Angiodysplasia - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mei 12, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 3 menit

Angiodysplasia adalah kelainan pembuluh darah yang paling umum pada saluran pencernaan. 6% dari pendarahan saluran cerna disebabkan oleh angiodysplasia

Mengenai Angiodysplasia

Angiodysplasia menyebabkan pembengkakan pembuluh darah di usus. Hal ini dapat menyebabkan kehilangan darah dari saluran cerna. Angiodysplasia membentuk lesi vaskular yang paling umum pada saluran pencernaan, dan kondisi ini mungkin terjadi secara asimptomatik, atau dapat menyebabkan perdarahan gastrointestinal. 

 Angiodysplasia merupakan lesi degeneratif pada pembuluh darah yang sebelumnya sehat dan paling sering ditemukan di sekum dan kolon ascenden proksimal. 

70% angiodysplasias terletak di sekum dan asenden, 15% terletak di jejunum dan ileum, dan sisanya didistribusikan di sepanjang saluran pencernaan. Lesi ini biasanya berukuran kecil dan tidak teraba.

Apa yang menyebabkan angiodysplasia

Ini disebabkan oleh pembentukan malformasi arteri-vena antara pembuluh darah yang sebelumnya sehat, paling sering di caecum dan kolon asendens. Angiodysplasia merupakan penyebab kedua tersering dari pendarahan dubur pada mereka yang berusia lebih dari 60 tahun dan menjadi salah satu penyebab paling umum untuk pendarahan dari usus kecil.

Kemungkinan besar, masalah berkembang dari kejang usus yang normal yang menyebabkan pembuluh darah di daerah itu membesar. Ketika pembengkakan ini menjadi parah, lubang kecil berkembang antara arteri kecil dan vena yang disebut malformasi arteriovenosa. Pendarahan dapat terjadi dari area ini di dinding usus besar.

Apa saja gejala yang ditimbulkan pada angiodysplasia

Gejala angiodysplasia biasanya asimptomatik. Gambaran utama angiodysplasia adalah perdarahan dubur dan anemia.

Kondisi ini muncul dalam satu dari tiga cara:

  • Asimptomatik, atau didiagnosis secara kebetulan selama kolonoskopi
  • Pendarahan tanpa rasa sakit, yang merupakan kasus terbanyak
  • Perdarahan akut, mencakup 15% kasus

Karena lesi AV dapat terjadi di seluruh saluran cerna, derajat gejala tergantung pada lokasi dan tingkat keparahan malformasi tersebut. Seperti kebanyakan kasus perdarahan saluran pencernaan.

Hematemesis
Lesi saluran cerna bagian atas lebih mungkin untuk menyebabkan hematemesis atau melena

Hematochezia
lesi saluran cerna yang lebih rendah (lebih umum di angiodysplasia) lebih cenderung menimbulkan haematochezia.

angiodysplasia usus besar selalu berkaitan dengan penyakit lain pada pembuluh darah. Salah satunya adalah sindrom Osler-Weber-Rendu. Kondisi ini tidak berhubungan dengan kanker. Berbeda dari diverticulosis, yang merupakan penyebab yang lebih umum dari perdarahan usus pada orang dewasa yang lebih tua.

Bagaimana cara mencegah angiodysplasia

Hingga saat ini belum ada cara terbaik untuk mencegah terjadinya angiodysplasia. Namun hal penting yang dilakukan untuk mencegah pendarahan awal adalah dengan menolak pemberian obat nonsteroid anti inflamasi sebagai terapi pencegah nyeri.

Bagaimana cara mengobati angiodysplasia?

Pendekatan konservatif dilakukan pada pasien yang hemodinamiknya stabil, karena sebagian besar angiodysplasia yang berdarah akan berhenti secara spontan. Pengobatan biasanya tidak dianjurkan untuk pasien tanpa gejala ketika angiodysplasias ditemukan dalam pemeriksaan endoskopi.

Hemodinamik menstabilkan semua pasien dengan perdarahan aktif dengan cairan intravena dan menutup sel darah merah sesuai kebutuhan serta memperbaiki erbaiki koagulopati.

Pada pendarahan persisten, terdapat dua jenis metode perawatan yaitu terapi endoskopi dan terapi radiografi (mesenteric angiography).

Endoskopi merupakan manajemen lini pertama untuk mendeteksi sumber pendarahan.

argon plasma coagulation adalah teknik yang paling banyak digunakan Teknik endoskopi lainnya termasuk elektrokauter monopolar, fotoablasi laser, sclerotherapy, dan band ligation

Intervensi bedah adalah satu-satunya pilihan, di mana reseksi dan anastomosis pada segmen usus yang terkena diperlukan untuk membatasi perdarahan.

Indikasi untuk reseksi usus pada pasien dengan angiodysplasia adalah:

  • Pendarahan hebat yang terus berlanjut meskipun manajemen angiografi dan endoskopi telah dilakukan atau alat tidak tersedia di sarana kesehatan
  • Pendarahan GI parah yang mengancam jiwa
  • Lesi angiodisplastik multipel yang tidak dapat diobati secara medis

Terapi juga dapat diberikan melalui obat-obatan. Pilihan pertama yaitu asam tranifamat antifibrinolitik atau asam aminokaproat.

Estrogen dapat digunakan untuk menghentikan perdarahan dari angiodysplasia.

Estrogen juga menyebabkan hiperkoaguabilitas darah ringan. Efek samping estrogen bisa berbahaya baik pada pria taua wanita. Perubahan suara dan pembengkakan payudara mengganggu pria, tetapi wanita yang lebih tua sering didapati meningkatnya libido dan gejala perimenopause.


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app