11 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Hamil (Termasuk Ngecat Kamar Bayi!)

Dipublish tanggal: Mei 16, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 5 menit
11 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Hamil (Termasuk Ngecat Kamar Bayi!)

Menjalani masa kehamilan tentu menjadi salah satu momen menyenangkan sekaligus menegangkan bagi para calon ibu. Apa pun tentu rela dilakukan, termasuk menghindari berbagai pantangan saat hamil demi menjaga kesehatan si bayi dalam kandungan. Bila Anda sudah tahu mengenai pantangan makan makanan mentah saat hamil, Anda ternyata juga sebaiknya menghindari mengecat kamar bayi demi menjaga kesehatan dan keselamatan bayi Anda. Kenapa begitu? Yuk, simak berbagai hal yang harus dihindari saat hamil berikut ini.

Pantangan saat hamil yang harus dihindari

1. Hindari makanan tertentu

Selama hamil, Anda tidak boleh sembarangan mengonsumsi makanan. Sebab, apa pun yang Anda makan juga akan disalurkan untuk janin yang sedang tumbuh dalam kandungan Anda.

Semakin baik asupan nutrisinya, maka si bayi akan mendapatkan manfaatnya secara optimal. Sebaliknya, makanan yang tidak sehat juga bisa mengganggu tumbuh kembang bayi dalam kandungan.

Berikut ini berbagai makanan yang menjadi pantangan saat hamil, antara lain:

  • Daging mentah dan kerang: Makanan laut (seafood) mentah termasuk tiram, sushi, dan kerang. Hindari juga daging sapi dan unggas yang dimasak kurang matang, sebab dapat terkontaminasi bateri toksoplasmosis atau salmonella.
  • Daging Deli: Daging Deli dapat terkontaminasi listeria, bakteri yang dapat melintasi plasenta dan menginfeksi bayi Anda yang sedang berkembang. Infeksi dalam rahim dapat menyebabkan keracunan darah dan bisa mengancam jiwa bayi Anda.
  • Ikan dengan kadar merkuri yang tinggi: Termasuk ikan hiu, king mackerel, dan ikan todak.
  • Makanan laut yang diasap: Hindari ikan yang diproses dengan pengasapan karena rentan terkontaminasi listeria.
  • Telur mentah: Telur mentah dapat meningkatkan risiko infeksi salmonellosis yang disebabkan oleh bakteri Salmonella. Hindari juga beragam makanan yang terbuat dari telur mentah seperti mayonais dan saus lainnya. 
  • Keju lunak: Beberapa keju lunak yang diimpor dapat memiliki listeria, jadi hindari keju lunak seperti feta, Gorgonzola, Camembert, dan Brie.
  • Produk susu yang tidak dipasteurisasi: Produk-produk ini dapat mengandung listeria.

Tetapi masih ada banyak pilihan nutrisi hebat selama kehamilan Anda, seperti:

  • protein tanpa lemak
  • lemak sehat
  • Sayuran dan buah-buahan segar
  • air

2. Jangan mengecat kamar bayi

Menyiapkan kamar bayi tentu menjadi aktivitas yang menyenangkan sembari menunggu kehadiran si buah hati. Anda boleh saja menyiapkan perlengkapan bayi dari sekarang, tapi baiknya hindari mengecat kamar bayi. Kenapa begitu?

Perlu diketahui bahwa cat yang digunakan untuk mewarnai dinding kamar mengandung pelarut dan bahan kimia tertentu. Hal ini dapat meningkatkan risiko toksik yang apabila terhirup dikhawatirkan dapat memengaruhi perkembangan bayi dalam kandungan.

Meskipun cat berpotensi memiliki tingkat paparan rendah, namun tidak ada salahnya untuk menghindari paparan cat maupun uap yang ditimbulkan. 

3. Kurangi minuman berkafein

Kafein bersifat stimulan dan diuretik, yang berarti meminum beberapa cangkir kopi yang biasa Anda lakukan setiap hari dapat meningkatkan tekanan darah, detak jantung, dan frekuensi buang air kecil. Selain itu, kafein juga dapat menembus plasenta dan berisiko mengganggu tumbuh kembang janin.

Perlu diketahui bahwa proses metabolisme dalam tubuh bayi masih dalam tahap perkembangan. Tubuhnya masih belum mampu menghalau bahaya kafein, sehingga asupan kafein berlebih dikhawatirkan dapat memengaruhi kesehatannya.

Ibu hamil sebetulnya boleh saja minum kopi, asal tidak berlebihan. Batas aman kopi untuk ibu hamil adalah sekitar 150-300 miligram (mg) sehari atau setara dengan 1-2 cangkir kopi instan.

Perlu diingat juga bahwa kafein tidak hanya ada pada kopi, tapi juga di dalam teh, cokelat, soda, bahkan obat-obatan bebas. Batasi konsumsi makanan maupun minuman tersebut demi menjaga kesehatan bayi Anda.

Baca Selengkapnya: Bolehkah Ibu Hamil Minum Kopi?

4. Hindari obat-obatan tertentu

Jangan sembarang minum obat atau suplemen tanpa konsultasi terlebih dahulu ke dokter kandungan Anda. Pasalnya, ada beberapa obat yang dapat membahayakan bayi Anda yang sedang tumbuh. 

5. Hindari pakai sepatu hak tinggi

Saat perut Anda berkembang besar, pusat gravitasi akan berubah dan memungkinkan Anda merasa tidak stabil. Tidak hanya itu, bobot janin yang terus bertambah akan terus menekan organ bawah dan memicu kaki bengkak saat hamil.

Oleh karena itu, hindari menggunakan sepatu hak tinggi saat bepergian. Sebaiknya gunakan sepatu flat yang lebih aman dan nyaman.

Baca Selengkapnya: Kaki Bengkak Saat Hamil? Ini Tips Mengatasinya

6. Hindari berendam air panas atau sauna

Jika Anda merasa pegal atau letih selama kehamilan, bersantai di bak mandi air panas mungkin sangat cocok dilakukan. Namun hati-hati, berendam di air panas dapat meningkatkan suhu tubuh secara mendadak, apalagi kalau dilakukan pada trimester pertama berpotensi menyebabkan cacat lahir tertentu.

Hindari penggunaan bak mandi air panas atau sauna selama kehamilan. Berendam di air bersuhu hangat saja sudah mampu merilekskan otot-otot tubuh yang menegang karena kehamilan. 

7. Jangan bersihkan kotoran kucing sendirian

Kotoran kucing dapat membawa infeksi toksoplasmosis, penyakit parasit yang langka yang bisa membahayakan kesehatan janin. Oleh karena itu, jauhkan diri Anda dari kotoran kucing untuk menghindari penyebaran parasit ini. Mintalah bantuan orang lain untuk membersihkan kotoran kucing daripada melakukannya sendiri.

8. Hindari asap rokok

Tak hanya menjadi perokok aktif, menghirup asap rokok saja sudah bisa menempatkan bayi Anda dalam kondisi bahaya. Ya, bahaya asap rokok sama buruknya seperti mengisap rokok secara langsung.

Ada sekitar 4.000 bahan kimia dalam asap rokok, dan beberapa di antaranya telah dikaitkan dengan kanker. Paparan asap rokok pada ibu hamil dapat menyebabkan: 

  • Keguguran
  • Bayi lahir prematur
  • Berat badan lahir rendah (BBLR)
  • Masalah belajar atau perilaku saat bayi Anda tumbuh
  • Sindrom kematian bayi mendadak (SIDS)

9. Tidak minum minuman beralkohol

Hindari anggur, bir, dan minuman keras selama kehamilan Anda. Alkohol mengalir dengan cepat dari aliran darah melalui plasenta dan tali pusar bayi Anda, dan ini dapat membahayakan otak dan organ bayi Anda yang sedang berkembang.

Risiko potensial lainnya termasuk:

  • Bayi lahir prematur
  • Gangguan spektrum alkohol janin
  • Kerusakan otak
  • Cacat lahir
  • Keguguran
  • Kematian

10. Jangan duduk atau berdiri terlalu lama

Berdiam di posisi yang sama terlalu lama, baik duduk atau berdiri, selama kehamilan bisa menimbulkan masalah. Hal ini dapat menyumbat aliran darah di vena hingga menyebabkan kaki bengkak saat hamil. 

Sebagai solusinya, coba gerakkan kaki Anda sebentar-sebentar saat sedang duduk atau berdiri. Ini sedikit banyak dapat membantu melancarkan aliran darah, khususnya di bagian kaki agar terhindar dari pembengkakan.

11. Jangan lantas percaya semua yang Anda baca

Informasi seputar kehamilan bisa Anda dapatkan di mana saja, baik itu di buku, majalah, internet, hingga sosial media. Namun, penting untuk tidak langsung menelan informasinya mentah-mentah agar tidak termakan hoaks.

Sekarang ini, ada banyak informasi yang salah kaprah tapi telanjur dipercayai masyarakat umum. Jika Anda ragu mengenai kebenaran suatu informasi seputar kehamilan, jangan sungkan untuk menanyakannya pada dokter kandungan Anda untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat dan terpercaya.

Baca Juga: 15 Keluhan Saat Hamil yang Paling Umum dan Cara Mengatasinya


12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app