Measles - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 1, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Feb 28, 2019 Waktu baca: 3 menit

Apakah Penyakit Campak

Campak adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus. Penyakit ini banyak dikenal di kalangan masyarakat dan menjangkit anak usia balita. Penyakit ini mudah sekali menular dan merupakan salah satu penyakit yang memiliki resiko kematian tertinggi. Hingga saat ini penanganan campak dengan vaksin menjadi kewajiban bagi seluruh anak di Indonesia bahkan di seluruh dunia.

Campak menjadi penyakit yang paling di takuti pada populasi balita di Indonesia. Ribuan kasus kematian akibat infeksi campak telah tercatat walaupun hingga saat ini telah mengalami penurunan. Orang tua biasanya telah dihimbau tentang penanganan dan antisipasi virus campak lewat informasi dari rumah sakit agar dapat meningkatkan kewaspadaan anaknya apabila timbul campak.

Penyebab Penyakit Campak

Infeksi campak menular dengan mudah melalui udara atau air droplet. Virus campak masuk melalui sistem pernapasan dan sentuhan dari benda-benda yang terinfeksi akan bereplikasi hingga dapat menyebar dan menimbulkan gejala. 

Anak yang terserang infeksi virus campak akan menimbulkan gejala khas berupa adanya tanda demam serta munculnya bercak berwarna kemerahan di kulit. Virus campak mudah menular ke orang lain adan menimbulkan gejala terlebih pada balita atau anak yang belum pernah menderita campak semasa hidupnya. 

Gejala Campak

Proses timbulnya gejala campak dibagi menjadi beberapa stadium klinis yaitu:

  • Stadium prodromal. Stadium prodomal merupakan stadium awal terjadinya infeksi campak dari virus yang telah masuk ke tubuh. Gejala awal yang ditemukan adalah demam tinggi selama 3 hingga 4 hari lamanya. Demam juga disertai batuk, diare, mual muntah mata merah, dan peradangan lapisan hidung. Setelah beberapa hari jelang demam akan tmbul bercak merah yang disebut koplik spot. Bercak berukuran kecil dan berwarna merah yang menyebar
  • Stadium Eksantem. Pada stadium eksantem akan muncul ruam mulai dari belakang telinga dan menyebar ke wajah, leher dada, perut, hingga bokong. Ruam dapat bertahan selama 1 minggu diikuti demam yang semakin tinggi
  • Stadium Penyembuhan. Stadium penyembuhan terjadi setelah terapi campak dengan ruam yang menghilang dan berubah warna menjadi coklat gelap

Komplikasi Penyakit Campak

Komplikasi dapat timbul apabila balita atau anak yang terkena penyakit campak memiliki tingkat kekebalan tubuh yang sangat rendah seperti pada anak dari ibu dengan HIV atau yang memiliki penyakit kongenital. 

Selain itu bayi dengan gizi buruk atau prematur juga beresiko menderita komplikasi apabila kondisi ini tidak segera ditangani. Beberapa komplikasi yang sering muncul antara lain:

Pencegahan Penyakit Campak

Pencegahan untuk penyakit campak adalah dengan melakukan vaksinasi MMR. Vaksinasi MMR merupakan vaksin gabungan untuk campak, gondongan dan camp Jerman.  Pemberian vaksin ini diberikan 2 kali, ketika anak berusia 13 bulan dan saat berusia 5-6 tahun. 

Beberapa efek samping yang perlu diketahui setelah penerimaan vaksin adalah nyeri dan kemerahan di daerah suntikan dan nyeri otot.

Pengobatan Penyakit Campak

Orang tua yang membawa anaknya dengan gejala campak sangat mudah dikenali oleh dokter. Dokter biasanya melakukan pemeriksaan fisik mulai dari mengukur suhu badan saat ini, memeriksa letak dan lokasi bercak atau ruam yang muncul, memeriksa adanya infeksi sistem pernapasan, dan menanyakan orang tua apakah ada riwayat penyakit lain yang dapat berkaitan dengan munculnya penyakit campak.

Pemeriksaan darah lengkap menjadi penunjang terbaik bagi dokter untuk mendeteksi adanya penurunan sel darah putih khas penyakit campak.

Pemeriksaan lain berupa IgM ( imunoglobulin M) campak membantu mendeteksi adanya infeksi aktif yang sedang muncul saat ini hingga 1 bulan setelah terkena infeksi.

Terapi utama pada penyakit campak adalah melawan infeksi serta mengurangi gejala. Sebenarnya kondisi campak dapat hilang sendiri setelah 1 hingga 2 minggu tanpa perawatan. T

etapi ada hal yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan penanganan pada anak, berupa:

  • Asupan Cairan. Pemberian cairan sangat penting untuk menghindari dehidrasi pada anak dan mencegah radang tenggorokan.
  • Vitamin A. Dokter memberikan suplemen Vitamin A yang diyakini dapat meningkatkan respon antibodi tubuh untuk menghalang perkembangan campak. Dosis vitamin A yang diberikan disesuaikan dengan usia anak.
  • Pemberian obat demam. Obat demam seperti parasetamol membantu mengurangi gejala demam. Pemberian obat dapat berupa tablet, sirup, atau dengan infus injeksi.
  • Penanganan Pada Mata. Bila timbul mata merah dan penuh kotoran, bersihkan mata dengan kain berbahan halus yang sudah direndam air hangat lalu usap perlahan.


 


1 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app