Bercak Merah pada Mata Akibat Perdarahan Subkonjungtiva, Ini Penyebab dan Obatnya

Dipublish tanggal: Sep 19, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit

Apakah Anda pernah melihat bercak merah pada mata? Dan mungkin orang lain memberi tahu, namun Anda tidak merasakan apa-apa pada mata? 

Bisa jadi Anda mengalami perdarahan subkonjungtiva. Anda dapat memahami apa penyebab perdarahan konjungtiva dan bagaimana cara mengobatinya dari penjelasan di bawah ini.

Konjungtiva atau mata merah merupakan peradangan yang terjadi pada selaput bening atau lapisan tipis dan transparan yang melapisi atau menutupi bagian luar bola mata atau bagian putih mata (sklera) dan kelopak mata. 

Pada lapisan luar bola mata memiliki banyak sekali saraf dan pembuluh darah kecil. Pembuluh darah di dalam konjungtiva mata sangat rapuh dan mudah pecah. Bila pecah makan ini disebut dengan perdarahan subkonjungtiva.

Peradangan mata ini bisa dibilang bukan penyakit yang serius, tetapi menyebabkan ketidaknyamanan. Biasanya perdarahan subkonjungtiva dapat mengganggu penglihatan dan sangat tidak nyaman dirasakan.

Penyebab Perdarahan Subkonjungtiva

Penyebab dari perdarahan subkonjungtiva untuk saat ini belum diketahui dengan jelas apa penyebabnya. 

Tetapi ada beberapa kondisi yang menjadi pemicu dari perdarahan subkonjungtiva yang dapat menyebabkan terjadinya perdarahan, di antaranya meliputi:

  • Batuk yang kuat
  • Bersin yang keras
  • Mengejan (menekan dengan menahan napas seperti orang hendak melahirkan)
  • Muntah
  • Mengucek mata dengan kasar
  • Menggunakan lensa kontak atau softlens
  • Terjadi tumor pada mata
  • Cedera pada mata
  • Reaksi alergi pada mata
  • Infeksi mata (mata merah, terasa sakit, berair dan peka terhadap cahaya)

Selain itu, perdarahan subkonjungtiva juga dapat diakibatkan dari infeksi mata parah, trauma pada bagian kepala atau mata, atau terjadi setelah operasi mata atau kelopak mata.

Penyebab atau faktor di atas bukanlah salah satu pemicu terjadinya perdarahan subkonjungtiva, namun ada beberap penyakit yang sangat mudah sekali dialami, yaitu penderita penyakit diabetes (penyakit yang berlangsung lama atau kronis serta ditandai dengan kadar gula atau glukosa darah yang tinggi atau di atas nilai normal), hipertensi, gangguan pembekuan darah, atau sedang mengonsumsi obat pengencer darah, seperti warfarin. 

Warfarin adalah obat yang digunakan untuk mencegah dan mengobati penggumpalan darah, seperti pada deep vein thrombosis atau emboli paru

Selain itu warfarin juga dapat digunakan untuk penderita fibrilasi atrium untuk mencegah stroke, dan pada pasien pasca operasi penggantian katup jantung

Pengobatan Perdarahan Subkonjungtiva

Bercak merah yang ada pada mata yang diakibatkan oleh perdarahan subkonjungtiva ini dapat hilang dengan sendirinya dalam waktu 7-14 hari. 

Proses ini setelah subkonjungtiva berhasil menyerap semua darah yang merembes keluar. Bila ingin mempercepat proses pemulihan, Anda dapat mengompres mata yang mengalami perdarahan dengan menggunakan kompres yang hangat.

Walau dengan demikian, risiko yang dapat meningkatkan kondisi perdarahan subkonjungtiva juga perlu diobati. Dalam hal ini, Anda tidak boleh asal mengobatinya karena pengobatan ini juga perlu diperhatikan dengan penyebab yang dialami, misalnya:

  • Penderita hipertensi perlu minum obat antihipertensi (obat yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah tinggi atau hipertensi).
  • Penderita infeksi perlu mengonsumsi antibiotik.
  • Penderita gangguan pembekuan darah akibat defisiensi vitamin K perlu mengonsumsi suplemen vitamin K. Vitamin K dapat dijumpai pada sayuran hijau seperti bayam, brokoli, asparagus, selada air, dan kacang-kacangan. Ada juga zaitun, kedelai, dan gandum.

Ada pun hal atau kondisi yang jarang terjadi seperti perdarahan subkonjungtiva yang terjadi akibat tumor atau kecelakaan, di sini dokter dapat melakukan operasi untuk melakukan tindakan yang tepat.

Dalam kasus ini, sangat disarankan bagi Anda untuk berkonsultasi dengan dokter mata jika mengalami perdarahan subkonjungtiva, apalagi bila terjadi secara berulang kali, muncul setelah cedera, atau disetai gejala lain seperti penglihatan buram dan nyeri pada mata. 

Penglihatan buram di sini terjadi karan hilangnya ketajaman penglihatan dan ketidakmampuan untuk melihat sesuatu secara detail.

Dengan mengetahui penyebab mata berdarah, penanganan yang tepat oleh dokter bisa dilakukan sedini mungkin agar dokter dapat dengan mudah melakukan tindakan yang tepat agar tidak terjadi suatu apa pun. 

Jangan lupa untuk menceritakan kondisi yang Anda rasakan, termasuk jika ada perubahan dalam penglihatan karena perdarahan tersebut.


9 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app