Bolehkah Ibu Hamil Minum Kopi?

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Jan 18, 2023 Tinjau pada Jun 5, 2019 Waktu baca: 4 menit
Bolehkah Ibu Hamil Minum Kopi?

Bagi sebagian orang, tidak lengkap rasanya jika mengawali hari tanpa secangkir kopi. Minuman yang satu ini kerap diandalkan untuk membangkitkan mood dan menghilangkan rasa kantuk, tak terkecuali pada ibu hamil. Namun yang jadi pertanyaan, bolehkah ibu hamil minum kopi? Seberapa banyak kopi untuk ibu hamil yang diperbolehkan? Temukan jawabannya pada ulasan berikut ini.

Bolehkah ibu hamil minum kopi?

Ibu hamil wajib menjaga asupan makanannya setiap hari. Sebab apa pun yang Anda makan tidak hanya mengalir dalam tubuh Anda sendiri, tapi juga akan tersalurkan ke janin dalam kandungan. Semakin baik asupannya, maka manfaatnya pun juga akan semakin besar bagi kesehatan ibu dan janin.

Berbicara soal kopi, minuman ini sebetulnya tergolong aman dikonsumsi bagi kebanyakan orang, termasuk pada ibu hamil. Akan tetapi, sehat atau tidaknya kopi untuk ibu hamil tergantung dari seberapa banyak jumlah kopi yang diminum setiap hari. 

Ibu hamil memang lebih disarankan untuk tidak minum kopi saat hamil dan beralih ke minuman lainnya yang lebih sehat. Namun kalau memang dirasa sulit, kurangi asupan kafeinnya setiap hari secara bertahap.

Menurut American College of Obstreticians and Gynecologists (ACOG), batas aman kopi untuk ibu hamil adalah tidak lebih dari 200 miligram (mg) per hari atau setara dengan 1-2 cangkir kopi instan. Batasan tersebut diyakini aman dan tidak memicu keguguran maupun kelahiran prematur.

Semakin banyak jumlah kopi yang Anda minum, maka semakin banyak pula asupan kafein yang masuk ke dalam tubuh. Hati-hati, hal ini dapat mengganggu kesehatan ibu dan janin dalam kandungan Anda.

Baca Selengkapnya: Ketahui Beberapa Makanan yang Harus DIhindari Saat Hamil

Apa dampak kafein dalam kopi untuk ibu hamil dan janin?

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, para ahli membolehkan ibu hamil minum kopi asalkan tidak melebihi 2 cangkir kopi instan per hari. Lebih dari batas itu, asupan kafein terlalu banyak dalam tubuh dapat memicu masalah kesehatan, baik pada ibu hamil dan janin.

Berikut ini sejumlah dampak kafein dalam kopi untuk ibu hamil dan janin, di antaranya:

1. Menghambat penyerapan zat besi

Zat besi merupakan salah satu mineral yang penting bagi ibu hamil. Jika Anda tidak mencukupi asupan zat besi setiap hari, maka Anda akan mudah merasa lelah, terkena infeksi, dan mengalami anemia saat hamil.

Hal ini dapat diperparah jika Anda minum kopi saat hamil. Minuman berkafein seperti kopi dan teh mengandung senyawa fenol yang membuat tubuh lebih sulit menyerap zat besi. Semakin sering ibu hamil minum kopi, maka ia akan lebih mudah terkena anemia saat hamil.

Baca Juga: Hemoglobin (HB) Normal Ibu Hamil Sesuai Usia Kandungan

Jika ibu hamil tetap ingin minum kopi atau teh, maka minumlah di antara waktu makan (jangan tepat setelah makan). Cara ini dapat membantu menjaga kadar zat besi dalam tubuh selama kehamilan.


2. Memicu nyeri ulu hati

Satu hal yang pasti: ibu hamil akan lebih baik dan aman jika tidak menjadikan minum kopi sebagai kebiasaan. Ini karena kandungan kafein dalam kopi dapat membuat Anda gampang gelisah dan insomnia

Wajar saja jika wanita sering susah tidur saat hamil karena pengaruh hormon kehamilan. Akan tetapi, masalah tersebut tentu akan diperparah jika Anda sering minum kopi saat hamil.

Tak hanya itu, ibu hamil yang suka minum kopi juga berisiko mengalami masalah pencernaan. Kafein dapat meningkatkan produksi asam lambung dan memicu nyeri ulu hati. Oleh karena itulah, penderita maag yang sedang hamil sebaiknya menghindari minum kopi.

3. Meningkatkan risiko keguguran

Meskipun tubuh Anda mampu mengendalikan jumlah kafein dalam tubuh, sayangnya bayi Anda tidak demikian. Proses metabolisme tubuh bayi dalam kandungan masih belum optimal, sehingga bayi akan kesulitan membatasi jumlah kafein yang masuk ke dalam tubuhnya.

Menurut penelitian dalam American Journal of Obstetric and Gynecology tahun 2008, wanita hamil yang mengonsumsi 200 mg kafein setiap hari berisiko 2 kali lebih besar mengalami keguguran daripada wanita yang tidak mengonsumsi kafein sama sekali.

Temuan ini diperkuat juga dengan studi dari Denmark yang menemukan bahwa risiko bayi lahir mati meningkat 2 kali lipat pada wanita yang minum 8 gelas kopi atau lebih setiap hari. Itulah sebabnya, ibu hamil sebaiknya membatasi minum kopi atau kalau bisa tidak minum kopi sama sekali.

4. Berat badan lahir rendah (BBLR) pada bayi

Efek kafein akan lebih terasa seiring dengan bertambahnya usia kehamilan. Kemampuan tubuh dalam memecah kafein akan semakin melambat,sehingga kadar kafein akan semakin tinggi dalam aliran darah.

Selama trimester kedua, tubuh butuh waktu 2 kali lebih lama untuk membersihkan kafein dalam tubuh. Apalagi saat trimester ketiga, tubuh bahkan perlu waktu 3 kali lebih lama untuk menetralisir kafein dalam tubuh. 

Akibatnya, jumlah kafein yang melintasi plasenta dan mencapai bayi juga akan semakin bertambah. Bila ibu hamil minum kopi terus-terusan, hal ini dapat menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ibu yang mengonsumsi 500 mg kafein atau lebih dalam sehari memiliki bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Tak hanya itu, bayi baru lahir tersebut memiliki denyut jantung dan pernapasan yang lebih cepat daripada bayi normal lainnya. 

Bayi yang berat badannya di bawah normal saat lahir lebih rentan terkena penyakit selama masa pertumbuhannya. Bahkan, hal ini bisa semakin parah jika ibu minum kopi selama menyusui.

Selain kopi, makanan dan minuman apa saja yang mengandung kafein?

Walaupun para ahli membolehkan ibu hamil minum kopi, tetap batasi jumlahnya. Hal ini tidak hanya berlaku untuk kopi saja, tapi juga minuman lainnya yang mengandung kafein seperti teh, cokelat, hingga minuman bersoda.

Berikut daftar makanan dan minuman yang mengandung kafein lengkap dengan jumlah kafein di dalamnya:

  • Satu cangkir kopi instan: 100 mg
  • Satu cangkir kopi filter atau tubruk : 140 mg
  • Satu cangkir teh: 75 mg
  • Satu kaleng minuman bersoda: 40 mg
  • Satu kaleng minuman energi: 80 mg
  • Sebatang cokelat tawar (50g): 25 mg
  • Sebatang susu cokelat (50g): 10 mg

Baca Selengkapnya: Bolehkah Ibu Hamil Makan Cokelat? Ini Jawaban yang Benar

Nah, supaya tidak lebih dari 200 mg kafein per hari, ini artinya Anda hanya boleh mengonsumsi:

  • Sebatang cokelat polos dan satu cangkir kopi filter
  • Dua cangkir teh dan satu kaleng minuman bersoda
  • Satu cangkir kopi instan dan satu kaleng minuman energi

Cermati pula beberapa produk olahan yang terbuat dari bahan-bahan di atas. Setelah itu, batasi asupannya sama seperti saat Anda membatasi minum kopi saat hamil.

Minum kopi decaf alias kopi tanpa kafein juga bisa menjadi solusi terbaik. Walaupun kandungan kafeinnya jauh lebih rendah atau bahkan nol kafein, rasanya hampir sama dengan kopi biasa. Jadi, Anda tetep bisa minum kopi saat hamil dengan lebih tenang.

Jangan lupa untuk selalu memperbanyak minum air putih guna menetralisir kafein dalam tubuh. Yang tak kalah penting, selalu konsultasikan dengan dokter kandungan Anda sebelum minum kopi saat hamil.

Baca Juga: 4 Manfaat Kopi Decaf Bagi Kesehatan


6 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Maternal caffeine intake during pregnancy and risk of pregnancy loss: a categorical and dose-response meta-analysis of prospective studies. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/26329421)
Caffeine intake during pregnancy and adverse birth outcomes: a systematic review and dose-response meta-analysis. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25179792)
Moderate Caffeine Consumption During Pregnancy. American College of Obstetricians and Gynecologists. (https://www.acog.org/Clinical-Guidance-and-Publications/Committee-Opinions/Committee-on-Obstetric-Practice/Moderate-Caffeine-Consumption-During-Pregnancy)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app