Apakah Infeksi Jamur Vagina Menyebabkan Sulit Hamil

Dipublish tanggal: Jun 21, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Agu 29, 2019 Waktu baca: 3 menit
Apakah Infeksi Jamur Vagina Menyebabkan Sulit Hamil

Beberapa dari Anda mungkin bertanya-tanya apakah infeksi jamur vagina berpengaruh terhadap kesuburan. Jawabannya adalah tidak sama sekali. Menderita infeksi jamur tidak secara langsung mempengaruhi kesempatan Anda untuk hamil. 

Namun rasa gatal dan iritasi yang disebabkan oleh infeksi jamur mungkin membuat Anda tidak nyaman bahkan tidak ingin untuk melakukan hubungan seksual.

Infeksi jamur disebabkan oleh infeksi jamur yang umumnya disebut dengan candida. Normalnya keseimbangan asam basa dalam vagina mencegah agar bakteri ini berkembang biak. 

Namun perubahan kadar pH dalam vagina dapat mendorong pertumbuhan jamur. Perubahan ini seringnya disebabkan oleh sakit, menstruasi, kehamilan, beberapa antibiotik dan pil KB. Pakaian yang ketat dan lembab seperti pakaian dalam yang basah dapat menjadi tempat berkembang biak yang baik untuk jamur.

Gejala

Infeksi jamur vagina memiliki beberapa gejala umum seperti:

  1. Vagina terasa gatal
  2. Bengkak di sekitar vagina
  3. Rasa terbakar selama berhubungan seksual dan buang air kecil
  4. Terasa sakit
  5. Kemerahan
  6. Muncul ruam

Gejala lain yang mungkin terjadi yaitu keputihan yang berwarna keabu-abuan dan sangat kental. Beberapa orang menyebut hal ini mirip keju cottage. Terkadang keputihan bisa juga sedikit encer. Biasanya jangka waktu infeksi jamur Anda sembuh tanpa diobati memiliki dampak langsung pada seberapa parah gejala Anda terjadi.

Penyebab

Jamur candida merupakan mikroorganisme alami yang berada dalam vagina. Bakteri laktobasilus menjaga agar jumlah jamur ini berada dalam batas normal. Namun jika terdapat ketidakseimbangan pada pada sistem imun tubuh Anda, bakteri ini tidak dapat bekerja secara efektif. 

Hal ini dapat menyebabkan jamur tumbuh lebih cepat dan muncullah gejala infeksi jamur vagina. Beberapa faktor berikut dapat menyebabkan infeksi jamur yaitu:

  1. Antibiotik, yang dapat menyebabkan berkurangnya jumlah laktobasilus dalam vagina
  2. Kehamilan
  3. Diabetes yang tidak terkontrol
  4. Lemahnya sistem imun
  5. Pola makan yang buruk seperti makan makanan yang banyak mengandung gula
  6. Ketidakseimbangan hormon misalnya ketika mendekati masa menstruasi
  7. Stres
  8. Kurang tidur

Jamur jenis khusus yang disebut Candida Albicans merupakan jenis jamur paling sering penyebab infeksi jamur. Infeksi jamur ini mudah untuk diobati. Jika Anda mengalami infeksi jamur yang terjadi secara terus menerus atau masalah untuk menangani infeksi jamur dengan cara konvensional kemungkinan disebabkan oleh jenis jamur yang berbeda. Tes laboratorium dapat mengidentifikasi jenis jamur Candida penyebabnya.

Diagnosis

Infeksi jamur dapat didiagnosis dengan mudah. Dokter mungkin akan bertanya mengenai riwayat medis Anda. Hal ini termasuk apakah Anda pernah mengalami infeksi jamur sebelumnya. Mereka mungkin juga akan bertanya apakah Anda pernah mengalami penyakit menular seksual sebelumnya. Langkah selanjutnya adalah pemeriksaan panggul. 

Dokter akan memeriksa dinding vagina dan serviks Anda. Mereka juga akan memeriksa pada daerah sekitar vagina untuk mengetahui adanya tanda eksternal dari infeksi.

Berdasarkan yang dokter lihat, langkah selanjutnya mungkin mengambil beberapa sampel sel dari vagina Anda. Sel ini akan diperiksa dalam laboratorium. Tes laboratorium ini biasanya dilakukan pada wanita yang mengalami infeksi jamur yang tidak kunjung sembuh.

Penanganan

Tiap infeksi jamur pada setiap orang berbeda, sehingga dokter akan menyarankan penanganan yang terbaik untuk Anda. Penanganan biasanya dibedakan berdasarkan dari tingkat keparahan dari gejala Anda.

Infeksi Jamur Ringan

Untuk infeksi jamur ringan biasanya dokter akan meresepkan obat untuk satu hingga tiga hari. Obat tersebut dapat berupa krim anti jamur, salep, tablet atau supositoria. Selain dengan resep, obat-obatan untuk infeksi jamur vagina ada juga yang tanpa menggunakan resep. 

Obat yang biasanya diberikan yaitu butoconazole, clotrimazole, miconazole, terconazole, fluconazole. Wanita dengan infeksi jamur ringan tetap memerlukan pemeriksaan rutin ke dokter untuk memastikan obat bekerja dengan baik. 

Selain itu Anda perlu juga untuk memeriksakan diri jika gejala muncul lagi setelah dua bulan. Jika Anda menyadari menderita infeksi, Anda dapat menanganinya sendiri dengan obat yang dapat dibeli di apotek.

Infeksi Jamur Berat

Dokter Anda akan menangani infeksi jamur seolah-olah cukup parah atau termasuk dalam kasus yang rumit jika Anda mengalami kemerahan, gatal-gatal dan bengkak yang cukup parah pada daerah vagina, mengalami infeksi vagina lebih dari empat kali dalam satu tahun, hamil, menderita diabetes yang tidak terkontrol, positif HIV dan penyebab infeksi bukanlah Candida Albicans.

Penanganan yang mungkin untuk infeksi jamur berat ini adalah krim, salep, tablet atau supositoria vagina untuk 14 hari, dua atau tiga dosis fluconazole, resep jangka panjang dari fluconazole yang diminum sekali tiap minggu selama enam minggu atau penggunaan jangka panjang obat antijamur topikal.


15 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Zisova LG, et al. (2016). Vulvovaginal candidiasis in pregnant women and its importance for Candida colonization of newborns. DOI: (https://www.degruyter.com/downloadpdf/j/folmed.2016.58.issue-2/folmed-2016-0018/folmed-2016-0018.pdf)
Vulvovaginal candidiasis. (2015). (https://www.cdc.gov/std/tg2015/candidiasis.htm)
Tobah YB. (2015). What's the best way to treat a yeast infection during pregnancy? (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/vaginitis/expert-answers/yeast-infection-during-pregnancy/faq-20058355)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app