Vaksin Rubella: Informasi Manfaat dan Cara Kerja

Dipublish tanggal: Mar 9, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Tinjau pada Agu 26, 2019 Waktu baca: 3 menit

Penyakit rubella atau campak jerman adalah suatu penyakit infeksi virus yang menyerang anak-anak. Penyebaran rubella dimulai dari udara dimana paparannya bersumber dari infeksi batuk atau bersin. 

Pada penyakit rubella, akan timbul gejala berupa bercak-bercak merah pada tubuh yang disertai demam dan pembesaran kelenjar getah bening. Penyakit rubella dapat dicegah pada masa anak-anak dengan menggunakan vaksin. 

Di Indonesia, vaksin yang digunakan adalah MMR (Mumps, Measles, Rubella) sebanyak dua kali, yaitu pada masa anak dan masa sekolah. Untuk mengetahui bagaimana penyakit rubella tersebut berikut vaksin yang diberikan, mari simak penjelasannya dibawah ini.

Apa itu Rubella?

Penyakit rubella adalah penyakit menular muncul akibat infeksi virus dari paparan udara atau air droplet yang masuk ke dalam tubuh. Penularan paling banyak bersumber dari batuk dan bersin. 

Pemakaian barang atau alat-alat bersamaan dengan penderita rubella juga meningkatkan resiko penularan. Penyakit ini bukanlah termasuk penyakit yang ringan, karena apabila tidak ditata laksana dengan baik maka resiko kematiannya sangat tinggi. 

Tidak hanya pada anak-anak, penyakit rubella juga dapat menyerang wanita hamil sehingga beresiko buruk kepada janinnya. Penyakit rubella pada bayi baru lahir disebut CRS atau Conginetal Rubella Syndrome. 

Setiap tahun setidaknya ada 100.000 bayi lahir dengan rubella kongenital dimana kurangnya pengetahuan mengenai pemberian vaksin rubella.

Gejala rubella pada anak-anak lebih ringan dibanding penderita dengan usia yang lebih dewasa. Gejala yang terjadi adalah munculnya bercak berwarna merah muda selama 3 hari yang mulai muncul dari muka dan menjalar ke leher hingga seluruh tubuh. 

Selain bercak merah, anak dapat mengalami demam yang tidak cukup tinggi juga disertai pembesaran getah bening di leher. Gejala lain yang menyertai adalah adanya sakit kepala, sakit pada persendian, dan bercak di dinding rongga mulut atau forchheimer spots.

 Komplikasi tersering dari infeksi rubella terutama pada anak-anak atau anak dengan CRS adalah katarak, gangguan jantung, dan ketulian.

Mengenai Vaksin Rubella

Di Indonesia, anda pasti mengenal virus campak atau MMR. Menurut catatan sejarah, vaksin ditemukan pada tahun 1969 dikarenakan tinggi penyakit rubella sekaligus menjadi dampak epidemik infeksi di Australia pada tahun 1940. 

Di Amerika Serikat kesuksesan vaksin rubella mencapai 100% sehingga penyakit rubella telah tereliminasi pada tahun 2004. Tetapi banyak negara yang masih memiliki tingkat infeksi Rubella yang tinggi.

Pada anak-anak, vaksin ini wajib diberikan pada anak-anak sebanyak dua kali yaitu pada usia 12 bulan dan pada usia antara 4 hingga 6 tahun. Vaksin MMR memiliki proteksi sebanyak 95% kekebalan infeksi. Vaksin tidak memiliki dampak dengan vaksin lain sehingga aman digunakan bersamaan dengan imunisasi lainnya. 

Efek Samping Setelah Vaksin 

Setelah melakukan vaksin MMR, perlu diketahui bahwa terdapat efek yang akan timbul walaupun sangat kecil. Efek ringan yang sering terjadi adalah demam, rasa nyeri dan kaku di daerah sendi, dan bengkak di daerah pipi. 

Masalah yang lebih berat yang mungkin jarang terjadi pada vaksin MMR anak-anak adalah ketulian, kejang, hingga kerusakan otak.

Pemberian Vaksin MMR Pada Orang Dewasa dan Ibu Hamil

Pemberian vaksin tidak hanya sebatas anak-anak saja, vaksin MMR dapat diberikan pada orang dewasa. Vaksin rubella orang dewasa dapat diberikan pada pria atau wanita yang lahir sebelum tahun 1957. 

Mengapa? Ini disebabkan pada tahun tersebut epidemik rubella sangat tinggi dan vaksin belum ditemukan. Ini ditakutkan infeksi rubella telah tertanam di dalam tubuh dan memerlukan test imunitas rubella bila diperlukan. 

Pemberian vaksin rubella sangat bermanfaat terutama bila Anda bekerja di rumah sakit, perusahaan kesehatan, child care, atau sekolah, karena resiko tinggi paparan infeksi terletak pada lokasi tersebut.

Vaksin MMR tidak boleh diberikan pada wanita hamil atau yang sedang merencanakan kehamilan setelah 4 minggu. Vaksin harus diberikan jauh dari masa kehamilan dengan melakukan tes kekebalan tubuh terhadap virus. 

Pemberian vaksin pada wanita sangatlah penting karena bermanfaat untuk menurunkan resiko Congenital Rubella Syndrome. Perkembangan infeksi rubella akan muncul pada minggu ke-20 kehamilan pada wanita yang tidak divaksin MMR sehingga meningkatkan resiko terjadinya rubella kongenital.

Mencegah rubella mulai dari kehamilan hingga masa anak-anak sangatlah penting dengan bantuannya vaksin. Vaksin MMR meningkatkan kekebalan tumbuh agar terhindar dari campak, rubella, dan masalah kongenital lainnya. 


9 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
MMRII (measles mumps and rubella vaccine, live) dosing, indications, interactions, adverse effects, and more. Medscape. (https://reference.medscape.com/drug/mmrii-measles-mumps-and-rubella-vaccine-live-343159)
MMR (Measles, Mumps, and Rubella) Vaccine - What You Need to Know. MedlinePlus. (https://medlineplus.gov/ency/article/007603.htm)
Why You Shouldn’t Skip the MMR Vaccine for Kids. Health Essentials from Cleveland Clinic. (https://health.clevelandclinic.org/why-you-shouldnt-skip-the-mmr-vaccine-for-kids/)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app