Penyebab Mata Merah dan Cara Mengatasinya

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 10, 2019 Waktu baca: 4 menit
Penyebab Mata Merah dan Cara Mengatasinya

Setiap orang pernah mengalami mata merah, baik disertai rasa sakit ataupun tidak. Jika saat ini Anda mengalaminya tentu Anda ingin tahu apa penyebabnya dan segera mungkin agar itu bisa disembuhkan, apakah dengan perawatan sederhana di rumah atau harus pergi ke dokter, itu semua tergantung penyebab mata merah nya.

Dengan demikian wajib diketahui penyebab mata merah sebelum mencoba untuk mengobatinya. Mata merah bisa disebabkan olehh masalah-masalah ringan pada mata seperti iritasi atau sakit mata ringan hingga masalah serius (akan dibahwan nanti). Jika mata merah begitu menyakitkan, mungkin ada masalah yang lebih serius, pada kondisi ini jangan tunggu lama-lama Anda harus segera ke dokter.

Halaman ini bertujuan untuk memberikan informasi beberapa kemungkinan penyebab mata merah yang Anda alami. Namun, tidak boleh digunakan untuk mendiagnosa diri sendiri. Selalu periksakan ke dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Penyebab Mata Merah tanpa Rasa Sakit

Penyebab tersering mata merah yang menyakitkan adalah konjungtivitis. Penyebab yang paling mungkin berikutnya adalah pecahnya pembuluh darah.

Konjungtivitis

Konjungtivitis adalah peradangan (pembengkakan dan iritasi) dari konjungtiva, lapisan tipis (selaput) yang menutupi bola mata dan permukaan kelopak mata bagian dalam. Pada konjungtivitis pembuluh darah di mata menjadi bengkak, membuat mata terlihat merah dan terasa berpasir.

Konjungtivitis dapat disebabkan oleh iritasi, seperti klorin atau debu, alergi (misalnya, terhadap serbuk sari), atau infeksi.

  • Konjungtivitis yang disebabkan oleh alergi biasanya akan mempengaruhi kedua mata dan terasa sangat gatal.
  • Konjungtivitis virus cenderung mempengaruhi satu mata dengan gejala dominan mata berair, beberapa hari kemudian mata satunya ikut terkena. Sebagian besar kasus konjungtivitis virus terjadi bersama dengan batuk pilek atau flu biasa.
  • Konjungtivitis bakteri biasanya akan menyebabkan cairan mata atau belek yang lengket dan pengerasan kulit sekitar kelopak mata.

Lebih lanjut silahkan baca: Gejala Konjunctivitis

Pengobatan Mata merah Akibat Konjungtivitis

Pengobatan akan tergantung pada jenis konjungtivitis, bahkan pada beberapa kasus, mungkin tidak memerlukan pengobatan apapun, tetapi pada kasus yang lain mungkin Anda diresepkan obat tetes mata. Anda dapat meringankan gejala-gejala di rumah dengan mengikuti beberapa saran sederhana sebagai berikut:

  • Jangan menyentuh mata apalagi mengucek-ucek
  • Hindari penyebaran infeksi mata ke orang lain dengan cara menghindari kontak.
  • Jangan memakai make-up atau lensa kontak sampai konjungtivitis benar-benar sembuh
  • Jangan memakai handuk, flanel dan bantal bersama dengan orang lain di rumah, untuk mencegah penularan.

Lebih lanjut silahkan baca: Mencegah Penularan Sakit Mata

Pecah pembuluh darah di mata

Tekanan atau batuk terkadang dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah di permukaan mata, yang ditandai dengan bercak merah pada bola mata. Kondisi ini disebut sebagai perdarahan subconjunctival.

Mungkin ini terlihat mengkhawatirkan, terutama bagi orang minum obat seperti aspirin atau warfarin (obat-obatan ini dapat mengurangi kemampuan darah untuk membeku, sehingga perdarahan dapat membesar dengan cepat). Perdarahan subkonjunctiva biasanya hilang sendiri dalam beberapa minggu.

Penyebab mata merah lainnya yang masuk dalam kategori ini antara lain: kurang tidur, terkena asap rokok, berenang, dan terlalu lama di depan komputer (Computer vision syndrome) dengan mencegah atau  menghindari penyebabnya maka mata akan kembali normal seperti sedia kala.

Penyebab Mata Merah yang Disertai Rasa Sakit

Jika mata merah disertai rasa sakit atau disertai dengan gejala-gejala lain seperti menurunnya atau kehilangan penglihatan, meungkin penyebab mata merah tersebut adalah salah satu dari masalah-masalah berikut ini.

Iritis

Iritis berarti peradangan pada iris (bagian mata yang berwarna hitam, cooklat, atau biru). Kondisi ini disebut juga sebagai anterior uveitis. Beberapa kasus diketahui bahwa infeksi yang menjadi penyebabnya namun biasanya penyebabnya tidak diketahui dengan pasti.

Selain mata merah, bisanya mata juga menjadi sensitif terhadap cahaya, mungkin juga merasakan sakit kepala dan penglihatan kabur.

Iritis biasanya merespon dengan cepat terhadap pengobatan yang diberikan oleh dokter dan jarang menyebabkan masalah yang serius.

Glaukoma akut

Glaukoma akut adalah kondisi serius di mana ada peningkatan mendadak tekanan di dalam bola mata. Mata merah akan begitu menyakitkan dan berair. Tanda klasik lainnya yaitu melihat lingkaran cahaya di sekitar lapang pandang. Penglihatan mungkin menjadi kabur atau berawan.

Pada kondisi seperti ini Anda harus segera berobat ke dokter. Jika dokter menduga Anda mengalami glaukoma akut, maka ia dengan segera akan merujuk Anda ke spesialis mata (ophthalmologist).

Ulkus Kornea

Penyebab mata merah yang menyakitkan selanjutnya adalah ulkus kornea. Penyakit mata ini biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur dan seseorang akan merasa seperti ada partikel dalam mata (seperti ada yang mengganjal, atau berpasir) dan mungkin menjadi sensitif terhadap gejala.

  • Ulkus kornea yang disebabkan oleh bakteri biasanya terjadi pada orang yang memakai lensa kontak.
  • Ulkus kornea yang disebabkan oleh virus sering terjadi pada orang yang sering sakit flu, batuk pilek.
  • Ulkus korena yang disebabkan oleh jamur sering terjadi karena perlukaan sebelumnya dengan perawatan yang kurang baik.

Dokter akan merujuk seseorang yang mengalami ulkus kornea ke dokter spesialis mata untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

Goresan pada kornea dan benda (partikel) asing

Jika ada partikel di dalam mata, seperti kelilipan pasir, atau mata terkena gram, maka dokter mencoba untuk menghilangkannya. Namun sebelum melakukannya, terlebih dahulu mata akan diberi obat tetes sebagai anestesi lokal untuk pati rasa atau mencegah rasa sakit.

Jika partikel telah menggores mata, mungkin akan terasa sedikit tidak nyaman dan mata merah ketika obat tetes mata tersebut sudah habis efeknya. Sebagai pengobatan lanjutan, sesuai kondisi Anda, mungkin dokter memberikan obat tetes mata atau salep antibiotik (misalnya kloramfenikol ) yang akan digunakan untuk beberapa hari (biasanya lima) untuk mengurangi risiko infeksi.

Ingat!! Pergi ke dokter sesegera mungkin jika Anda mengalami mata merah yang disertai rasa sakit atau ketika mata merah disertai dengan gejala lain termasuk penglihatan menurun, gangguan penglihatan, kepekaan terhadap cahaya, sakit kepala parah dan merasa sakit, misalnya mual karena beberapa penyebab bisa menyebabkan kondisi yang serius.


25 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Mayo Clinic Staff. (2019). Pink eye (conjunctivitis). (http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pink-eye/basics/definition/con-20022732)
Conjunctivitis (pink eye). (2019). (https://www.cdc.gov/conjunctivitis/about/diagnosis.html)
Conjunctivitis: Overview. (2018). (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth/PMH0072497/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app