkan dari kelembaban dan panas.

Terkait

  • Merk-merk obat dengan kandungan zat aktif Indapamide

Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan obat Bioprexum Plus harus sesuai dengan yang dianjurkan.


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Bioprexum Dosage & Drug Information. MIMS.com. (https://www.mims.com/indonesia/drug/info/bioprexum)
Bioprexum Plus Dosage & Drug Information. MIMS.com. (https://www.mims.com/indonesia/drug/info/bioprexum%20plus)
Bioprexum Plus Dosage & Drug Information. MIMS.com. (https://www.mims.com/indonesia/drug/info/bioprexum%20plus?type=full)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app