Apakah Perokok Pasif juga Rentan Terkena Penyakit?

Perokok pasif yang dimaksud adalah kalangan non-perokok, tapi ikut menghirup asap rokok. Kejadian seperti itu ada dalam ruang lingkup rumah tangga, angkutan umum, maupun di tempat kerja. Rupanya, efek buruk yang timbul juga tidak bisa dianggap remeh.
Dipublish tanggal: Jun 13, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Apakah Perokok Pasif juga Rentan Terkena Penyakit?

Perokok pasif yang dimaksud adalah kalangan non-perokok, tapi ikut menghirup asap rokok. Kejadian seperti itu ada dalam ruang lingkup rumah tangga, angkutan umum, maupun di tempat kerja. Rupanya, efek buruk yang timbul juga tidak bisa dianggap remeh. 

Berikut apa yang akan terjadi jika Anda terlalu sering menghirup asap rokok dari si perokok aktif.

Penyakit yang timbul pada orang dewasa

Biar lebih gampang akumulasinya, kita gabung saja ya antara orang dewasa dengan remaja. Penyakit pertama yang mengintai adalah gagal jantung. Lalu ada kanker paru-paru. Kedua penyakit tersebut termasuk kronis dan bisa menyebabkan efek yang serius. Misalnya kematian atau kelumpuhan.

Selain itu, bisa pula menyebabkan terjadinya iritasi pada bagian hidung dan mata. Dalam jangka panjang, bisa menyebabkan stroke, kanker payudara, serta gejala pernapasan lain. 

Adanya penyakit asma dan penurunan fungsi paru-paru juga disebabkan oleh aktivitas menghirup asap rokok secara bebas. Jadi, mulai sekarang lebih hati-hati, ya.

Penyakit yang timbul pada anak-anak dan bayi

Tidak hanya orang dewasa. Anak-anak pun terancam oleh adanya beragam penyakit akibat sering menghirup asap rokok dari perokok aktif. Masalah paling serius adalah kematian secara mendadak. Kejadian tersebut sudah terjadi di beberapa tempat dan menjadi kajian serius untuk para ahli kesehatan dunia.

Penyakit lainnya antara lain pneumonia, infeksi paru-paru, bronkitis, gangguan pernapasan, penyakit telinga bagian tengah, dan lain sebagainya. Anak-anak serta bayi yang semestinya memperoleh rasa riang, harus berkutat dengan penyakit serius. 

Apabila hal tersebut terjadi pada anak serta bayi Anda, apa yang akan dilakukan? Sebelum terjadi, pertimbangkan baik-baik, ya.

Risiko terkena penyakit jantung

Biarpun perokok pasif seumur hidup tidak pernah merokok, rupanya dengan menghirup asap rokok dari orang lain juga bisa terkena penyakit jantung. Bahkan dalam jangka panjang, risiko terkena penyakit jantung bisa sepertiga dari yang merokok secara aktif. 

Beragam penelitian bahkan menyimpulkan, bahwa perokok pasif lebih sensitif terhadap efek tertentu ketimbang perokok aktif.

Secara umum, asap rokok yang terhirup bisa menyebabkan gangguan pada darah, pembuluh darah, serta kinerja jantung. Asap kepulan rokok tersebut bisa mempengaruhi lapisan dinding serta mengganggu aliran darah. Alhasil, darah pun mudah membeku dan mengental. 

Ketika oksigen berkurang, maka dalam jangka pendek maupun permanen bisa menyebabkan jaringan pada jantung terganggu.

Ketika aktif menghirup asap rokok dari orang lain dalam waktu beberapa tahun, bisa menyebabkan efek serius lain. Mulai dari penumpukan lemak pada pembuluh darah, penyempitan pembuluh darah, dan lainnya. Jika diakumulasikan, efek yang timbul bisa menyebabkan serangan jantung

Serangan jantung tersebut diiringi dengan tekanan darah tinggi.

Rentan kena kanker

Asap rokok telah menyumbang penyakit serius berupa kanker. Baik untuk perokok aktif maupun pasif. Dalam jangka panjang, bahkan bisa meningkat persentasenya jadi 20% sampai dengan 30% dibanding yang tidak kena asap rokok. 

Gawat, kan? Selama ini, sudah berapa kali per hari Anda menghisap asap rokok dari orang lain?

Khusus untuk wanita, asap rokok juga bisa menyebabkan kanker payudara serta nasal sinus bagi yang belum menopause. Meskipun masih perlu riset secara mendalam, ancaman tersebut sangat nyata. 

Bukan tidak mungkin dari adanya kanker payudara tersebut bisa menyebabkan kematian terjadi. Sudah banyak kejadian yang memuat isu serupa.

Setelah melihat beberapa dampak serius dari asap rokok tersebut, apa yang mesti kita lakukan? Haruskah pindah tempat yang aman agar tidak terpapar asap rokok? Bisa saja, tapi rasanya sulit. Sebab, pengguna rokok di Indonesia termasuk salah satu yang terbesar di dunia. 

Cara lain untuk mencegah terhadap penyakit kronis tersebut adalah dengan menerapkan pola hidup sehat sehari-hari.


13 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app