Valdres: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 5 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Valdres adalah obat yang digunakan untuk terapi singkat pada penderita insomnia atau kesulitan tidur.
  • Mengandung diphenhidramine HCl yang juga dapat membantu mengatasi alergi seperti mata merah, gatal, berair; bersin-bersin, dan pilek.
  • Dosis Valdres untuk mengatasi insomnia transient adalah 1 x sehari 1-2 tablet salut selaput, diminum 2 jam sebelum tidur.
  • Dosis Valdres untuk mengatasi mabuk perjalanan adalah 1-2 tablet sehari, diminum 30 menit sebelum mulai perjalanan.
  • Hindari penggunaan pada penderita asma akut, glaukoma sudut dekat, penyakit jantung, bayi baru lahir, bayi prematur, hingga ibu menyusui.
  • Klik untuk mendapatkan Valdres atau obat gangguan tidur lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD.

Valdres adalah obat yang digunakan untuk terapi singkat pada penderita insomnia atau kesulitan tidur. Kandungan bahan aktifnya yang berupa diphenidramin HCL termasuk golongan antihistamin dari kelas ethanolamin, fungsi utamanya untuk mengatasi alergi seperti mata merah, gatal, berair; bersin-bersin, dan pilek.

Valdres juga kerap digunakan untuk mengatasi mabuk perjalanan dan mengendalikan penyakit parkinson. Obat yang diproduksi oleh PT. Pharos ini merupakan obat keras yang konsumsinya harus dengan resep dokter. 

Mengenai Valdres

Jenis obat Antihistamin, antialergi
Kandungan Diphenhydramine HCL
Kegunaan Mengobati alergi dan sebagai terapi singkat mengatasi insomnia
Kategori Obat Resep
Konsumen Dewasa dan Anak
Kehamilan Kategori B
Sediaan Valdres tablet salut selaput 25 mg

Mekanisme kerja Valdres

Cara kerja obat Valdres dapat diketahui dari kandungan bahan aktifnya yang berupa Diphenhydramine HCL. Senyawa obat dari golongan antihistamin ini merupakan turunan senyawa ethanolamin, diketahui memiliki aktifitas antimuskarinik yang signifikan sehingga memiliki efek sedatif yang cukup kuat.

Diphenhydramine bekerja dengan cara berkompetisi dengan histamin alami tubuh dalam mengikat reseptor H1 pada pembuluh darah, saluran pencernaan, dan saluran pernapasan. Dengan begitu, senyawa ini dapat menghambat kerja histamin yang merupakan senyawa yang menyebabkan munculnya gejala alergi.

Manfaat Valdres

Valdres digunakan untuk beberapa kondisi berikut ini:

  • Meringankan gejala alergi akibat pelepasan histamin seperti mata merah, gatal, berair, bersin-bersin, dan pilek
  • Membantu meringankan batuk akibat alergi pada saluran pernapasan.
  • Sebagai obat tidur untuk membantu penderita insomnia transient atau short term insomnia yang kesulitan tidur. Namun, obat ini hanya digunakan untuk waktu singkat dan bukan untuk penggunaan jangka panjang pada penderita insomnia kronis.
  • Sebagai pencegahan dan pengobatan gejala mabuk perjalanan.
  • Mengendalikan penyakit Parkinson, terutama masalah kesulitan pergerakan.

Kontraindikasi

Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini. Penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan Valdres:

  • Orang dengan riwayat hipersensitivitas atau alergi terhadap diphenhydramine atau obat sejenis lainnya.
  • Penderita asma akut karena diphenhydramine dapat mengentalkan dahak dan memperparah asma.
  • Penderita glaukoma sudut dekat, pembengkakan prostat, penyakit jantung, epilepsi, dan disfungsi kelenjar tiroid.
  • Bayi prematur atau bayi baru lahir, karena dapat menyebabkan eksitasi paradoksal yang berisiko menyebabkan halusinasi, koma hingga kematian.
  • Ibu menyusui

Dosis Valdres

Valdres tersedia dalam bentuk sediaan table dengan kekuatan dosis tiap tabletnya mengandung 25 mg diphenhydramine HCL.

Ingat! Obat ini obat keras, sehingga dosis yang tepat sesuai dengan anjuran dokter berdasarkan berat ringannya penyakit, berat badan, usia, dan lain-lain.

Adapun dosis Valdres yang lazim digunakan adalah sebagai berikut:

Dosis Valdres untuk mengatasi insomnia transient

  • Dosis dewasa dan anak > 12 tahun: 1 x sehari 1-2 tablet salut selaput, diminum 2 jam sebelum tidur atau lebih dari itu sesuai anjuran dokter.

Dosis Valdres untuk mengatasi mabuk perjalanan

  • Dosis dewasa: 1-2 tablet sehari, diminum 30 menit sebelum melakukan perjalanan.

Dosis Valdres untuk penyakit Parkinson

  • Dosis dewasa: 3 x sehari 1 tablet. Dapat ditingkatkan hingga 2 tablet sekali minum jika dibutuhkan, namun harus dengan resep dokter.

Petunjuk penggunaan:

  • Obat ini dapat dikonsumsi sebelum atau setelah makan. Dianjurkan untuk minum cukup air setelahnya.
  • Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
  • Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan 2 kali sehari berarti per 12 jam, 3 kali sehari berarti per 6 - 8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
  • Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Valdres pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.

Efek samping Valdres

Valdres umumnya ditoleransi dengan baik. Namun demikian, beberapa efek sampingnya juga perlu diperhatikan, antara lain sebagai berikut:

Efek overdosis Valdres

Pada penggunaan melebihi dosis yang dianjurkan atau tidak sengaja mengonsumsi obat ini dalam jumlah besar dapat menyebabkan efek overdosis. Seperti halnya antihistamin lainnya, overdosis Valdres akan menyebabkan gejala seperti pada efek samping di atas dengan kondisi yang lebih parah terutama seperti:

  • Muntah
  • Sakit kepala
  • Lemah
  • Kebingungan
  • Diare
  • Dada sesak

Segera hubungi unit kegawatdaruratan medis jika gejala overdosis muncul atau segera kunjungi unit kesehatan terdekat.

Interaksi Valdres

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, risiko efek samping dapat meningkat, obat tidak bekerja, atau bahkan menimbulkan efek beracun yang membahayakan tubuh.

Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang Anda konsumsi dan beritahukan kepada dokter. Beberapa jenis obat dapat berinteraksi dengan Valdres, di antaranya yaitu:

  • Obat ini dapat berinteraksi dengan jenis obat yang menekan sistem saraf pusat seperti obat jenis hipnotik, sedatif, termasuk juga Aspirin dan asetaminophen.
  • Obat ini dapat menurunkan efektifitas terapi kodein.
  • Obat ini dapat memperlama dan meningkatkan efek antikolinergik dari obat jenis MAOI.
  • Obat ini dapat meningkatkan konsentrasi serum dari obat nebivolol.

Perhatian

Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:

  • Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika memiliki riwayat hipersensitivitas atau alergi terhadap kandungan obat ini.
  • Obat ini bersifat sedatif dan dapat menyebabkan kantuk. Hindari mengendarai kendaraan atau alat berat yang membutuhkan konsetrasi tinggi saat menggunakan obat.
  • Harus digunakan secara hati-hati pada anak-anak karena dapat menyebabkan tekanan pada sistem saraf paradoksial.
  • Hati-hati penggunaan obat ini pada penderita glaukoma sudut tertutup, penyakit kardiovaskular, hipertiroidisme, ulkus peptik, dan obsturksi saluran kemih.
  • Hindari konsumsi alkohol dan obat-obatan yang menekan sistem saraf karena akan meningkatkan efek sedatif obat ini.
  • Hati-hati penggunaan obat ini pada lansia karena dapat meningkatkan risiko efek sampingnya.
  • Obat ini hanya untuk penggunaan jangka pendek.

Kehamilan dan Menyusui

Bolehkah Valdres untuk ibu hamil dan menyusui?

  • Menurut FDA di Amerika Serikat (setara BPOM di Indonesia), bahan aktif Valdres berupa diphenhydramine digolongkan dalam kategori B untuk ibu hamil. Hal itu berarti studi kandungan obat ini pada sistem reproduksi hewan percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi studi terkontrol terhadap wanita hamil belum pernah dilakukan. Oleh karena itu, sebaiknya konsultasikan dahulu dengan dokter Anda sebelum menggunakan obat ini saat hamil, terutama pada trimester awal kehamilan.
  • Kandungan bahan aktif Valdres diketahui dapat terekstraksi pada ASI ibu menyusui dan berpotensi membayakan bayi yang menyusui. Oleh karena itu, sebaiknya hindari penggunaan obat ini saat sedang menyusui.

Artikel terkait:


16 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Banerji, Aleena & Long, Aidan & Camargo, Carlos. (2007). Diphenhydramine versus nonsedating antihistamines for acute allergic reactions: A literature review. Allergy and asthma proceedings : the official journal of regional and state allergy societies. 28. 418-26. 10.2500/aap.2007.28.3015.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/5959091_Diphenhydramine_versus_nonsedating_antihistamines_for_acute_allergic_reactions_A_literature_review)
Minigh, Jennifer. (2011). Diphenhydramine. xPharm: The Comprehensive Pharmacology Reference. 1-7. 10.1016/B978-008055232-3.61624-1.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/286742259_Diphenhydramine)
Thomas, A & Nallur, D & Jones, N & Deslandes, Paul. (2008). Diphenhydramine abuse and detoxification: A brief review and case report. Journal of psychopharmacology (Oxford, England). 23. 101-5. 10.1177/0269881107083809.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/5543240_Diphenhydramine_abuse_and_detoxification_A_brief_review_and_case_report)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app