Waspada Keluarnya Flek Coklat Saat Hamil, Ini 4 Penyebabnya

Dipublish tanggal: Sep 6, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Waspada Keluarnya Flek Coklat Saat Hamil, Ini 4 Penyebabnya

Keluarnya flek coklat saat hamil umumnya merupakan hal yang wajar. Jika terjadi pada awal kehamilan, hal ini pertanda bahwa telah terjadi implantasi atau penempelan janin di dinding rahim sehingga menimbulkan perdarahan ringan. Namun, Anda harus waspada jika hal ini terjadi secara terus-menerus dan disertai dengan beberapa gejala. 

Berbagai penyebab flek coklat saat hamil 

Flek coklat yang keluar dari vagina saat hamil merupakan bercak darah atau pendarahan ringan, umumnya terjadi pada kehamilan trimester pertama. Pendarahan ini dialami oleh sekitar 20% wanita hamil pada 12 minggu pertama kehamilan. 

Tidak selalu berwarna coklat, warna flek juga bisa berwarna merah muda atau kemerahan. Ketika flek yang muncul berwarna coklat, hal ini menandakan bahwa darah tersebut cukup lama berada di dalam rahim. Akibatnya, darah yang keluar tak lagi berwarna merah segar, tapi cenderung kecokelatan atau lebih gelap.

Ada beberapa penyebab flek coklat saat hamil, yaitu:

1. Pendarahan implantasi

Pendarahan implantasi adalah pendarahan yang terjadi 6-12 hari setelah proses pembuahan. Pada proses implantasi, sel telur yang telah dibuahi akan menempel pada rahim dan menyebabkan flek dalam jumlah sedikit, biasanya terjadi selama beberapa jam atau beberapa hari saja.

Baca Juga: Kapan Bercak darah Tanda Hamil Muncul?

2. Iritasi serviks

Flek coklat yang keluar saat hamil juga bisa disebabkan oleh iritasi pada leher rahim (serviks). Lonjakan hormon dan peningkatan aliran darah ke serviks saat hamil membuat serviks menjadi sensitif, sehingga mudah iritasi dan terjadi flek. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berhubungan seksual saat hamil, pemeriksaan serviks oleh tenaga medis, atau infeksi.

3. Kehamilan ektopik

Kehamilan ektopik atau hamil di luar kandungan dapat menyebabkan keluarnya flek coklat saat hamil. Kondisi ini perlu segera ditangani karena berisiko dapat mengancam jiwa ibu. Jika terjadi robekan pada kehamilan ektopik, maka Anda harus segera menghubungi dokter. 

Pendarahan karena robekan tersebut dapat menyebabkan gejala berikut:

  • Pusing luar biasa
  • Pening dan hampir pingsan
  • Kepala ringan tanpa bobot
  • Bahu terasa nyeri
  • Nyeri perut dan panggul yang datang dan pergi
  • Lemas
  • Kulit pucat
  • Kaki tangan terasa dingin
  • Denyut jantung lebih cepat
  • Keguguran

Baca Selengkapnya: Kenali Ciri-Ciri Hamil di Luar Kandungan Sejak Dini

Waspadai jika terjadi perdarahan atau flek coklat saat hamil, karena hal ini termasuk salah satu ciri-ciri keguguran. Selain pendarahan, tanda keguguran juga biasanya disertai dengan gejala berikut:

  • Kram dan nyeri perut
  • Nyeri punggung bawah
  • Darah merah keluar dalam jumlah banyak
  • Jaringan atau gumpalan keluar dari vagina

4. Gangguan pada plasenta dan serviks

Keluarnya flek coklat saat hamil bisa menjadi pertanda gangguan pada plasenta, contohnya plasenta previa. Selain itu, infeksi pada serviks juga dapat menimbulkan gejala yang sama.

5. Tanda-tanda persalinan

Jika Anda mengalami flek coklat saat hamil tua di usia kehamilan 36-40 minggu, maka ini pertanda waktu persalinan sudah dekat. Flek coklat tersebut merupakan sumbatan lendir yang berfungsi untuk melindungi rahim dari bakteri dan kotoran.

Semakin mendekati waktu persalinan, leher rahim akan melunak dan melepaskan sumbatan lendir tadi.

Segera periksakan ke dokter kandungan

Walaupun flek coklat merupakan hal normal saat awal kehamilan, Anda harus tetap waspada dengan berbagai kemungkinan di atas. Pastikan untuk selalu rutin memeriksakan kandungan Anda selama masa kehamilan demi memantau kesehatan ibu dan janin.

Jika muncul flek coklat secara terus-menerus, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan USG. Bila ditemukan adanya gangguan pada ibu dan janin, dokter akan segera memberikan penanganan sesuai kondisi ibu.

Selain dengan rajin periksa kehamilan, ada beberapa hal yang perlu Anda lakukan untuk menjaga kesehatan ibu dan janin, yaitu:

  • Beristirahat total di tempat tidur atau bed rest
  • Membatasi aktivitas sehari, kalau perlu ambil cuti kerja
  • Hindari aktivitas fisik yang menghabiskan banyak tenaga
  • Hindari mengangkat beban yang berat
  • Banyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi saat hamil

Baca Juga: Flek Coklat Sebelum Haid Berbahaya? Cek Gejalanya di Sini


25 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Von Stein GA, et al. (1992). Fetomaternal hemorrhage in threatened abortion. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed?term=1738519)
Urbaniak SJ. (1998). The scientific basis of antenatal prophylaxis. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed?term=9863973)
Tulandi T. (2017). Miscarriage (beyond the basics). (https://www.uptodate.com/contents/miscarriage-beyond-the-basics)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app