Mengenal Penyakit Jantung Koroner: Penyebab dan Gejalanya

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mei 25, 2019 Waktu baca: 2 menit
Mengenal Penyakit Jantung Koroner: Penyebab dan Gejalanya

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Penyakit jantung koroner (PJK) adalah kondisi ketika arteri koroner yang menyuplai darah ke otot-otot jantung tersumbat oleh penumpukan plak.
  • Tanda dan gejala penyakit jantung koroner antara lain nyeri dada, sesak napas, detak jantung tidak teratur, hingga sempoyongan.
  • Gejala penyakit jantung koroner biasanya terjadi selama olahraga atau sedang beraktivitas. Pada kondisi parah, nyeri dada juga dapat dirasakan saat istirahat.
  • Kebiasaan yang tidak sehat seperti diet tinggi kolesterol, merokok, dan kurang olahraga dapat mempercepat penimbunan lemak dan kalsium pada lapisan dalam arteri koroner.
  • Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner adalah keturunan, konsumsi makanan berkolesterol tinggi, merokok, hingga obesitas.

Penyakit jantung koroner (PJK) adalah suatu kondisi ketika arteri koroner yang menyuplai darah ke otot-otot jantung menjadi tersumbat karena penumpukan plak, Plak tersebut terbentuk dari lemak, kalsium, dan jaringan parut. Kondisi ini juga disebut dengan aterosklerosis. 

Plak dapat menyempitkan arteri sehingga jantung tidak mendapatkan cukup oksigen dalam darah dan memicu hipoksia (kekurangan oksigen). Penumpukan plak umumnya terjadi selama bertahun-tahun, awalnya sedikit-sedikit sampai kemudian benar-benar menghambat.

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Skrining Jantung (Koroner) via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket skrining jantung (koroner) hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Kondisi ini dapat mengakibatkan munculnya gejala serangan jantung yang ditandai dengan nyeri dada. Dalam istilah medis, hal ini dikenal dengan angina pektoris.

Jika plak menghambat aliran darah sepenuhnya, maka dapat menimbulkan serangan jantung hingga otot-otot jantung menjadi rusak dan mati (infark miokard) atau gangguan irama jantung yang fatal (serangan jantung mendadak).

Gejala penyakit jantung koroner

Tanda dan gejala penyakit jantung koroner antara lain:

  • Nyeri dada (angina), dapat menjalar ke lengan kiri, seperti tertekan tertindih, rasa terbakar atau sesak
  • Sesak napas (dypsnea)
  • Nyeri dapat menjalar dari dada ke rahang, punggung, atau nyeri lengan, terutama pada sisi kiri, baik selama aktivitas atau saat istirahat
  • Palpitasi atau berdebar-debar (sensasi detak jantung yang cepat atau sangat kuat)
  • Pusing, sempoyongan, atau pingsan tanpa sebab yang jelas
  • Kelemahan saat aktivitas atau saat istirahat
  • Denyut jantung tidak teratur
  • Gangguan pencernaan seperti mual atau muntah

Baca Selengkapnya: Ciri-Ciri Penyakit Jantung Koroner

Gejala PJK sering kali terjadi selama olahraga atau sedang beraktivitas. Sebab pada saat itu, otot jantung membutuhkan pasokan nutrisi dan oksigen yang banyak tapi tidak dipenuhi karena pembuluh darah koroner tersumbat. Pada kondisi parah, nyeri dada juga dapat dirasakan saat istirahat.

Silent ischemia

Silent ischemia adalah suatu kondisi di mana tidak ada gejala penyakit jantung koroner yang muncul, meskipun elektrokardiogram (EKG, atau alat perekam jantung) dan / atau tes lainnya seperti echocardiografi menunjukkan bukti iskemia (otot jantung kekurangan oksigen). Hal ini terjadi ketika arteri mungkin terhambat 50% atau lebih tanpa menyebabkan gejala apapun.

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Skrining Jantung (Koroner) via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket skrining jantung (koroner) hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Apa penyebab penyakit jantung koroner?

Pada usia anak-anak, lapisan dalam arteri koroner cukup halus sehingga darah mengalir dengan lancar. Namun pada orang usia dewasa atau lansia, kolesterol dan kalsium dalam dinding arteri koroner meningkat jumlahnya sehingga membuat arteri koroner jadi lebih tebal dan kurang elastis.

Kebiasaan yang tidak sehat, seperti diet tinggi kolesterol dan lemak lainnya, merokok, dan kurang olahraga mempercepat penimbunan lemak dan kalsium dalam lapisan dalam arteri koroner.

Faktor risiko penyebab jantung koroner

Penyebab penyakit jantung koroner berhubungan dengan beberapa faktor risiko, yang paling sering adalah sebagai berikut:

  • Keturunan
  • Kolesterol tinggi: Apalagi yang tinggi adalah kolesterol jahat atau low-density lipoprotein(LDL), sedangkan koleterol baik atau high-density lipoprotein (HDL) kadarnya rendah.
  • Penyalahgunaan tembakau: Perokok aktif, pasif dan mengunyah tembakau.
  • Obesitas atau berat badan berlebih (kegemukan)
  • Diet tinggi lemak
  • Kurang gerak atau olahraga teratur
  • Stres emosional
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • Diabetes melitus

Baca Juga: 8 Obat Mujarab Jantung Koroner

Waspadai gejala penyakit jantung koroner dan jangan tunda lagi untuk periksa ke dokter. Semakin cepat ditangani, maka hal ini akan membantu menyelamatkan nyawa pasien dan meningkatkan peluang kesembuhannya.

55 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
The Epidemiology of Coronary Heart Disease - Revista Española de Cardiología (English Edition). Revista Española de Cardiología. (https://www.revespcardiol.org/en-the-epidemiology-coronary-heart-disease-articulo-S1885585713003381)
Omenn, G., Beresford, S., & Motulsky, A. (1998). Preventing Coronary Heart Disease. Circulation, 97(5), 421-424. https://doi.org/10.1161/01.cir.97.5.421. AHA/ASA Journals. (https://www.ahajournals.org/doi/full/10.1161/01.cir.97.5.421)
Coronary Artery Disease. LWW Journals. (https://journals.lww.com/coronary-artery/pages/default.aspx)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app