Melena - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 2 menit

Melena adalah istilah kedokteran yang memiliki makna buang air besar dengan feses berwarna hitam. Warna hitam pada feses "melena" disebabkan oleh perdarahan pada saluran cerna bagian atas (kerongkongan, lambung, dan duodenum).

Feses berwarna hitam pada melena terjadi akibat hemoglobin yang ada dalam darah bereaksi dengan bahan kimia pencernaan termasuk asam lambung serta adanya reaksi oleh bakteri usus dalam durasi waktu tertentu sehingga tidak lagi berwarna merah saat keluar menjadi feses.

Jangan beranggapan bahwa setiap buang air besar dengan feses berwarna hitam adalah melena, karena hal ini juga bisa disebabkan oleh konsumsi suplemen zat besi yang menimbulkan warna feses kelabu-hitam dan bukan benar-benar hitam layaknya melena.

melena: %70319187484820%

Penyebab Melena

Penyebab paling umum dari melena adalah ulkus peptikum (adanya luka berdarah pada lambung). Penyebab lainnya adalah perdarahan dari saluran pencernaan bagian atas, seperti pendarahan dari kerongkongan (esofagus) pada penyakit liver kronis atau masalah yang lebih serius seperti tumor atau kanker pada lambung dan esofagus.

Namun, tanda yang paling menonjol dan membantu diagnosis dalam kasus tumor ganas adalah hematemesis (muntah darah) sehingga sering juga disebut sebagai hematemesis-melena; selain muntah darah terjadi pula buang air besar berwarna hitam.

Selain kondisi di atas, melena juga bisa menjadi tanda overdosis obat jika pasien adalah pengguna obat antikoagulan (anti pembekuan darah), seperti warfarin.

Sering kali, kasus melena adalah keadaan darurat medis karena sebagai akibat dari perdarahan dalam jumlah besar. Perawatan mendesak sangat diperlukan untuk menyingkirkan penyebab serius dan mencegah keadaan darurat yang berpotensi mengancam nyawa.

Terkadang pasien yang mengalami melena juga menunjukkan tanda-tanda anemia atau tekanan darah rendah sebagai akibat dari perdarahan yang masif. Oleh karena itu, sangat penting untuk mencari sumber perdarahan sehingga dapat dilakukan penanganan yang tepat, dalam hal ini dokter akan melakukan baik pemeriksaan fisik maupun penunjang, misalnya menggunakan endoskopi (selang berkamera yang dimasukkan melalui mulut untuk melihat kondisi saluran cerna bagian atas).

BAB Berdarah Melena vs hematochezia

Pendarahan yang berasal dari saluran cerna bagian bawah (seperti kolon sigmoid dan rektum) umumnya menimbulkan gejala buang air besar berdarah dengan darah berwarna merah terang, disebut sebagai hematochezia.

Sedangkan pada perdarahan saluran cerna bagian atas yang berasal dari usus 12 jari ke atas akan menyebabkan melena atau buang air besar dengan feses berwarna hitam.

Kenapa bisa demikian?

Hal itu terjadi akibat lamanya darah bereaksi di dalam usus. Sebagai perkiraan kasar, bahwa untuk terjadinya feses berwarna hitam (melena) membutuhkan waktu sekitar 14 jam bagi darah untuk dipecah dalam lumen usus. Oleh karena itu jika waktu transit kurang dari 14 jam, maka pasien akan mengalami hematochezia, dan jika lebih lama dari 14 jam pasien akan mengelami melena.

Salah satu prinsip yang sering di pakai bahwa terjadinya melena adalah jika sumber perdarahan berada di atas ligamentum Treitz (batas saluran cerna atas dan bawah), meskipun terkadang hal ini tidak bisa diandalkan karena alasan di atas.


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Why Is My Poop Black? 7 Causes of Black or Tarry Stool. WebMD. (https://www.webmd.com/digestive-disorders/black-tarry-stool-reasons)
Black Stools: Causes & Treatment. Healthline. (https://www.healthline.com/health/bloody-or-tarry-stools)
Black stool: Causes and when to see a doctor. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/325109.php)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app