​Penyakit Jantung Koroner - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mar 3, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 5 menit

Penyakit jantung koroner pada kebanyakan orang adalah sosok penyakit yang paling ditakuti, karena jika tidak dikenali dan ditangani sejak dini bisa berakibat fatal dikemudian hari. Oleh karena itu mari kita sedikit membahas tentang apa sebenernya penyakit jantung koroner itu.

Penyakit jantung koroner lebih mengacu pada penyempitan arteri koroner, pembuluh darah yang memasok oksigen dan darah ke jantung. Hal ini juga dikenal sebagai penyakit arteri koroner. Ini adalah penyebab utama kematian pada kebanyakan orang.

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Skrining Jantung (Koroner) via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket skrining jantung (koroner) hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Penyakit jantung koroner (PJK) biasanya terjadi saat kolesterol terakumulasi di dinding arteri, menciptakan plak. Arteri yang menyempit, mengurangi aliran darah yang masuk ke jantung. Terkadang, pembekuan darah juga bisa menghalangi aliran darah ke otot jantung.

Penyakit jantung koroner umumnya menyebabkan angina pectoris (nyeri dada), sesakgt;napas, infark miokard, atau serangan jantung. Ini adalah jenis penyakit jantung yang paling umum di Amerika Serikat, di mana ia menyumbang 370.000 kematian setiap tahunnya.

Apa itu penyakit Jantung Koroner?

Jantung adalah otot, dengan ukuran yang kurang lebih sama dengan kepalan tangan manusia dewasa. 

Darah akan dipompa dari jantung ke paru-paru, di mana di paru-paru darah akan mengumpulkan oksigen. Darah yang kaya oksigen ini kemudian dipompa kembali ke jantung dan kemudian dibawa ke organ-organ di seluruh tubuh melalui arteri. Darah kemudian kembali ke jantung melalui pembuluh darah dan dipompa ke paru-paru lagi. Hal ini yang disebut dengan sirkulasi.

Arteri koroner adalah jaringan jantung pembuluh darah. Artei koroner ini ada di permukaan jantung, dan mereka yang memasok otot jantung dengan oksigen. Jika arteri koroner menyempit, pasokan darah yang kaya akan oksigen ke jantung mungkin menjadi terlalu rendah, terutama selama aktivitas fisik.

Pada awalnya, penurunan aliran darah ini mungkin tidak menghasilkan gejala apapun, namun ketika endapan lemak, atau plak, terbentuk di arteri koroner, tanda dan gejala-gejala mungkin akan muncul.

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Skrining Jantung (Koroner) via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket skrining jantung (koroner) hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Penyebab Terjadinya penyakit Jantung Koroner

Penyakit jantung koroner adalah salah satu penyebab utama kematian di Amerika Serikat. Penyakit jantung koroner diyakini diawali dengan adanya luka atau kerusakan pada lapisan dalam arteri koroner.

Kerusakan ini menyebabkan endapan plak lemak yang terbentuk di lokasi luka. Endapan ini biasa terdiri dari kolesterol dan produk limbah seluler lainnya. Akumulasi ini disebut dengan aterosklerosis.

Jika bagian dari arteri koroner ini putus atau pecah, trombosit akan menggumpal di daerah tersebut, dan mencoba memperbaiki pembuluh darah. Gumpalan ini bisa menghalangi arteri, mengurangi atau menutup aliran darah, dan menyebabkan serangan jantung.

Gejala penyakit Jantung Koroner

Angina

Berikut ini adalah gejala angina:

  • Nyeri dada: Orang-orang menggambarkannya sebagai keadaan yang meremas, menekan, berat, membakar, atau sakit di dada. Nyeri biasanya dimulai di belakang tulang dada. Rasa sakit ini sering menyebar ke leher, rahang, lengan, bahu, tenggorokan, punggung, atau bahkan gigi.
  • Gejala yang berhubungan: Gejala lainnya termasuk gangguan pencernaan, sakit maag, lemah, berkeringat, mual, kram, dan sesak napas

Ada beberapa jenis angina utama:

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Skrining Jantung (Koroner) via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket skrining jantung (koroner) hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

  • Angina stabil: Ketidaknyamanan dapat berlangsung dalam waktu singkat. Hal  ini terjadi saat jantung bekerja lebih keras dari biasanya, seperti saat berolahraga. Hal ini bisa terjadi selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Istirahat atau pengobatan bisa meringankan gejala ini.
  • Angina tidak stabil: Hal ini sering disebabkan oleh pembekuan darah di arteri koroner. Hal ini biasa terjadi saat istirahat, dan berlangsung lebih lama, dan mungkin akan memburuk seiring berjalannya waktu.
  • Varian angina: Jenis ini terjadi saat istirahat, dan biasanya parah. Hal ini terjadi ketika ada serangan pada arteri yang menyebabkan tegang ,menyempit, dan mengganggu suplai darah ke jantung. Pemicu hal ini termasuk paparan suhu dingin, stres, obat-obatan, merokok, atau penggunaan kokain.

Sesak nafas (dyspnea)

Penyakit jantung koroner bisa menyebabkan sesak napas. Jika jantung dan organ tubuh lainnya terlalu sedikit asupa oksigen yang diterima, pasien mungkin akan mulai terengah-engah. Setiap kegiatan mungkin akan sangat melelahkan.

Serangan jantung

Serangan jantung, atau infark miokard, terjadi saat otot jantung tidak memiliki cukup darah, dan juga oksigen. Otot akan mati, dan terjadi serangan jantung.

Serangan jantung biasanya terjadi saat pembekuan darah berkembang dari plak di salah satu arteri koroner. Jika terdapat bekuan darah yang besar, hal ini dapat menghentikan suplai darah ke jantung. Bekuan darah dikenal sebagai trombosis koroner.

Gejala serangan jantung meliputi:

Nyeri dada yang menggganggu

  • Batuk
  • Pusing
  • Sesak napas
  • Wajah tampak pucat
  • Mual dan muntah
  • Kegelisahan
  • Keringat dan kulit dingin

Gejala pertama biasanya nyeri dada yang menyebar ke leher, rahang, telinga, lengan, dan pergelangan tangan, dan mungkin juga tulang belikat, punggung, atau perut.

Istirahat, atau berbaring tidak meberikan rasa nyaman. Rasa sakit sering kali konstan, tapi bisa datang dan pergi. Hal ini bisa berlangsung dari beberapa menit sampai berjam-jam.

Serangan jantung adalah keadaan darurat medis. Hal ini bisa mengakibatkan kematian atau kerusakan permanen pada otot jantung. Jika ada yang memiliki tanda-tanda serangan jantung, sangat penting untuk segera menghubungi rumah sakit terdekat.

Pengobatan penyakit Jantung Koroner

Penyakit jantung koroner (PJK) tidak bisa disembuhkan, namun dengan teknologi saat ini, bisa dikelola secara efektif.
Pengobatan melibatkan perubahan gaya hidup, dan mungkin beberapa prosedur medis dan pengobatan.
Rekomendasi gaya hidup termasuk berhenti merokok, makan makanan yang sehat, dan berolahraga secara teratur.

Pengobatan penyakit Jantung Koroner meliputi:

  • Statin: Ini adalah satu-satunya obat yang menunjukkan dampak positif pada penyakit jantuk koroner (PJK), namun jika seseorang memiliki gangguan kolesterol yang mendasarinya, obat ini mungkin tidak bekerja.
  • Aspirin dosis rendah: obat ini akan mengurangi penggumpalan darah, menurunkan risiko angina atau serangan jantung.
  • Beta blocker: Dapat digunakan untuk mengurangi tekanan darah dan detak jantung, terutama pada orang yang sudah terkena serangan jantung.
  • Patch nitrogliserin, semprotan, atau tablet: Mengendalikan nyeri dada dengan mengurangi permintaan atau desakan jantung akan darah dengan cara memperlebar arteri koroner.
  • Penghambat enzim pengubah angiotensin (ACEI): Obat ini membantu menurunkan tekanan darah dan membantu memperlambat atau menghentikan perkembangan penyakit jantung kroroner..
  • Penghambat saluran kalsium (CCB): Obat ini akan memperlebar arteri koroner, dan memungkinkan aliran darah yang besar masuk ke jantung, dan dapat mengurangi hipertensi.

Operasi penyakit Jantung Koroner

Pembedahan dapat membuka atau mengganti arteri yang tersumbat, jika pembuluh darah menjadi sangat sempit, atau jika gejala tidak merespons pengobatan:

  • Operasi laser: Operasi ini melibatkan beberapa lubang kecil di otot jantung, yang mendorong terbentuknya pembuluh darah baru.
  • Operasi bypass koroner: Dokter bedah akan menggunakan pembuluh darah dari bagian tubuh lain untuk membuat cangkok agar bisa melewati arteri yang tersumbat. Cangkok itu bisanya diambil dari artri di kaki atau arteri dinding dada bagian dalam.
  • Angioplasti dan penempatan stent: Kateter dimasukkan ke bagian arteri yang menyempit. Balon yang kempis dilewatkan melalui kateter ke area yang terkena atau tersumbat. Saat balon mengembang, alat ini akan menekan endapan lemak ke dinding arteri. Stent dapat dibiarkan di dalam arteri untuk membantu agar arteri tetap terbuka.

Pencegahan penyakit Jantung Koroner

Mengontrol kadar kolesterol darah dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung koroner (PJK). Terapkan pola hidup sehat, membatasi asupan alkohol, menghindari penggunaan tembakau (merokok), dan mengkonsumsi makanan sehat dengan mengurangi asupan gula dan garam dan olahraga yang teratur dapat membantu agar terhindar dari penyakit jantung koroner. 


30 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Garber AM, et al. Stress testing for the diagnosis of obstructive coronary artery disease. https://www.uptodate.com/contents/search.
Liao KP. Coronary artery disease in rheumatoid arthritis: Pathogenesis, risk factors, clinical manifestations, and diagnostic implications. https://www.uptodate.com/contents/search.
Riggin EA. Allscripts EPSi. Mayo Clinic, Rochester, Minn. Dec. 11, 2017.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app