Apa Yang Harus Dilakukan Saat Mengalami Serangan Jantung?

Dipublish tanggal: Agu 28, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mar 20, 2020 Waktu baca: 3 menit
Apa Yang Harus Dilakukan Saat Mengalami Serangan Jantung?

Banyak orang khawatir mengalami serangan jantung dalam hidup mereka. Berdasarkan data dari Sample Registration System (SRS), pada tahun 2014 prevalensi Penyakit Jantung Koroner (PJK) di Indonesia sebesar 12, 9%. 

PJK adalah salah satu faktor utama penyebab terjadinya serangan jantung pada orang dewasa.

Serangan jantung dapat dikelola dengan baik, jika mendapatkan penanganan yang sesuai pada waktu yang tepat. Namun seringkali karena sarana dan prasarana yang kurang memadai, seseorang yang mengalami serangan jantung,memiliki angka kematian yang tidak sedikit.

Tanda-tanda Serangan Jantung:

  • Ketidaknyamanan di dada, terutama ulu hati, yang berlangsung lebih dari beberapa menit atau hilang timbul. Biasanya dada terasa berat, penuh, disertai dengan penjalaran ke bagian tubuh lain seperti lengan, punggung, leher, rahang, atau perut. 
  • Sesak nafas yang mungkin muncul dengan atau tanpa ketidaknyamanan di dada.

The American Heart Association menyatakan bahwa, seperti halnya pria, gejala serangan jantung pada wanita yang paling umum adalah nyeri dada atau ketidaknyamanan. 

Tetapi wanita lebih cenderung mengalami beberapa gejala umum lainnya, seperti sesak napas, mual / muntah dan sakit punggung atau rahang. Selain itu sensasi yang jarang muncul seperti keringat dingin, mual, atau pusing juga bisa menjadi pertanda seseorang mengalami serangan jantung.

Apa yang harus dilakukan jika Anda mengalami Serangan Jantung?

Pada sebagian besar kasus, serangan jantung muncul secara perlahan hanya dengan sedikit ketidaknyamanan dan rasa sakit. Jika Anda mengalami salah satu dari gejala di atas ,segera pergi ke Unit Gawat Darurat terdekat atau hubungi penyedia layanan kesehatan darurat di kota Anda. 

Berikut beberapa hal yang dapat Anda lakukan ketika Anda menduga bahwa Anda mengalami serangan jantung :

  • Memanggil ambulans atau segera pergi ke rumah sakit terdekat

Jika ada orang lain di sekitar Anda, segera meminta bantuan untuk pergi ke rumah sakit, baik dengan memanggil ambulans atau membawa Anda dengan kendaraan pribadi. 

Walaupun di negara-negara maju, memanggil ambulan biasanya merupakan cara tercepat untuk mendapatkan perawatan darurat, daripada meminta seseorang untuk mengantar Anda ke rumah sakit, tetapi Anda juga harus menyesuaikan kondisi lingkungan tempat Anda tinggal, khususnya jika  Anda tinggal di daerah terpencil.

Jika memungkinan untuk memanggil ambulan, Petugas emergency medical services (EMS) adalah orang-orang terlatih untuk melakukan pertolongan pertama pada orang yang mengalami serangan jantung dan juga dapat membawa Anda ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan segera.

Di negara-negara maju, tersedia perangkat defibrilator yang disediakan di tempat umum untuk penanganan serangan jantung. Defibrillator adalah sejenis perangkat yang digunakan petugas EMS untuk menghidupkan kembali orang-orang yang mengalami serangan jantung. 

Perangkat defibrilator yang tersedia di tempat-tempat umum dapat digunakan baik oleh petugas medis maupun petugas non medis.

Saat seseorang mencurigai mereka mengalami serangan jantung, mereka dapat melakukan tindakan awal dengan mengkonsumsi 4 tablet aspirin (325 miligram) jika ada. Aspirin bekerja dengan memperlambat kemampuan darah untuk membeku. 

Selama serangan jantung, aspirin memperlambat pembekuan darah dan mencegah terjadinya pembentukan sumbatan lebih lanjut pada pembuluh darah jantung.

Namun Anda tetap harus pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan pemeriksaan lengkap dan menjalani perawatan yang lebih optimal untuk mencegah terjadinya komplikasi yang mungkin terjadi.

Apakah ada cara cepat untuk menghentikan Serangan Jantung di rumah?

Tidak, tidak ada cara cepat untuk menghentikan serangan jantung tanpa mencari perawatan medis darurat di rumah sakit. Mungkin Anda akan menemukan banyak penanganan serangan jantung "cepat" yang dapat Anda lakukan di rumah. 

Namun, perawatan "cepat" ini tidak efektif dan bisa berbahaya dengan menunda perawatan medis darurat.

Cara mengurangi faktor risiko yang terkait dengan Serangan Jantung

Meskipun Anda tidak dapat mengendalikan semua faktor risiko serangan jantung, seperti penuaan, jenis kelamin (pria beresiko lebih tinggi), dan faktor keturunan, ada beberapa hal yang dapat Anda kontrol untuk menurunkan risiko mengalami serangan jantung, seperti :

  • Berhenti merokok dan meminimalkan paparan asap rokok.
  • Menjaga kadar kolesterol darah tinggi dan tekanan darah tinggi dengan memodifikasi diet, menurunkan berat badan, minum obat, atau melakukan kombinasi dari semua hal ini.
  • Tetap aktif secara fisik setiap hari.
  • Kontrol berat badan Anda jika Anda kelebihan berat badan atau obesitas.
  • Jika Anda memiliki diabetes, jalani rencana perawatan sesuai dengan rencana dokter.
  • Atasi stres dalam hidup Anda dengan mempraktikkan teknik relaksasi seperti pernapasan dalam atau yoga, atau coba terapi bicara.
  • Batasi konsumsi alkohol.
  • Konsumsilah makanan yang sehat dan seimbang, kaya akan berbagai vitamin dan mineral.

19 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app