Adacel Vaccine: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Waktu baca: 5 menit

Adacel vaccine adalah vaksin yang digunakan untuk imunisasi booster aktif untuk pencegahan tetanus, difteri dan pertusis (batuk rejan). Vaksin ini diberikan pada usia 4 sampai 6 tahun dan 11 tahun atau lebih. Adacel vaccine mengandung Tetanus toxoid 5 Lf, diphtheria toxoid 2 Lf, dan component pertussis.Berikut ini adalah informasi lengkap Adacel vaccine yang disertai tautan merk-merk obat lain dengan nama generik yang sama.

Pabrik

Sanofi Pasteur

Golongan

Harus dengan resep dokter

Kemasan

Adacel vaccine dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :

  • Vial 0.5 mL vaccine injection

Kandungan

Tiap 0.5 mL Adacel vaccine mengandung zat aktif (nama generik) sebagai berikut :

  • Tetanus toxoid 5 Lf
  • Diphtheria toxoid 2 Lf
  • Component pertussis (pertussis toxoid 2.5 mcg, filamentous haemagglutinin 5 mcg, fimbrial agglutinogens 2+3 5 mcg, pertactin 3 mcg)

Sekilas tentang zat aktif

Adacel vaccine adalah vaksin campuran tetanus dan diphtheria toxoid yang teradsorbsi secara terpisah pada aluminium fosfat, dikombinasikan dengan acellular pertussis vaccine dan tersuspensi dalam air untuk injeksi. Acellular pertussis vaccine terdiri dari 5 antigen pertusis yang dimurnikan (PT, FHA, PRN dan FIM).Vaksin tetanus (Tetanus toxoid) adalah vaksin aktif yang digunakan untuk mencegah tetanus. Selama masa anak-anak dianjurkan diberikan 5 dosis, kemudian dosis ke 6 diberikan selama masa remaja. Dosis tambahan dianjurkan diberikan setiap 10 tahun. Pada mereka yang vaksinasinya tidak up to date, tetanus booster harus diberikan dalam waktu 48 jam dari setelah mengalami luka.Vaksin difteri (diphtheria toxoid) adalah vaksin yang digunakan untuk melawan Corynebacterium diphtheriae, bakteri yang menyebabkan difteri. Tiga dosis awal sangat direkomendasikan. Vaksin ini efektif untuk sekitar 10 tahun, setelah itu dibutuhkan dosis booster. Imunisasi bisa dimulai pada usia enam minggu kemudian dosis selanjutnya diberikan setiap empat minggu.Vaksin pertusis adalah vaksin yang melindungi dari batuk rejan. Vaksin ini terdiri dari 2 tipe utama : whole-cell vaccines and acellular vaccines. whole-cell vaccines efektif sekitar 78% sedangkan acellular vaccines sekitar 71-85%. Efektivitas vaksin menurun antara 2 dan 10% per tahun. Penurunan efektivitas terjadi lebih cepat pada acellular vaccines. acellular vaccines lebih umum digunakan di negara maju karena efek sampingnya lebih kecil.

Indikasi

Kegunaan Adacel vaccine adalah sebagai imunisasi booster aktif untuk pencegahan tetanus, difteri dan pertusis (batuk rejan) pada usia 4 sampai 6 tahun dan 11 tahun atau lebih.Adacel vaccine bisa dipertimbangkan sebagai alternatif untuk dosis kelima tetanus, difteri dan Acellular pertussis vaccine (DTaP) pada anak-anak berusia 4 sampai 6 tahun.Bisa digunakan bersamaan dengan pemberian vaksin Poliomielitis (IPV) yang tidak aktif untuk melengkapi rangkaian vaksinasi pada usia yang diindikasikan.Adacel vaccine tidak digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh Bordetella pertusis, Corynebacterium diphtheriae atau infeksi Clostridium tetani.

Kontra indikasi

  • Kontraindikasi untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitivitas terhadap komponen Adacel vaccine, atau pernah mengalami reaksi yang mengancam jiwa setelah pemberian vaksin sebelumnya atau vaksin yang mengandung satu atau lebih komponen yang sama. Karena sulit dipastikan komponen vaksin mana yang mungkin bertanggung jawab, bisa dipertimbangkan untuk menemui ahli alergi untuk evaluasi jika imunisasi lebih lanjut dipertimbangkan.
  • Ensefalopati (misalnya koma, tingkat kesadaran yang menurun, kejang yang berkepanjangan) dalam 7 hari dari dosis awal yang mengandung pertusis (yang tidak terkait dengan penyebab lain yang dapat diidentifikasi) adalah kontraindikasi dilakukannya vaksinasi dengan vaksin yang mengandung pertusis toxoid.
  • Tidak diindikasikan untuk imunisasi anak di bawah usia 4 tahun.

Efek samping Adacel vaccine

Berikut adalah beberapa efek samping Adacel vaccine yang mungkin terjadi :

  • Gangguan Sistem Kekebalan Tubuh : Reaksi hipersensitivitas (angioedema, edema, ruam, hipotensi).
  • Gangguan Sistem Nervous : Paraesthesia, hypoesthesia, sindrom Guillain-Barre, neuritis brakialis, kelumpuhan wajah, kejang, sinkop, myelitis.
  • Gangguan Jantung : Miokarditis.
  • Gangguan Jaringan Kulit dan Subkutan : Pruritus, urtikaria.
  • Gangguan Jaringan Musculoskeletal dan Jaringan Kerja: Myositis, kejang otot.
  • Gangguan pada situs injeksi : pembengkakan pada tempat suntikan telah dilaporkan setelah pemberian Adacel vaccine pada remaja dan orang dewasa. Reaksi ini biasanya dimulai dalam waktu 24-72 jam setelah vaksinasi. Biasanya disertai dengan eritema, rasa panas, nyeri tekan atau nyeri pada tempat suntikan. Umumnya sembuh secara spontan dalam waktu 3-5 hari.

Perhatian

Hal-hal yang perlu diperhatikan pasien bila menggunakan Adacel vaccine adalah sebagai berikut :

  • Tinjau riwayat penerima tentang kemungkinan hipersensitifitas terhadap Vaksin atau vaksin serupa, riwayat imunisasi sebelumnya, dan adanya kontraindikasi sebelum melakukan imunisasi.
  • Seperti halnya vaksin apapun, Adacel vaccine tidak melindungi 100% orang yang divaksinasi.
  • Reaksi hipersensitivitas tipe Arthus, ditandai dengan reaksi lokal yang parah (biasanya dimulai 2 sampai 8 jam setelah suntikan), dapat terjadi pada penerimaan tetanus toxoid. Reaksi semacam itu dapat dikaitkan dengan tingginya kadar antitoksin yang beredar pada orang-orang yang telah terlalu sering mendapat suntikan toksin tetanus.
  • Tunda vaksinasi bila penerima menderita penyakit akut atau demam. Namun, penyakit dengan demam ringan biasanya tidak menjadi alasan untuk menunda vaksinasi.
  • Adacel vaccine tidak boleh diberikan pada individu dengan kelainan neurologis progresif atau tidak stabil, epilepsi yang tidak terkontrol atau ensefalopati progresif sampai rejimen pengobatan telah ditetapkan, kondisinya telah stabil dan manfaatnya jelas lebih besar daripada risikonya.
  • Sebuah tinjauan oleh US Institute of Medicine (IOM) menemukan bukti adanya hubungan kausal antara toksoid tetanus dan neuritis brakialis dan sindrom Guillian-Barre (GBS). Jika GBS terjadi dalam waktu 6 minggu sejak diterimanya vaksin yang mengandung toksoid tetanus, keputusan pemberian Adacel vaccine atau vaksin yang mengandung toksoid tetanus harus didasarkan pada pertimbangan cermat potensi manfaat dan kemungkinan risiko yang mungkin timbul.
  • Beberapa kasus penyakit kelumpuhan pada sistem saraf pusat, mononeuropati perifer dan mononeuropati kranial telah dilaporkan setelah vaksin yang mengandung toksoid tetanus dan / atau difteri, walaupun IOM menyimpulkan bahwa bukti tersebut tidak memadai untuk menerima atau menolak hubungan kausal antara kondisi ini dan Vaksinasi.
  • Efek pemberian Adacel vaccine selama menyusui belum diketahui. Karena Adacel vaccine tidak aktif, risiko pada ibu atau bayi sepertinya tidak mungkin terjadi. Namun, resiko dan manfaat vaksinasi harus dinilai sebelum membuat keputusan untuk mengimunisasi wanita menyusui.

Penggunaan Adacel vaccine oleh wanita hamil

FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan vaksin ini kedalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut :

Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi resiko sangat besar.

Karena vaksin ini tidak aktif, risiko terhadap embrio atau janin sepertinya tidak mungkin terjadi. Namun, menggunakan vaksin ini pada kehamilan tidak dianjurkan kecuali ada kepastian tidak adanya risiko menderita pertusis. Karena efek Adacel vaccine terhadap perkembangan embrio dan janin belum dilakukan penilaian, manfaat versus risiko pemberian Adacel vaccine selama kehamilan harus dievaluasi secara hati-hati.

Interaksi obat

Berikut adalah interaksi dengan obat-obat lain :

  • Pengobatan imunosupresif dapat mengganggu perkembangan respons imun yang diharapkan.
  • Adacel vaccine dapat diberikan bersamaan dengan trivalent inactivated influenza vaccine dan dengan hepatitis B vaccine pada anak berusia 11 sampai 12 tahun.

Dosis Adacel vaccine

Adacel vaccine diberikan dengan dosis sebagai berikut :

  • 0,5 mL secara intramuskular pada otot deltoid.

Terkait

  • Berbagai macam vaksin

Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan Adacel vaccine harus sesuai dengan yang dianjurkan.


7 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Adacel (Tdap Adolescent/Adult)(PF) Intramuscular : Uses, Side Effects, Interactions, Pictures, Warnings & Dosing. WebMD. (https://www.webmd.com/drugs/2/drug-93612/adacel-tdap-adolescent-adultpf-intramuscular/details)
Adacel. U.S. Food and Drug Administration (FDA). (https://www.fda.gov/vaccines-blood-biologics/vaccines/adacel)
Adacel, Boostrix (tetanus & reduced diptheria toxoids/acellular pertussis vaccine) dosing, indications, interactions, adverse effects, and more. Medscape. (https://reference.medscape.com/drug/adacel-boostrix-tetanus-reduced-diphtheria-toxoids-acellular-pertussis-vaccine-999568)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app