Penyakit Kawasaki Pada Anak, Waspadai Gejalanya Sejak Dini!

Dipublish tanggal: Jul 30, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 4 menit
Penyakit Kawasaki Pada Anak, Waspadai Gejalanya Sejak Dini!

Penyakit Kawasaki adalah penyakit langka yang menjadi penyebab paling umum penyakit jantung pada anak-anak. Di Indonesia, kejadian penyakit Kawasaki diperkirakan telah terjadi sebanyak 6.000 kasus per tahun. Salah satunya, virus Kawasaki dikabarkan menyerang seorang bayi di Surabaya pada tahun 2018 silam.

Ini artinya, semua orangtua wajib mewaspadai penyakit Kawasaki pada anak. Paslanya, gejala penyakit ini mirip seperti campak dan demam berdarah sehingga sering kali terlewat. Apa saja gejala penyakit Kawasaki pada anak? Berikut informasi lengkapnya.

Apa itu penyakit Kawasaki?

Penyakit Kawasaki merupakan suatu penyakit langka yang diambil dari nama dokter asal Jepang bernama Tomisaku Kawasaki. Penyakit ini berhasil ia identifikasi pertama kali pada tahun 1967. 

Penyakti Kawasaki adalah penyakit yang menjadi penyebab gangguan jantung pada anak-anak. Umumnya menyerang anak di bawah usia 5 tahun, terutama pada anak laki-laki dan berasal dari Asia. Meski demikian, penyakit ini juga bisa dalami oleh anak-anak di segala usia, bahkan pada orang dewasa muda.

Sekitar 1 dari setiap 5.000 anak di Amerika Serikat menderita penyakit Kawasaki. Sementara di Jepang dan negara-negara Asia lainnya, penyakit ini terjadi pada lebih dari 10 kasus pada setiap 5.000 anak.

Penyakit Kawasaki dapat menyerang banyak bagian tubuh anak, termasuk selaput mulut, hidung dan tenggorokan (selaput lendir). Reaksinya juga bisa dirasakan oleh kulit, mata, dan kelenjar getah bening (bagian dari sistem kekebalan tubuh).

Menurut American Heart Association, 1 dari 5 anak-anak dengan penyakit Kawasaki memiliki masalah pada jantungnya. Berbagai gangguan jantung yang disebabkan oleh penyakit Kawasaki antara lain:

  1. Peradangan pembuluh darah pada anak (vasculitis), terutama arteri koronernya. Arteri koroner bertugas untuk memasok jantung dengan darah. Jika pembuluh darah ini meradang, maka dapat memicu suatu kondisi yang disebut dengan aneurisma. Kemudian bekas luka bisa terbentuk sehingga mempersempit arteri. Dalam kasus terburuk, gumpalan dapat terbentuk di arteri dan menghalangi aliran darah ke jantung.
  2. Pembengkakan pada otot jantung (miokarditis) atau pada kantung di sekitar jantung (perikarditis).

Apa penyebab penyakit Kawasaki pada anak-anak?

Tidak jelas apa yang menyebabkan penyakit Kawasaki pada anak. Ada kemungkinan bahwa penyebab penyakit Kawasaki pada anak terjadi karena infeksi dalam tubuh menyebabkan sistem imun anak menyerang dirinya sendiri. 

Penyakit Kawasaki tidak menular dari orang ke orang, seperti halnya virus. Semua anak yang memiliki kondisi ini perlu didampingi dan melakukan pemeriksaan rutin untuk melihat apakah ada masalah yang berkembang. Beberapa mungkin membutuhkan perawatan berkelanjutan untuk mencegah masalah jangka panjang.

Apa saja gejala penyakit Kawasaki pada anak?

Penyakit Kawasaki pada anak sering kali membuat orangtua sulit mendeteksi gejalanya. Pasalnya, gejalanya mirip seperti campak dan demam berdarah sehingga sering terlewatkan.

Beberapa tanda dan gejala penyakit Kawasaki pada anak meliputi:

Beberapa anak juga mengalami persendian yang bengkak, sakit, sakit perut, diare dan muntah. Semua tanda dan gejala tersebut membuat anak-anak menjadi lebih rewel daripada biasanya.

Bagiamana cara mendiagnosis penyakit Kawasaki pada anak?

Untuk mendiagnosis kondisi ini, dokter akan memeriksa kondisi fisik dan memeriksa suhu tubuh anak. Dokter akan menanyakan lebih lanjut tentang gejala apa pun yang dialami anak, riwayat kesehatannya, dan riwayat kesehatan keluarga Anda.

Tidak ada tes khusus untuk penyakit Kawasaki. Studi laboratorium, seperti tes protein C-reaktif dan hitung darah lengkap, membantu mendukung diagnosis.

Untuk menyingkirkan kemungkinan adanya penyakit lain dan memeriksa jantung anak, dokter mungkin melakukan tes seperti tes darah, elektrokardiogram, ekokardiografi, dan rontgen dada.

Bagaimana cara mengobati penyakit Kawasaki pada anak?

Sebagian besar anak-anak dengan penyakit Kawasaki dapat pulih sepenuhnya dalam beberapa minggu dan tidak memiliki masalah yang berkelanjutan. Meski demikian, sangat penting untuk mendapatkan perawatan segera karena perawatan jauh lebih efektif jika diberikan dalam 10 hari pertama dimulainya gejala. 

Pemberian Intravenous immunoglobulin (IVIG) atau infus adalah pengobatan utama untuk penyakit Kawasaki pada anak. Pengobatan ini akan jauh lebih efektif jika diberikan dalam 10 hari pertama penyakit itu muncul. 

Setelah perawatan dimulai, anak-anak dengan penyakit Kawasaki biasanya mulai merasa jauh lebih baik dalam waktu sekitar satu hari. Namun, sekitar 20% anak-anak tidak menanggapi dosis pertama, sehingga perlu mendapatkan dosis kedua. U

Selain itu, dokter mungkin juga akan memberikan aspirin untuk membantu mengendalikan gejala seperti demam, ruam, dan persendian yang bengkak. Pada awalnya, anak Anda kemungkinan membutuhkan dosis tinggi. Namun setelah suhu tubuhnya kembali normal, dokter akan mulai menurunkan dosisnya secara teratur. Pemberian obat dosis rendah akan terus diberikan untuk anak selama beberapa minggu, meskipun sudah diperbolehkan pulang.

Jika anak memiliki masalah arteri koroner akibat penyakit Kawasaki, mereka mungkin memerlukan jenis perawatan lain, seperti obat-obatan yang mencegah pembekuan darah, untuk membantu mencegah masalah lebih lanjut.

Apakah aspirin aman untuk anak saya? Bagaimana dengan sindrom Reye?

Aspirin dikaitkan dengan "sindrom Reye" pada tahun 1970-an dan 1980-an ketika digunakan dalam dosis yang sangat tinggi untuk mengobati penyakit virus, seperti flu dan cacar air. Akan tetapi, belum ada yang menemukan hubungan antara sindrom Reye dan aspirin ketika digunakan dalam pengobatan penyakit Kawasaki. 

Selalu konsultasikan pada dokter mengenai dosis dan aturan minum obat untuk anak Anda. Begitu juga bila Anda menemukan salah satu atau beberapa gejala penyakit Kawasaki pada anak, segera bawa si kecil ke dokter terdekat untuk mendapatkan penanganan.


26 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
What is Kawasaki Disease? (2011, September 20).Retrieved from (http://www.nhlbi.nih.gov/health/health-topics/topics/kd/)
Shulman, S. T., Kawasaki, T. (2012, May 1). Aconversation with Tomisaku Kawasaki, MD. Pediatric Annals, 41(5), 212-212 (http://www.healio.com/pediatrics/journals/pedann/2012-5-41-5/%7Bace9c7d0-e914-4198-a186-c9b5b5bef1d0%7D/a-conversation-with-tomisaku-kawasaki-md)
Mayo Clinic Staff. (2014, February 15). KawasakiDisease (http://www.mayoclinic.com/health/kawasaki-disease/DS00576)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app